Terapi Berjemur Cara Ampuh Atasi Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil survei, di abad ke-21 ini penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia termasuk Diabetes Melitus. Indonesia menempati urutan ke tujuh sebagai negara dengan penderita Diabetes Melitus terbanyak, yaitu sekitar 7,6 juta penderita. Angka ini akan semakin bertambah, bahkan diprediksi masuk dalam top five sebagai negara penderita Diabetes Melitus terbanyak di dunia pada tahun 2030.

Sobat OSC pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit Diabetes Melitus, bukan? Ya, Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah akibat ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang ada. Diabetes Melitus dapat terjadi oleh beberapa faktor, salah satunya penerapan pola hidup sehat yang rendah.

Diabetes Melitus (DM) terdiri dari beberapa macam, umumnya penderita diabetes mengalami jenis DM Tipe 1 atau DM Tipe 2. DM Tipe 1 terjadi akibat adanya kerusakan sel pankreas sehingga tidak dapat memproduksi insulin. Sedangkan DM Tipe 2 terjadi akibat insulin tidak dapat digunakan dengan optimal akibat resistensi insulin.

Di dalam tubuh, insulin berperan penting sebagai kunci masuknya glukosa (gula) ke dalam sel untuk dikonversi menjadi energi. Pembentukan energi ini melalui serangkaian proses metabolisme dan hanya terjadi di dalam sel. Energi yang dihasilkan digunakan untuk melakukan aktivitas sel sehingga tubuh dapat berlari, belajar, dan sebagainya.

Hormon insulin diproduksi oleh kelenjar pankreas. Jika sel-sel pankreas rusak, maka produksi insulin akan terganggu. Hal ini mengakibatkan glukosa tidak dapat diserap sel karena produksi insulin terhambat atau tidak dapat digunakan. Glukosa yang tidak dapat diserap sel akan tetap mengalir bersama darah, sehingga gula darah meningkat (hiperglikemia). Jika kondisi ini berlangsung lama, dapat mengakibatkan gejala awal Diabetes Melitus. Gejala tersebut kemudian semakin berkembang secara bertahap menjadi komplikasi bahkan berujung kematian jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Metode penanganan penderita Diabetes Melitus bermacam-macam, salah satunya yaitu Terapi Berjemur untuk memproduksi vitamin D. Berdasarkan hasil penelitian, metode ini sangat efektif menurunkan gula darah bagi penderita Diabetes Melitus. Hal ini, dibuktikan melalui sebuah data yang menunjukkan bahwa lebih dari 50% gula darah berkurang dengan melakukan Terapi Berjemur selama 10 menit dalam waktu 7 hari dalam jurnal penelitian yang berjudul PENGARUH TERAPI BERJEMUR TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA RESPONDEN TERINDIKASI DIABETES MELITUS.

Salah satu fungsi vitamin D yang berkaitan dengan penurunan glukosa darah, yaitu meningkatkan kemampuan kerja organ non-skeletal seperti pankreas, selain organ skeletal seperti tulang dan gigi. Vitamin D mampu meningkatkan kemampuan sel pankreas, reseptor vitamin D, dan enzim hidroksilase yang dapat mengaktifkan gen transkripsi insulin. Akibatnya, insulin dapat diproduksi secara optimal karena bantuan vitamin D yang meningkatkan kemampuan sel-sel pankreas.  

Berdasarkan jurnal penelitian, disebutkan bahwa orang yang kekurangan vitamin D rentan terkena penyakit termasuk DM Tipe 2. Karena vitamin D tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sumber vitamin D bisa diperoleh dari makanan, suplemen, ataupun berasal dari sinar matahari. Sebuah studi menunjukkan bahwa salah satu sumber vitamin D terbaik adalah sinar matahari karena mengubah 7-dehydrocholesterol menjadi vitamin D3 (cholecalciferol) dalam tubuh secara alami (Hollick, 2004). Paparan sinar matahari yang paling direkomendasikan sekitar pukul 8-10 pagi di mana sinar UV-B dipancarkan (Khan et al, 2011). 

Sinar UV-B tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D. Perlu diingat bahwa penyakit DM tidak hanya diakibatkan oleh kekurangan vitamin D, melainkan juga dapat diakibatkan oleh faktor-faktor lain. Maka dari itu, untuk membantu keberhasilan metode Terapi Berjemur ini, penderita DM juga harus mulai menerapkan pola hidup sehat. 

Untuk melakukan Terapi Berjemur ini sangat mudah, Sobat. Sebelum berjemur, penderita DM harus memakai kacamata anti-radiasi untuk melindungi mata, penggunaan suncream jika perlu, dan tidak disarankan menggunakan masker karena tubuh sedang melakukan metabolisme. Akan tetapi, diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan. Durasi Terapi Berjemur berkisar antara 10-15 menit saja. Cukup mudah ya, Sob!

Itulah artikel mengenai Terapi Berjemur bagi penderita Diabetes Melitus yang sangat efektif, praktis dan ekonomis jika diterapkan. Alangkah baiknya kita mulai menerapkan gaya hidup sehat karena diri kita merupakan investasi kita. Jika kita jatuh sakit, pasti sangat mempengaruhi priduktivitas kita, kan Sobat? Stay healthy!

Sekian dari penulis, jika artikel ini bermanfaat jangan lupa like dan share, ya Sobat! Terima kasih!

 

Sumber Pustaka:

Andini, Ary, dkk. PENGARUH TERAPI BERJEMUR TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA RESPONDEN TERINDIKASI DIABETES MELITUS. Media Ilmu Kesehatan Vol. 9, No. 2, Agustus 2020. https://ejournal.unjaya.ac.id. (diakses tanggal 20 Juni 2021)

Sumber Gambar:

https://id.pinterest.com/pin/230668812142367108/

  553 Views    Likes  

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

previous post

Pelantikan Bantara Pramuka: Membangun Generasi Berkarakter
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

next post

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

related posts