“Jangan sampe ketinggalan kuis!” Ruangguru bikin heboh lagi dengan Clash of Champions Season 2. Setelah sukses bikin penonton kagum (dan minder) di musim pertama, ajang adu kecerdasan mahasiswa terbaik Indonesia ini kembali dengan tantangan lebih gila dan peserta yang bikin takjub. Tapi, apakah Clash of Champions (CoC) cuma panggung buat pamer otak, atau ada inspirasi buat kita semua? Yuk, kita kulik bareng!
Clash of Champions: Adu Otak atau Hiburan Epik?
Clash of Champions adalah reality show edukasi yang diinisiasi Ruangguru, mempertemukan mahasiswa berprestasi dari kampus top Indonesia dan dunia. Musim kedua, yang tayang perdana pada 29 Juni 2025, menjanjikan kompetisi lebih sengit dengan tantangan yang menguji logika, hafalan, hingga kreativitas. Tapi, sorotan nggak cuma pada soal-soal sulit, melainkan juga drama, strategi, dan kepribadian unik para peserta.
Menurut Iman Usman, kreator CoC, “Kami ingin menunjukkan bahwa kecerdasan bisa jadi hiburan yang keren dan menginspirasi” (Sumber: IDN Times, 2025). Nggak heran, musim pertama yang dimenangkan Shakira Amirah dari UI pada 17 Agustus 2024 bikin tagar #CoC2024 trending di X dengan jutaan views. Nah, musim kedua ini bakal bikin Gen Z nempel di layar HP lagi!
Highlight Peserta yang Bikin Speechless
CoC Season 2 menghadirkan 40 mahasiswa dari kampus ternama seperti UI, ITB, UGM, hingga PKN STAN, plus universitas internasional. Berikut beberapa peserta yang udah bikin heboh:
1. Amadeo Yesa (Deo): Mahasiswa Teknik Informatika ITS, pemegang nilai UTBK-SNBT tertinggi se-Indonesia 2023 (827,94!). Medali perak OSN Kimia dan playlist Spotify-nya bikin dia jadi favorit fans. Fun fact: Deo suka vibing sambil coding
2. Shafa: Mahasiswi Kedokteran UGM yang punya gelar International Grand Master of Memory. Bayangin, dia ngumpulin 180 medali dari Memory Championship sejak 2014! Otaknya kayak hard disk tanpa lag.
3. Zahran: Mahasiswa Teknik Dirgantara yang meraih medali perak di International Physics Olympiad 2024 di Iran. Fisika dan astronomi? Zahran jagonya
Tapi, di balik prestasi gila ini, ada kritik. Beberapa netizen di X bilang CoC bikin “tekanan akademik” karena standar pesertanya terlalu tinggi. “Gue cuma bisa jawab satu soal, mereka udah selesai 50!” tulis @studyhard di X.
Gen Z dan CoC: Inspirasi atau Insecure?
Buat Gen Z, CoC adalah double-edged sword. Di TikTok, tagar #CoCSeason2 udah tembus ratusan juta views, dengan banyak anak muda bikin konten “nyanyi jawab soal CoC” atau study with me ala peserta. Tapi, ada juga yang merasa insecure gara-gara nggak bisa ngikutin level kecerdasan peserta.
Psikolog pendidikan Dr. Rina Sari bilang, “CoC bisa memotivasi, tapi juga bikin sebagian anak muda merasa kurang cukup. Penting buat fokus pada proses belajar, bukan cuma hasil” (Sumber: Kompas, 2024). Contohnya, banyak Gen Z di X curhat soal sulitnya catch up dengan soal-soal CoC yang dirancang super rumit.
“Tapi Kan Cuma Hiburan…”
Bener, CoC memang hiburan, tapi juga bisnis edukasi cerdas. Acara ini nggak cuma promosi Ruangguru, tapi juga ngajak penonton ikutan kuis di aplikasi buat ngumpulin Starchamps dan masuk leaderboard. Hadiahnya? Mulai dari diskon belajar sampai gadget keren! Tapi, ada sisi lain: soal-soal CoC yang super sulit bikin penonton sadar betapa pentingnya belajar kritis dan nggak cuma ngandalin googling.
Lawan Insecure dengan Belajar Keren
Buat Gen Z yang mau terinspirasi CoC tanpa overthinking, ini tipsnya:
1. Belajar bite-sized: Mulai dari 15 menit sehari pakai app seperti Ruangguru atau Quizlet. Konsisten lebih penting daripada ngoyo.
2. Cari komunitas: Join grup belajar di Discord atau WhatsApp buat sharing soal dan motivasi.
3. Fokus pada dirimu: Nggak usah bandingin diri sama Deo atau Shafa. Setiap orang punya pace belajar sendiri.
Edukasi Indonesia ke Mana?
CoC Season 2 nunjukin bahwa edukasi bisa dibungkus jadi hiburan yang hype. Dengan peserta dari kampus beragam dan tantangan yang bikin otak ngebul, acara ini ngingetin kita bahwa belajar itu nggak harus boring. Data dari McKinsey (2024) bilang 68% Gen Z Indonesia pengen konten edukasi yang interaktif, dan CoC jawab kebutuhan itu.
Kata Shakira, juara CoC Season 1, “Belajar itu kayak lomba: kadang capek, tapi seru kalau kamu nikmatin prosesnya” (Sumber: Jatim Network, 2024). CoC mungkin panggung buat yang berprestasi, tapi pesannya universal: siapa pun bisa jadi “champion” dengan usaha.
Jadi, CoC Season 2 Itu Apa Sih?
Clash of Champions nggak cuma game show, tapi cermin semangat belajar Gen Z: kompetitif, kreatif, dan penuh drama. Buat kamu, ini bisa jadi pemicu buat level up cara belajar, tapi juga pengingat buat nggak kejebak standar “pinter” yang nggak realistis. So, apa pendapatmu soal CoC Season 2? Siapa peserta favoritmu?
Sumber:
1. IDN Times (2025). “Clash of Champions Dikonfirmasi Kembali dengan Season 2.”
2. Ruangguru (2025). “Profil Peserta Clash of Champions Season 2 Batch 1-3.”
3. kumparan.com (2025). “Clash of Champions Season 2 Kapan Tayang?”
4. Jatim Network (2024). “Shakira Amirah Jadi Pemenang CoC 2024.”
5. Kompas (2024). “Psikologi Pendidikan dan Tekanan Akademik.”
6. McKinsey (2024). “Gen Z and Education Trends in Asia.”
previous post
Kenapa Kain Bisa Putih? Yuk Kenalan dengan Bleaching!