Halo sobat osc! kali ini saya akan membahas apasih gaslighting itu, simak ya sobat osc!
Sebelumnya, istilah Gaslighting berasal dari film berjudul Gaslight pada tahun 1938. Film tersebut menceritakan tentang kisah seorang suami yang sering melakukan tindakan manipulasi kepada istrinya dengan meyakinkan bahwa istrinya sudah gila.
Gaslighting sendiri adalah prilaku atau bentuk manipulasi kekerasan emosional yang biasanya terjadi dalam hubungan yang toxic (tidak sehat). Prilaku manipulasi tersebut dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa, dan bisa mengontrol orang lain dengan cara membuat korbannya meragukan dirinya sendiri, dan merasa bersalah.
Gaslighting merupakan senjata bagi seseorang yang tidak mau disalahkan atas tindakan merugikan yang telah dilakukan. Sehingga, pelaku atau gaslighter akan mencoba merangkai kata-kata yang menjebak, seolah-olah konflik terjadi karena korban. Akibatnya korban terus-menerus mempertanyakan dirinya sendiri, perasaannya, persepsinya, dan ingatannya. Selain itu, ia juga menjadi hipersensitif dan tidak bisa dikendalikan, yang merupakan tujuan dari gaslighting, yaitu untuk membuat korban merasa tidak nyaman dan tidak yakin tentang apa yang benar dan apa yang tidak.
Gaslighting tidak hanya terjadi dalam hubungan pernikahan, melainkan bisa juga di lingkungan keluarga, pertemanan, pacaran, maupun lingkup pekerjaan.
Tanda-Tanda Adanya Gaslighting di Hubungan :
1. Pelaku sering berbohong
2. Pelaku sering menyebarkan hoax ke orang lain
3. Pelaku menuduh korban terlalu dramatis dalam bereaksi
4. Pelaku sering megalihkan kesalahan
5. Pelaku tidak bertanggung jawab atas tindakannya
6. Pelaku menanyakan masalah korban dan menawarkan bantuan
Orang-orang yang berpotensi menjadi korban adalah orang-orang dengan harga diri yang rendah atau orang yang sangat empati, tetapi mereka juga percaya bahwa bentuk manipulasi ini bisa terjadi pada siapa saja. Orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat dan pandai membangun batasan mungkin akan lebih jarang mengalami gaslighting. Sedangkan mereka yang merasa kasihan dengan dirinya sendiri akan lebih berisiko mengalami perilaku tidak menyenangkan tersebut.
Orang-orang yang berpotensi menjadi pelaku adalah siapa saja bisa menjadi pelaku gaslighting, mulai dari keluarga, teman, pasangan, atasan, public figure, sampai orang asing di media sosial. Namun, pelaku yang melakukan gaslighting kemungkinan adalah mereka yang memiliki kelainan psikologis yang disebut nguan kepribadian narsistik. Orang dengan gangguan tersebut akan merasa bahwa dirinya adalah yang paling penting. Mereka tidak peduli dengan orang lain, kecuali orang tersebut dapat bermanfaat bagi diri mereka.
Baiklah sobat osc, sekian penjelasan singkat saya tentang gaslighting! Semoga kita bukan termasuk dalam pelaku dan korban ya! Pesanku untuk korban sih semoga kamu bisa keluar dari zona kelam tersebut, bisa lebih mencintai dirimu sendiri, tidak depresi lagi, bisa mempercayai dirimu sendiri, dan mendapatkan pasangan yang lebih baik. Pesanku untuk pelaku sih semoga kamu bisa menghentikan sifatmu itu, belajar menerima kesalahan, belajar mempertanggung jawabkan sesuatu, dan menyayangi pasanganmu dengan tulus, karena menurutku itu sangat penting untuk suatu hubungan.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan