Warga Suriname Mahir Berbahasa Jawa

Sudah tau belum bahwa sebagian warga Suriname mahir menggunakan Bahasa Jawa? Ya benar kamu tidak salah lihat, untuk kamu yang ingin mengetahui bagaimana sejarah awal mula mereka berbahasa Jawa yuk simak lebih lanjut dalam artikel berikut ini.

Republik Suriname adalah negara yang berada di benua Amerika Selatan dengan penduduk sebanyak 632.638 jiwa di tahun 2022. Pada tahun 1890-1939 terdapat imigran besar sekitar 33.000 orang yang datang dari tanah Jawa tepatnya adalah warga Batavia, Semarang, dan Surabaya. Mereka dibawa oleh kolonial Hindia-Belanda untuk dipekerjakan secara kontrak karena dahulu Suriname adalah negara jajahan Belanda. Setelah kontrak berakhir masyarakat Jawa ada yang memutuskan kembali ke Indonesia dan sebagian menetap di Suriname.

Saat ini terdapat sekitar 74.000 masyarakat keturunan Jawa atau 15 persen dari total penduduk Suriname. Mereka berada di perkampungan Jawa seperti Wanica, Lelydorp, Distrik Paramaribo, dan Nickerie. Pekerjaan yang digeluti pun bermacam-macam seperti guru, pedagang, pengusaha, hingga politikus. Salah satu politikus masyhur yang berasal dari keturunan Jawa adalah Paul, beliau kerap berkampanye menggunakan bahasa Jawa sebagai bentuk mempertahankan budaya asal.

Adapun bahasa nasional yang dipakai di negara Suriname adalah bahasa Belanda. Namun, lebih dari 1 abad bahasa Jawa telah digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari di sebagian wilayah negara tersebut. Fakta di lapangan terdapat perbedaan kosa kata dan tata bahasa Jawa antara di Indonesia dan Suriname. Hal tersebut terjadi karena percampuran budaya bahasa Belanda dan Sranan Tongo di zaman kolonialisme Belanda.

Penggunaan bahasa Jawa di negeri orang lain adalah salah satu bentuk menjaga kelestarian budaya bangsa. Tidak hanya menggunakan bahasa Jawa ngoko (kasar), sebagian masyarakat keturunan Jawa juga lihai berbahasa Jawa krama (halus). Selain untuk berkomunikasi, masyarakat juga menggunakan unsur Jawa dalam pemberian nama orang dan nama jalan. Untuk nama diri pada umumnya nama depan diambil dari bahasa Suriname sedangkan nama belakang atau marga menggunakan unsur Jawa.

Upaya menjaga budaya Jawa dilakukan juga dalam hal teknologi, seperti pembentukan kanal radio dan televisi yang menggunakan bahasa Jawa sebagai penutur kata. Radio Pertjaja adalah salah satu radio yang berfokus pada anak usia di bawah 10 tahun untuk memberikan pembelajaran bahasa Jawa. Berbagai upaya yang dilakukan adalah wujud kesetiaan masyarakat terhadap pemertahanan bahasa Jawa. Perasaan senasib menjadi latar belakang masyarakat untuk tetap mengembangkan bahasa Jawa atau yang dikenal bahasa Suriname-Jawa.

  82 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts