Hallo sahabat OSC! Kali ini aku akan share informasi terkhusus bagi mahasiswa. Bagi yang belum mengetahui, IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan sebuah nilai akhir yang didapatkan oleh seorang mahasiswa selama masa perkuliahan yang ditempuhnya. Singkatnya, IPK adalah nilai yang bisa dibawa ketika melamar pekerjaan. Sebelum memperoleh nilai akhir, mahasiswa mengumpulkan IPS atau Indeks Prestasi Semester, IPS adalah nilai yang diperoleh mahasiswa selama 1 semester. Setiap semester yang diperoleh, mulai dari semester 1 hingga akhir, IPS akan digabungkan dan dibagi jumlah semester hingga terbentuknya IPK. Maka, dapat disimpulkan bahwa IPK adalah kerja keras selama berkuliah.
Kendati demikian, IPK masih menjadi polemik di kalangan mahasiswa, pasalnya IPK yang muncul kadang tidak sesuai harapan dan merosot. Persoalan ini biasanya dialami oleh mahasiswa tingkat akhir karena semakin tinggi semester, cobaan akan semakin berat. Namun, bukan berarti mahasiswa semester awal dan tengah tidak akan mengalami hal ini. Justru pondasi awal yang harus dibangun adalah pondasi yang kokoh. Oleh karenanya, berikut ini merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga IPK tetap stabil ala Dewa Ayu.
1. Jangan hanya menggebu di awal semester
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa kebanyakan mahasiswa akan sangat bersemangat ketika memasuki semester pertama dalam perkuliahan. Hal ini sebenarnya dapat dijadikan sebagai pondasi awal yang baik untuk keberlangsungan IPK kamu. Selain masih berbekal semangat ’45, mata kuliah yang kamu peroleh pada semester awal masih tergolong mudah karena masih mempelajari pelajaran dasar. Oleh karena itu, kamu harus memperoleh nilai yang cukup memuaskan karena kedepannya perjuanganmu akan semakin sulit. Namun, perlu diingat kamu harus tetap membawa semangat ’45-mu itu sampai akhir perkuliahan.
Jika kamu kehilangan semangat, kamu boleh mampir di artikel berikut ini:
https://osc.medcom.id/community/semester-tua-how-to-rebuild-spirit-5593
2. Rajin menghadiri kelas dan memperhatikan
Hal ini merupakan hal paling mendasar yang harus kamu lakukan, jangan berharap memperoleh IPS/IPK yang memuaskan dan stabil tetapi kamu masih sering bolos. Tidak akan ada yang memberi empati kepada mahasiswa yang malas. Jadi, rajinlah dating ke kelas dan perhatikan penjelasan dosen. Jangan tidur di kelas karena itu sama saja artinya dengan membolos dan tidak ada dosen yang menyukai hal tersebut.
3. Aktif di dalam perkuliahan
Setelah kamu rajin menghadiri kelas dan memperhatikan, langkah selanjutnya adalah aktif dalam perkuliahan, khususnya ketika diskusi atau kamu juga bisa bertanya hal yang kurang kamu pahami kepada dosen. Latih dan gunakan daya berpikir kritismu ya. Hal ini akan membuat dosen interest dan mengingat kamu dengan baik.
4. Ketahui tipe dosen
Ada kalanya kamu harus mengetahui dan memahami tipe dosen seperti apa karena hal ini akan berdampak pada penilaian beliau. Misalnya dosen A adalah dosen yang suka to the point, jadi dalam mengerjakan tugasnya, sesuaikan dengan gaya beliau dan tidak membuat esai yang berbelit-belit. Selain itu, kamu juga sebaiknya menyesuaikan diri dengan dosen yang mungkin tegas, humor, dan sebagainya.
5. Pahami kriteria penilaian
Setelah memahami dosen, kamu wajib mengerti kriteria penilaian yang akan digunakan oleh dosen. Misalnya dosen memberikan nilai A pada kuis yang singkat, padat, jelas atau sebaliknya yang panjang, runtut, dan membahas banyak hal. Selain itu, kamu juga harus memahami hal-hal apa saja yang akan merusak penilaian dosen. Hal terpenting adalah kamu harus mengetahui tugas mana yang memperoleh bobot nilai paling besar dalam mata kuliah tersebut sehingga kamu dapat mengerjakannya dengan sangat maksimal. Namun, bukan berarti tugas lain bisa diremehkan, maksudnya adalah kamu harus mengerahkan 2x lipat effort dari tugas biasanya.
6. Kerjakan tugas segera dan tepat
Siapapun akan sangat menyukai orang yang rajin dan disiplin, apalagi hal yang dikerjakan akurat. Oleh sebab itu, kerjakanlah tugasmu sesegera mungkin dan jangan membuatnya secara ‘sekedar’ atau bahkan asal-asalan. Hal ini dapat membahayakan IPK-mu.
7. Belajar mandiri
Selain belajar di kelas, kamu juga dituntut untuk belajar secara otodidak, baik mandiri, maupun dengan teman-temanmu karena pada dasarnya mahasiswa memang dituntut untuk hal demikian. Belajar di luar jam kelas akan membuat kamu lebih memahami materi yang sedang dan akan kamu pelajari sehingga kamu dapat meningkatkan skill pada point 3 tadi yaitu aktif dalam perkuliahan. Jika kamu aktif dan memahami materi, tentu dosen akan notice kehadiran kamu dan berdampak baik bagi IPK kamu.
8. Targetkan IPK, kemudian sesuaikan dengan usaha
Hal terakhir yang dapat dipaparkan adalah kamu harus memiliki target untuk meningkatkan motivasi dan menyesuaikandengan usahamu. Ingat ya, jangan hanya tong kosong nyaring bunyinya, tapi selaraskanlah target dengan usaha agar hasilnya sesuai dengan ekspetasi kamu. Yang terpenting adalah niat dan ketulusan hati kamu ingin memperoleh IPK yang baik dan stabil dan bagaimana kamu mengupayakannya.
Nah, demikian tips menjaga IPK tetap stabil ala Dewa Ayu, tetapi tips tersebut tidak akan berguna jika tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Jangan hanya menuntut hasil, tapi kerahkan usahamu. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Namun, saat kamu mempertanyakan hal tersebut, silakan tanyakan kembali pada dirimu sendiri,
“sudah seberapa jauh dan keras usahaku?”
Feel free untuk tambahan dan komentarnya ya. Semoga bermanfaat dan semoga beruntung! Semangat, sampai jumpa <3
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan