Tips menghadapi Toxic Productivity!

Mengkonsumsi konten-konten yang berbau produktivitas atau konten-konten yang positif kadang bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi beberapa orang tetapi juga bisa menjadi merasa bersalah ketika seseorang merasa hidupnya kok gak produktif karena melihat orang lain yang aktif konten di sosial media atau merasa “kok hidupnya gini-gini aja ya..”, “kok hidupku gak bisa bekerja maksimal ya..”, “kok aku cuma rebahan ya..”, padahal gak ada hal yang perlu kita bandingkan.

Definisi produktivitas bagi setiap orang pasti berbeda-beda, menurut aku produktivitas adalah momen dimana kita bisa menyeimbangkan antara kapan kita harus bekerja dan kapan kita harus beristirahat, mungkin kawan-kawan semua pernah mengalami momen pada saat moodnya lagi baik itu bisa bekerja secara maksimal, tetapi nanti akan ada momen juga ketika kita merasa kita lagi gak mood dan gak ingin melakukan apa-apa, hanya ingin rebahan atau hanya ingin netflix-an saja, menurut aku itu hal yang wajar dan normal, ya karena kita manusia, tahu kapan harus berjuang dan tahu kapan kita harus kembali untuk istirahat.

Rules dalam bermedia sosial, orang-orang yang update soal produktivitas mereka, mungkin karena mereka merupakan seseorang yang mempunyai caranya masing-masing untuk mengekspresikan sesuatu, mungkin itu adalah cara untuk mereka bisa mendapatkan kebahagiaan. Tapi, sayangnya pada saat kita mulai melihat sebuah postingan entah itu tentang positivity, tentang productivity, kadang kita merasa kok orang lain hidupnya lebih produktif, kehidupannya lebih sukses. Sebenarnya perasaan seperti itu normal saja kita alami, tetapi ketika kita semakin mendalami, semakin lama kita pikirkan, hal itu akan membuat kita terhambat untuk bertumbuh.

Sosial media seperti sebuah panggung artinya yang indah-indah pasti akan di perlihatkan yang indah-indah pasti akan ditunjukkan, sebenarnya gak ada yang salah, karena that’s how social media works, yang paling penting kita tahu kapan batasan diri kita untuk melihat postingan orang lain sebagai inspirasi kita, kapan juga kita melihat postingan orang lain untuk menganggap bahwa that’s only social media post, gak ada hal yang perlu kita bandingkan, karena kita harus mengingat bahwa setiap orang punya misi hidupnya masing-masing, bukan berarti misi hidup si A adalah A, kita sebagai si B ingin juga misi kita seperti si A, belum tentu bisa. Makanya setiap orang pasti memiliki different life, different purpose, and different journey.

Poin yang terakhir adalah seni bermalas-malasan, ternyata kemalasan kita juga ada gunanya, asalkan tau batasannya. Tidak apa-apa kejar-kejaran prestasi, ataupun kejar-kejaran tujuan, yang terpenting kita tahu faktanya bahwa kita ini adalah manusia, dan butuh yang namanya istirahat. Makanya, malas-malasan itu kita butuhkan karena untuk mendapatkan ide kreatif, produktivitas itu butuh ruang untuk istirahat. Jangan sampai kita menganggap bahwa diri kita sebagai robot, sebagai money hunter, dan lupa bahwa tujuan kita itu untuk bahagia, bukan hanya sekedar untuk mendapat cash, bukan hanya untuk kejar-kejaran.

Coba untuk memanusiakan diri kita sendiri, intinya harus tahu kapan kita harus produktif dan kapan kita harus kembali untuk beristirahat. Tidak apa-apa kalau terkadang merasa bosan, atau terkadang kita gak ingin melakukan aktivitas apapun, karena faktanya kita adalah seorang manusia!

  73 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts