Halo Sobat OSC! Pernah gak sih kalian mengalami kondisi di mana merasa lelah secara mental dan fisik? Kalo iya bisa jadi kamu mengalami burnout nih. Saat mengalami hal semacam itu kamu wajib tahu tips ini untuk mengatasi burnout-mu. Tips kali ini berasal dari pengalaman langsung seorang content creator edukasi Indonesia yang punya segudang prestasi yaitu Zahid Azmi Ibrahim.
Jadi, buat sobat OSC yang belum tau nih, Zahid ini merupakan sosok youtuber yang telah merintis karirnya sejak di sekolah menengah atas. Ia memiliki ketertarikan di bidang pendidikan dan memiliki role model di dunia content creator edukasi yaitu Ali Abdaal. Setelah lulus SMA ia mendaftar di ITB namun setelah beberapa semester ia memutuskan mengundurkan diri dan mengambil waktu gap year. Selama gap year ia mengisi waktu untuk meningkatkan skill, merintis video YouTube-nya, melakukan trip di Amerika hingga mengikuti berbagai event. Karena kegigihannya, ia juga bekerja di bawah naungan content creator Ali Abdaal dan sekarang berhasil mendaftar di universitas di Jepang dengan jurusan manajemen internasional.
Lika-liku perjalanan Zahid selama gap year tentu tidak mudah. Ia pernah mengalami krisis identitas diri dan merasa burnout. Sehingga dari situlah ia mencoba untuk melakukan hal-hal actionable untuk menemukan jati dirinya kembali dan hidup lebih bahagia. Dengan melakukan hal-hal yang mudah dilakukan tersebut, Zahid merasa memiliki genggaman untuk dirinya lagi dan lebih terhubung dengan dirinya sendiri serta menjadi lebih tenang dalam menavigasi masa depan yang penuh ketidakpastian.
Pasti dari Sobat OSC pernah mengalami hal serupa bukan? Supaya bisa mengatasi burnout dengan optimal yuk kita intip tips jitu atasi burnout ala Zahid! Berikut ini adalah tips-tips yang bisa Sobat OSC lakukan saat mengalami burnout:
Pertama, jangan coba melawan emosi dan cukup amati saja. Dikutip dari buku berjudul The Things You Can See Only When You Slow Down karya Haenim Sunim yang mengatakan bahwa semua perasaan atau emosi apapun yang kita miliki cukup diterima, dan diamati saja karena emosi tersebut akan berlalu serta akan selalu kita lalui. Hal ini dikarenakan emosi merupakan bagian dari hidup kita. Jadi, jangan melawan apalagi memendam emosi-emosi tersebut ya, Sob! Semua akan berlalu dan kita akan baik-baik saja.
"Gelombang emosi akan menghilang sendirinya selama kita tidak berpikir berlebihan tentangnya" -Haenim Sunim-
Kedua, yaitu mengobrol dan bersosialisasi. Seringkali ketika kita kehilangan jati diri atau burnout. Di mana kita merasa bahwa alam semesta sedang bekerja melawan kita. Sehingga kita merasa sendiri, kesepian, dan merasa tidak ada siapapun yang bisa menolong kita. Berdasarkan pengalaman Zahid, dengan mengobrol atau bersosialisasi dengan orang sekitar atau siapapun ia merasa beban yang ia miliki jadi semakin ringan. Seringkali ketika ia mencoba untuk mengelilingi dirinya dengan orang-orang positif ia tertular menjadi positif juga dan kembali percaya diri kembali. Ketika kita sedang bingung dengan jati diri kita, mengobrol dengan orang terdekat, kita bisa melihat kejelasan dalam memandang diri sendiri. Hal ini dikarenakan burnout dan merasa kehilangan jati diri salah satu penyebabnya yaitu tidak adanya kejelasan dalam diri kita. Dengan mengobrol dengan orang lain kita bisa mendapat prespektif baru dalam memandang sebuah masalah atau ketidakjelasan.
Ketiga, yaitu membantu orang lain. Ini merupakan salah satu insight yang Zahid dapatkan dari buku berjudul The Courage To Be Dislike, yang menyatakan bahwa manusia merasa berharga ketika ia berguna. Hal ini Zahid aplikasikan ketika ia membuat video YouTube edukatif yang bermanfaat untuk orang lain sebagai seorang content creator. Oleh karena itu, yuk kita lakukan kebaikan dengan tulus! Dengan membantu orang, kita merasa diri menjadi lebih berguna atau bernilai sehingga perasaan positif akan muncul dengan sendirinya.
Keempat, yaitu perbarui lingkungan tempat kita bekerja atau belajar. Tempat kerja yang baru akan membawa nuansa baru dan positif sehingga kita dapat semangat dalam melakukan sesuatu. Hal ini dapat membuat kita jadi lebih optimis nih, Sobat!
Kelima, yaitu melakukan kegiatan journaling. Dengan menuliskan apapun yang kita pikirkan tentang diri kita, membuat pikiran cenderung lebih ringan dan tidak berantakan. Ada banyak cara untuk melakukan journaling, bisa dengan cara mengetik langsung di note ponsel, buku diary, dan sebagainya.
Keenam, yaitu dengan kembali ke alam. Hal ini bisa membantu kita dalam merefleksikan diri kita terhadap masalah yang kita alami. Kita akan merasa lebih fresh dan memiliki pikiran yang jernih dalam menghadapi masalah. Sobat OSC bisa melakukan hal ini dengan cara berolahraga kecil di pekarangan rumah, lari pagi di sekitaran komplek, atau sekadar berjemur singkat di bawah sinar matahari pagi.
Ketujuh, yaitu memiliki mindset bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ketika menghadapi tantangan, tetaplah teguh, dan yakini bahwasanya semua orang mengalami dan semua akan baik-baik saja. Semua orang pasti mengalami tantangan seperti ini dan ketika kita berhasil menghadapi tantangan itu kita bisa menjadi orang yang lebih tangguh lagi dalam menghadapi permasalahan di masa mendatang.
Oke Sob, jadi itulah beberapa tips mudah atasi burnout yang bisa kalian lakukan untuk bangkit dari kondisi burnout. Ngga masalah kita se-burnout apa asalkan kita memiliki jurus jitu untuk menaklukannya dan kembali menemukan jati diri kita sendiri. Sebab, pencarian jati diri adalah pekerjaan seumur hidup.
Nah, gimana nih Sobat OSC sudah puas dengan tips jitu kali ini belum? Yuk, like dan share artikel ini jika bermanfaat buat kalian. See you!
Sumber Referensi:
https://youtu.be/PeyS_Xc70yU
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan