Hello sobat OSC!!!
Sebagai makhluk sosial pasti setiap harinya melakukan komunikasi. Komunikasi ini terjalin agar menciptakan kesepahaman antara kedua belah pihak dalam menyampaikan informasi, pendapat ataupun sebagai bentuk interaksi dengan orang lain. Selain itu melalui komunikasi kita juga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan loh, karena saat melakukan komunikasi disitulah pihak satu dengan pihak lainnya saling bertukar informasi.
Namun dalam berkomunikasi pun ada adab atau aturan agar komunikasi bisa terjalin dengan efektif. Supaya kecakapannya berbicara kamu lebih efektif, kamu bisa mengikuti 10 aturan komunikasi menurut buku “Bicara Itu Ada Seninya” karya Oh Su Hyang. 10 aturan komunikasi ini diciptakan oleh Yoo Jae Suk, seorang MC terbaik di korea Selatan berdasarkan pengalaman-pengalamannya didunia siaran. Ini dia aturan komunikasi antara lain :
1. Kata yang tidak bisa diucapkan di “depan”jangan dikatakan dibelakang. Gunjingan sangatlah buruk.
Maksud dari poin pertama, yaitu kata-kata hinaan, atau umpatan yang dirasa tidak sopan atau tidak layak diucapkan, jangan pernah sekali-kali diucapkan di depan, tidak ada hal yang baik dari menghina seseorang.
2. Memonopoli pembicara akan memperbanyak musuh. Sedikit berbicara dan perbanyak mendengar. Semakin banyak mendengar semakin baik.
Memonopoli pembicaraan , yaitu lebih banyak berbicara daripada mendengarkan orang lain. Pada aturan kedua ini kita dilarang untuk memonopoli pembicaraan karena terkesan egois jika tidak memberikan kesempatan lawan bicara kita untuk bercerita atau menyampaikan pendapat mereka
3. Semakin tinggi intonasi suara, makna dari ucapan semakin terdistorsi. Jangan menggebu-gebu. Suara rendah justru memiliki daya.
Intonasi suara sangat berpengaruh dalam sebuah proses komunikasi. Intonasi yang tinngi akan membuat ucapan lebih terdistorsi atau menyimpang, maka lebih baik gunakanlah intonasi yang rendah atau yang netral saja, apalagi jika berkomunikasi dengan orang yang baru kamu kenal.
4. Berkata yang menyenangkan hati, bukan sekadar enak didengar.
Dalam berkomunikasi, ucapan kita sangat berpengaruh dengan respon yang sedang diajak berinteraksi. Maka dari itu kita harus mengsortir ucapan kita mana yang harus diucapkan dan mana yang tidak boleh diucapkan. Jangan sampai membuat lawan bicara kita tersinggung dan tidak nyaman.
5. Katakan yang ingin didengar lawan bicara, bukan yang ingin diucapkan. Berbicara yang mudah dimengerti, bukan yang mudah diucapkan.
Pada aturan ini bgaimana kita bisa memahami kondisi lawan bicara. Kita harus memperhatikan kondisi lawan bicara apakah pantas membahas topik tersebut. Carilah topik yang ingin didengar bukan yang ingin ucapkan jangan sampai topik tersebut membuat dia tidak nyaman atau topik tersebut mengacuh pada trauma masa lalu.
6. Berbicara dengan menutupi aib dan sering memuji.
Pada saat berkomunikasi sudah sepatutnya kita paahami bahwa tidak boleh membongkar aib orang lain. Karena aib bukanlah komsumsi publik yang harus dibicarakan. Lebih baik memberikan pujian kepada orang karena mereka akan merasa senang dan merasa diharagi kekita kita mengapresiasi atau memuji mereka.
7. Berbicara hal-hal yang menyenangkan, bukan yang menyebalkan.
Aturan yang ke 7 ini hampir mirip dengan aturan ke 6, yaitu bicara bukan asal bicara saja. Namun memikirkan juga apakah yang diucapkan itu tidak menyakiti hati orang lain dan membuat orang merasa kesal dengan apa yang kita ucapkan.
8. Jangan hanya berkata dengan lidah, tetapi juga dengan mata dan ekspresi.
Komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal saling berhubungansatu sama lain. Komunikasi non-verbal, yaitu bahasa tubuh atau body language kita. Bahasa tubuh meliputi gerakan tangan,raut wajah,dan tatapan mata. Dalam berkomunikasi body language atau bahasa tubuh itu sangat penting karena berpengaruh dengan persfektif orang terhadap apa yang kita bicarakan.
9. Tiga puluh detik dibibir sama dengan tiga puluh tahun dihati. Jadi jangan berbicara sembarangan.
Ucapkanlah kalimat yang positif dan bersifat netralkarena kita tidak pernah tahu apakah kata-kata kita melukai perasaan orang lain jadi pandailah dalam memilih kata-kata yang ingin diucapkan .
10. Kita mengendalikan lidah, tapi ucapan yang keluar akan mengendalikan kita. Bertanggung jawablah terhadap sapa yang sudah dibicarakan.
Tentu banyak dari kita yang sulit mengendalikan lidah, seringkali berkata-kata tanpa memikirkan dampaknya terlebih dahulu. Kita perlu menyadari bahwa kata-kata yang kita keluarkan tidak hanya berdampak pada diri sendiri tetapi juga orang-orang disekeliling kita.
Itu dia 10 aturan komunikasi menurut buku “Bicara itu Ada Seninya”. Buat kamu yang ,mau kecakapan bicara mu lebih efektif , yuk terapkan aturan komunikasi ini.
Sumber : buku “Bicara itu Ada Seninya”