Apa Itu NPD (Narcissistic Personality Disorder)?

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah “narsistik” sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tampak terlalu percaya diri, senang dipuji, atau gemar memamerkan dirinya. Namun, dalam dunia psikologi klinis, NPD atau Narcissistic Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Narsistik) merupakan kondisi mental serius yang jauh lebih kompleks dari sekadar rasa percaya diri yang berlebihan.

NPD adalah salah satu dari sepuluh gangguan kepribadian yang diidentifikasi dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Artikel ini akan mengulas secara mendalam apa itu NPD, penyebabnya, gejalanya, serta bagaimana pengaruhnya terhadap individu dan lingkungannya.

Apa Itu NPD?

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan:

Rasa superioritas yang berlebihan,  

Kebutuhan besar akan pengagungan/pengakuan, dan  

Kurangnya empati terhadap orang lain.  

Penderita NPD seringkali memiliki perasaan bahwa dirinya istimewa dan pantas mendapatkan perlakuan khusus, tanpa melihat realitas sosial di sekitarnya.

Gejala Umum NPD

Menurut DSM-5, seseorang dapat didiagnosis memiliki NPD jika menunjukkan setidaknya 5 dari 9 kriteria berikut:

Merasa diri sangat penting (melebih-lebihkan pencapaian atau kemampuan).  

Fantasinya didominasi oleh kesuksesan, kekuasaan, kecantikan, atau cinta ideal.  

Percaya bahwa dirinya unik dan hanya bisa dipahami oleh orang atau institusi istimewa.  

Meminta pengagungan yang berlebihan dari orang lain.  

Memiliki rasa berhak (sense of entitlement) mengharapkan perlakuan khusus.  

Eksploitasi interpersonal memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi.  

Kurang empati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.  

Iri terhadap orang lain atau percaya orang lain iri padanya.  

Sikap sombong atau arogan dalam ucapan dan perilaku.  

Perbedaan dengan Sifat Narsistik Biasa

Tidak semua orang yang narsistik memiliki NPD. Sifat narsistik adalah bagian dari spektrum kepribadian manusia yang sehat, selama masih dalam batas wajar dan tidak mengganggu fungsi sosial atau emosional.

Seseorang dengan NPD mengalami gangguan signifikan dalam hubungan interpersonal, pekerjaan, dan kesehatan mental. Mereka biasanya sulit menerima kritik, sangat defensif, dan mempunyai harga diri yang rapuh di balik topeng superioritasnya.

Penyebab NPD

Belum ada penyebab tunggal NPD, tetapi beberapa faktor berikut diyakini berkontribusi:

Faktor Genetik dan Neurobiologis: Beberapa studi menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara NPD dan struktur otak atau faktor keturunan.  

Pengalaman Masa Kecil:  

Pola asuh yang terlalu memuja anak atau terlalu mengkritik anak.  

Kurangnya empati dari orang tua.  

Trauma masa kecil atau pelecehan emosional.  

Lingkungan Sosial: Budaya yang terlalu menekankan pada pencapaian, kompetisi, dan citra diri dapat memperkuat perilaku narsistik.  

Jenis-Jenis NPD

Beberapa ahli membedakan NPD menjadi dua atau lebih tipe:

Grandiose NPD: Penderita menunjukkan kepercayaan diri berlebih, sombong, dan menuntut kekaguman.  

Vulnerable NPD: Tampak pemalu dan sensitif terhadap penolakan, namun tetap merasa superior secara diam-diam. Biasanya menyimpan perasaan iri dan dendam.  

Dampak NPD Terhadap Kehidupan

Dampak terhadap diri sendiri:

Merasa tidak puas walau sudah mendapat pencapaian.  

Rentan mengalami depresi, kecemasan, atau penyalahgunaan zat saat tidak mendapat pengakuan.  

Sulit menerima kegagalan atau kritik.  

Dampak terhadap orang lain:

Hubungan sosial yang tidak sehat, manipulatif, atau bahkan abusif.  

Konflik dalam hubungan percintaan, keluarga, atau kerja.  

Membuat orang di sekitarnya merasa dimanfaatkan atau direndahkan.  

Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis NPD dilakukan oleh psikolog atau psikiater melalui wawancara klinis, asesmen psikologis, dan riwayat perkembangan. Biasanya diagnosis diberikan setelah usia 18 tahun, karena kepribadian masih berkembang pada masa remaja.

Pengobatan:

Psikoterapi (terutama terapi psikodinamik atau terapi kognitif perilaku) menjadi pilihan utama.  

Terapi kelompok atau keluarga, jika memungkinkan.  

Obat-obatan dapat diberikan untuk gangguan lain yang menyertai seperti depresi atau kecemasan.  

Namun, tantangan terbesar adalah kurangnya kesadaran diri pada penderita NPD. Banyak yang menolak pengobatan karena merasa tidak ada yang salah dengan dirinya.

Kesimpulan

Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian serius yang dapat merusak kualitas hidup penderitanya dan orang di sekitarnya. Meskipun sering disalahartikan sebagai sekadar "orang yang percaya diri berlebihan", NPD melibatkan ketidakseimbangan psikologis yang dalam. Edukasi masyarakat, deteksi dini, dan dukungan psikologis yang tepat adalah kunci untuk mengurangi dampaknya dalam kehidupan sosial dan personal.

 

  3 Views    Likes  

Final Destination: Mengungkap Makna Kematian Sebagai Kawan Atau Lawan

previous post

5 Rekomendasi Buku Karya Sastrawan Perempuan Indonesia, Wajib Kamu Baca!
Final Destination: Mengungkap Makna Kematian Sebagai Kawan Atau Lawan

next post

Final Destination: Mengungkap Makna Kematian Sebagai Kawan Atau Lawan

related posts