Hallo salam semangat para pejuang Online Scholarship Competition by Medcom.id 2019 ! Yang sudah daftar OSC, terus yakin kamu bisa. Yang belum ayo dong segera sebelum kamu menyesal karena tahapan akan segera berganti ke tahap 2 yaitu pemberkasan. Kenalin ni aku Dini, dari alumni OSC by Medcom.id Universitas Islam Malang (UNISMA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2018. Aku mau berbagi sedikit kisah galau saat aku menerima beasiswa OSC ini tahun kemarin hehe, buat semua sobat OSC 2019 yang semoga diberi keberuntungan untuk mendapatkan kesempatan kuliah di Perguruan Tinggi Swasta dengan bebas biaya selama 4 tahun. Diterimanya aku di UNISMA dari OSC by Medcom.id ini awalnya sangat membuatku bahagia, tidak hanya aku, tentunya kedua orangtua ku, keluarga, guru-guru, dan teman-temanku juga ikut bahagia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, ada beberapa hal yang membuatku galau. Jujur kegalauanku ini hampir saja membuatku pernah berfikir bahwa “aku tak akan pernah sampai mengambilnya”. Antara lain : 1) Perbedaan Pendapat Antara Anak & Orang Tua Pada saat itu, Ibu sempat melarangku. Katanya “kok kuliah jauh-jauh kenapa, kasihan adik di rumah ditinggal mbak”. Sedangkan Bapak tidak pernah melarangku untuk mengambil beasiswa ini. Katanya “Biarkan dia yang memilih karena yang akan menjalani dia, bukan kita”. Sejak saat itu keputusanku sudah bulat untuk merelakan beasiswa ini dan akan mendaftar kuliah di Universitas yang ada di Lampung saja. Dan apa yang terjadi sobat OSC? Sehari sebelum aku mendaftar kuliah di Lampung, tiba-tiba Ibu berkata “sudah nak, ambil saja bismillah tidak usah daftar kuliah di mana-mana, ambil beasiswanya”. Seketika itu aku langsung mantap untuk tidak melepaskan beasiswa ini. 2) Dana Transportasi Namun lagi – lagi aku merasa galau, Sebenarnya ini hanya pemikiranku saja, Bapak hanya seorang Petani dan Ibu sebagai Asisten Rumah Tangga. Apa iya mereka bisa membiayai transportasiku dari Lampung-Malang yang akan sangat membutuhkan banyak jumlah uang, dan tentunya tidak hanya satu kali bolak-balik. Tapi Sobat OSC, mereka tidak pernah membicarakan itu padaku. Aku yakin semua Orang Tua di dunia ini tidak mau menunjukkan susahnya mereka, yang mereka inginkan hanya Keberhasilan Kita . Dengan sudah mendapatkan izin dari Kedua Orang Tua, ternyata tanpa kuduga ada nikmat yang Allah SWT. Berikan untukku, sehingga aku bisa mengurangi beban Kedua Orang tuaku untuk semua kebutuhanku di sini, iya di sini, di Tanah Rantau. 3) Meninggalkan Orang - Orang Tersayang Siapa yang tidak sedih ketika harus menjalani hidup yang berada jauh dari orang – orang tersayangnya? Ada 2 tipe orang yang akan kita tinggalkan. • Merengek dengan meminta supaya Sobat OSC tidak meninggalkannya dengan alasan “Nanti Aku sama siapa”. • Mendukung penuh kepergian Sobat OSC karena ia yakin, bahwa “Keberhasilanmu adalah bahagiaku”. Solusinya adalah yakinkan mereka bahwa ia akan mendapatkan sosok sepertimu lagi, yang akan menemaninya dan berjanjilah kamu tidak akan melupakannya. Dan ucapkan terima kasih untuk orang yang sudah merelakanmu sepenuh hati untuk merantau. 4) Prodi Pilihan Ini penting banget Geng . . . Sobat OSC harus memperhatikan dulu setiap PTS yang ada di daftar OSC mengenai prodi yang akan diambil. Karena bisa jadi para pendaftar awalnya hanya mencoba – coba saja, sehingga memilihnya tidak difikirkan secara matang – matang. Dan apa akibatnya? Hmmm . . . Sobat OSC bakalan galau karena bakalan rasain “Aduh, tapi kok jurusan ini ya, gimana ni kan bukan kemampuanku banget”. Jangan sampai Sobat OSC menyesali prodi yang sudah diambilnya, atau bahkan tidak mengambil beasiswanya karena salah prodi. Padahal, siapa yang memilih prodi? Bukankah kita sendiri? Jika sudah terlanjur, ya sudah jalani dulu saja dengan ikhlas Sobat. Dini banyak mendengar kisah – kisah dosen yang awalnya sudah berputus asa karena merasa salah jurusan, tetapi para dosen dini mencoba untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang prodi tersebut. Dan pada akhirnya tetap dapat menjadi orang sukses ya kan. Siapa tahu rezeki kamu memang disitu. Hehe 5) Mempertahankan IPK Dulu Dini sempet bertanya - tanya “IPK segitu apa ya bisa Dini dapetin, IPK itu gimana ya dapetinya, terus kalo ngga bisa dapetin standar IPK Kampusnya gimana ya” . Semua pertanyaan itu menjadi kegalauan Dini lainnya. Bahkan sampai sekarang, Dini juga masih galau mikirin IPK itu hehe. Tapi sobat ada solusinya ni, Dini coba konsultasi ke kakak tingkat, banyak banget yang bisa Sobat OSC kepoin dari kakak tingkat OSC yang berada sekampus dengan kalian. Dan semua jawaban yang diberikan kakak tingkat dari pertanyaan di atas, membuat Dini jadi termotivasi untuk terus semangat belajar, memberikan yang terbaik, aktif di kelas, dan berusaha dengan keras supaya dapat menjaga amanah beasiswa ini. Ok Sobat OSC, galau-galau yang di atas kita skip aja deh ya hehe. Karena apa? Karena jika Sobat OSC sudah mantap ambil beasiswa ini sesuai dengan PTS yang dipilih, Dini jamin semua kegalauan tadi bakalan tergantikan dengan ramahnya sambutan kakak tingkat OSC kepada kita, kita juga bakalan di kepoin dari temen-temen yang lain dong pastinya dan dengan bangga kamu akan mengatakan “Aku anak OSC”. Itulah beberapa kegalauan yang Dini rasain pasca mendapat beasiswa OSC tahun lalu. Sobat OSC boleh banget ni jadiin artikel ini sebagai acuan dan bahan perbandingan apakah sama dengan yang Sobat OSC rasain waktu berada di posisi seperti Dini, kakak – kakak, dan teman – teman OSC lainnya. Thank you dan Happy Weekend Sobat !
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan