Yu kenali OCD (Obsessive Compulsive Disorder)!!

Hallo guyss.

       Kalian pernah denger istilah OCD ga sii?? Mungkin beberapa dari kalian udh pernah denger kali yaaa dari berita yang sempat viral tentang gangguan mental yang dialami selebriti tanah air Aliando Syarief..

       Dewasa ini banyak orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian tidak merasa cemas dengan perilaku maladaptifnya. Kemunculan gangguan kepribadian tersebut berawal dari distress. Salah satu gangguan kepribadian yang dapat muncul karena distress tersebut adalah obsesif kompulsif.

       Kepribadian obsesif kompulsif adalah adanya preokupasi (keterpakuan) pada keteraturan, kesempurnaan serta kontrol mental dan interpersonal.

       Obsessive-compulsive disorder (OCD) termasuk gangguan kecemasan yang dialami banyak orang sesuai pendapat Fyer, Lisitz, Mannuzza, Aronowitz (2005) bahwa OCD adalah ganguan yang menahun yang terjadi 1-3 % dari populasi. Setengah dari para pasien sukar untuk disembuhkan dan kebanyakan menderita berbagai kesulitan yang terus menerus.

       Apabila diartikan satu persatu katanya, suatu obsesi (obsession) diartikan sebagai pikiran, ide, atau dorongan yang intrusif dan berulang yang sepertinya berada diluar kemampuan seseorang untuk mengendalikan. Obsesi dapat menjadi sangat kuat dan persisten sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan distress serta kecemasan yang signifikan. Termasuk didalamnya adalah keragu-raguan, impuls-impuls, dan citra (gambaran) mental. Sedangkan kompulsi (compulsion) adalah tingkah laku yang repetitif (seperti mencuci tangan dan memeriksa kunci pintu atau gembok) atau tindakan mental repetitif (seperti berdoa, mengulang kata-kata tertentu atau menghitung) yang dirasakan oleh seseorang sebagai suatu keharusan atau dorongan yang harus dilakukan. Kompulsi sering muncul sebagai jawaban akan pikiran obsesif dan muncul cukup sering dan kuat sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan distress yang signifikan (APA, 2000; dalam Nevid, J.S. et al 2005).

       Obsesi (pengulangan pikiran) dapat mempengaruhi menjadi compulsi (perilaku berulang) seperti adanya tekanan stress, bayangan, atau dorongan obsesif yang kuat selama gejala nampak. Besarnya obsesi dapat menjadi karakter yang menetap, yang dibentuk dari pengalaman diri individu, pengaruh sosial budaya, dan pengalaman kegagalan hidup masa lalu. OCD adalah gangguan kecemasan yang lebih memperhatikan pikiran berulang-ulang dan atau perilaku berulang-ulang dengan menghabiskan banyak waktu ( > 1 jam per hari) dan / atau menyebabkan distress atau distress or kecacatan fungsional (DSM-IV-TR;APA, 2000; dalam Clark, David A., Beck, Aaron T. 2010).

Lalu bagaimana gejalanya??

Dalam salah satu artikel di alodokter, dijelaskan bahwa gejala pikiran obsesif diantaranya :

   1. Takut kotor atau terkena penyakit, misalnya menghindari bersalaman dengan orang lain atau menyentuh benda yang disentuh banyak orang.

  2. Sangat menginginkan segala sesuatu tersusun selaras atau teratur dan tidak senang bila melihat sekumpulan benda menghadap ke arah yang berbeda.

 

Sedangkan gejala dari perilaku kompulsif itu seperti:

  1. Mencuci tangan berkali-kali sampai lecet.

  2. Menyusun benda menghadap ke arah yang sama.

  3. Memeriksa berulang kali apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu

 

Lalu, apa sih penyebab terjadinya OCD?

       Dalam salah satu artikel di alodokter, dijelaskan bahwa penyebab gangguan obsesif kompulsif belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan faktor genetik, lingkungan, dan perubahan pada senyawa kimia otak.

       Di samping itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan obsesif kompulsif, antara lain:

  1. Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita gangguan obsesif kompulsif.

  2. Menderita gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, depresi, atau sindrom Tourette.

  3. Pernah mengalami peristiwa yang menyebabkan trauma atau stres, seperti perundungan (bullying), kekerasan fisik, atau pelecehan seksual.

  4. Memiliki kepribadian yang sangat disiplin, terlalu teliti, serta ingin semua hal terlihat rapi.

       Pada anak-anak, infeksi bakteri Streptococcus dapat membuat gejala OCD timbul secara mendadak atau memburuk tiba-tiba.

Referensi:

Rahmawati, Bangun Yoga Wibowo, and Wika Hardika Legian. "STUDI DESKRIPTIF ORANG DENGAN OBSESIVE COMPULSIVE DISORDER DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KELUARGA." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP , 2019: 694-706.

https://www.alodokter.com/ocd/gejala

https://www.alodokter.com/ocd/penyebab

 

 

 

  83 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts