Pembalut merupakan salah satu barang penting yang wajib dimiliki oleh perempuan saat sedang mengalami menstruasi. Pembalut sendiri memiliki peran yang cukup penting untuk menahan aliran darah yang keluar saat mesntruasi.
Pembalut saat ini sudah memiliki model dan varian yang bervariasi. Saat ini pembalut juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu pembalut sekali pakai ataupun pembalut yang dapat dicuci dan digunakan kembali contohnya seperti pembalut yang terbuat dari bahan kain.
Permasalahan antara pembalut wajib dicuci ataupun tidak sampai saat ini kerap kali menjadi perdebatan dikalangan masyarakat. Hal ini karena ada dari mereka yang menganggap bahwa pada hakikatnya setelah digunakan pembalut wajib dicuci, namun ada juga yang berpendapat bahwa mencuci pembalut justru tidak dianjurkan karena pada pembalut yang sudah digunakan terdapat banyak virus dan bakteri.
Sebenarnya tidak ada aturan khusus menganai ketentuan bahwa pembalut apabila digunakan wajib dicuci. Namun banyak masyarakat yang menganggap bahwa pembalut setelah digunakan wajib untuk dicuci yang tidak jarang dihubungkan oleh mitos-mitos yang ada di Indonesia. Contohnya ialah mitos yang beredar bahwa apabila pembalut tidak dicuci terlebih dahulu disinyalir dapat mengundang makhluk halus dan lebih parahnya lagi ada mitos yang mengatakan bahwa apabila pembalut tidak dicuci terlebih dahulu maka darah yang menempel tersebut dapat dijilati oleh makhluk halus.
Selain berhubungan dengan mitos tersebut, masyarakat menganggap dengan mencuci pembalut terlebih dahulu sebelum dibuang dapat meminimalisir bau anyir yang muncul dari pembalut tersebut. Pencucian pembalut juga berguna agar darah yang ada di pembalut tersebut tidak menyebar kemana-mana. Selain itu pencucian pembalut juga berguna untuk memudahkan tukang sampah atau orang-orang yang bertugas untuk mengolah limbah agar tidak terkena dan tidak merasa jijik aibat pembalut yang belum dicuci dan dipenuhi oleh darah ditemukan oleh mereka saat sedang melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.
Namun, banyak juga masyarakat yang berpendapat bahwa pembalut sekali pakai memang diciptakan untuk tidak dicuci terlebih dahulu dan dapat langsung di buang setelah dipakai. Pendapat mereka diperkuat dengan beberapa pendapat lain dari ahli kesehatan yang mengatakan bahwa pembalut yang sudah dipakai mengandung bakteri dan virus yang terntunya tidak baik apabila tersentuh oleh kita.
Sebenarnya mau dicuci atau tidak itu tidak menjadi masalah. Yang penting saat kita membuang pembalut tersebut usahakan jangan dibuang dengan kondisi pembalut yang masih penuh dengan darah. Apabila tidak mau dicuci terlebih dahulu, hal yang dapat dilakukan ialah dengan menggulung rapih pembalut atau dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam sebelum dibuang di tempat sampah. Hal ini tentunya untuk menghindari penyebaran virus ataupun meminimalisir bau anyir yang ditimbulkan oleh pembalut. Mengingat di Indonesia sendiri proses pembuangan sampah mayoritas tidak disortir terlebih dahulu dari rumah sehingga semua limbah sampah yang ada di rumah kita berpotensi besar untuk bercampur.
Untuk itu kita harus membuang dengan benar pembalut yang telah kita gunakan. Tidak ada aturan wajib yang mengatakan bahwa pembalut sebelum dibuang harus dicuci terlebih dahulu. Namun yang harus kita lakukan adalah dengan membuang secara benar dan tepat pembalut yang telah kita gunakan. Jangan sampai limbah pembalut kita merugikan orang-orang di sekitar kita.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan