apa itu id, ego, dan superego ?

Mari kita bahas apa itu Id, Ego, dan Superego!!!

Tiga komponen utama dalam teori kepribadian Sigmund Freud. Komponen ini mewakili tiga aspek berbeda dari pikiran manusia:

Id:

Primitif dan naluriah: Id adalah bagian paling dasar dari pikiran yang didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, seks, dan agresi. Id beroperasi secara tidak sadar dan berusaha untuk memaksimalkan kesenangan dan menghindari ketidaknyamanan. Otonom: Id tidak terpengaruh oleh realitas atau moralitas. Ia hanya peduli dengan memenuhi keinginan-keinginannya tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Pleasure principle: Id beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan, yang berarti ia berusaha untuk mendapatkan kesenangan secepat mungkin dan menghindari rasa sakit.

Ego:

Sadar dan rasional: Ego adalah bagian sadar dari pikiran yang berfungsi sebagai mediator antara id dan superego. Ego berusaha untuk memenuhi keinginan id dengan cara yang realistis dan sesuai dengan norma-norma sosial. Reality principle: Ego beroperasi berdasarkan prinsip realitas, yang berarti ia mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan sebelum mengambil keputusan. Delay of gratification: Ego dapat menunda kepuasan id untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih besar.

Superego:

Moral dan idealis: Superego adalah bagian moral dari pikiran yang mewakili nilai-nilai sosial dan budaya. Superego berfungsi sebagai "hati nurani" dan berusaha untuk mencegah id dari melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma. Conscience: Superego mengandung hati nurani, yang memberikan rasa bersalah atau malu ketika seseorang melanggar aturan. Ego ideal: Superego juga mengandung ego ideal, yang mewakili standar-standar yang tinggi yang diharapkan oleh seseorang.

Ketiga komponen ini saling berinteraksi dalam menentukan perilaku manusia. Ketika id, ego, dan superego seimbang, seseorang dapat berfungsi dengan baik dan mencapai kepuasan. Namun, ketika salah satu komponen menjadi terlalu kuat atau terlalu lemah, dapat terjadi konflik internal dan masalah psikologis.

Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita lihat beberapa contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari:

Id: Bayangkan seorang anak kecil yang melihat permen di toko. Id-nya akan langsung berteriak ingin permen itu tanpa mempertimbangkan apakah orang tuanya akan membelikannya atau tidak. Ini adalah contoh murni dari prinsip kesenangan (pleasure principle) di mana id hanya fokus pada kepuasan instan. Ego: Ketika anak tersebut ingin permen, ego-nya akan mencoba mencari cara untuk mendapatkan permen itu. Mungkin ia akan meminta dengan sopan atau mencoba menawar dengan mainan kesayangannya. Ego berperan sebagai mediator, mencari cara untuk memenuhi keinginan id namun tetap mempertimbangkan realitas dan konsekuensi. Superego: Jika anak tersebut tahu bahwa mengambil permen tanpa izin adalah salah, maka superego-nya akan mencegahnya untuk melakukan hal tersebut. Superego akan memberikan rasa bersalah atau malu jika anak itu mengambil permen.

Konflik antara Id, Ego, dan Superego

Konflik antara ketiga komponen ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang mungkin sangat menginginkan makanan yang tidak sehat (id), tetapi ego-nya tahu bahwa makanan itu tidak baik untuk kesehatan. Superego-nya juga akan memberikan rasa bersalah jika ia makan makanan tersebut. Konflik ini sering kali menjadi sumber kecemasan dan stres.

 

Peran Id, Ego, dan Superego dalam Pembentukan Kepribadian

Cara kita mengelola konflik antara id, ego, dan superego akan membentuk kepribadian kita. Seseorang yang terlalu didominasi oleh id cenderung impulsif dan tidak bisa mengendalikan diri. Seseorang yang terlalu didominasi oleh superego mungkin terlalu kaku dan tidak dapat menikmati hidup. Sedangkan seseorang yang memiliki ego yang kuat dapat menyeimbangkan antara keinginan, realitas, dan nilai-nilai moral.

 

Kritik terhadap Teori Id, Ego, dan Superego

Meskipun teori ini sangat berpengaruh, namun ada beberapa kritik terhadap teori ini, antara lain:

Terlalu menekankan pada seks: Beberapa kritikus berpendapat bahwa Freud terlalu menekankan pada dorongan seksual sebagai motivasi utama perilaku manusia. Sulit untuk diuji secara empiris: Konsep-konsep seperti id, ego, dan superego sulit untuk diukur dan diamati secara langsung. Tidak mempertimbangkan faktor sosial dan budaya: Teori ini cenderung mengabaikan pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap perkembangan kepribadian.

 

Teori id, ego, dan superego memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami dinamika pikiran manusia. Meskipun ada beberapa kritik, teori ini tetap relevan dan banyak digunakan dalam psikologi. Dengan memahami ketiga komponen ini, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan orang lain serta mengatasi konflik internal yang kita alami.

 

  3 Views    Likes  

Pengalaman Mengikuti Bangkit Academy

previous post

Menggapai Mimpi: Perjuangan Meraih Beasiswa OSC di Universitas Islam Indonesia
Pengalaman Mengikuti Bangkit Academy

next post

Pengalaman Mengikuti Bangkit Academy

related posts