BARONGAN Kesenian Khas Demak Jawa Tengah Yang Sudah Jarang Ditemui

Asal Mula / Sejarah

Barongan merupakan suatu kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Demak, tradisi barongan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak, jadi barongan ini sudah ada sejak 500 tahun yang lalu, sudah sangat tua sekali bukan. Kesenian barongan merupakan warisan yang diwariskan secara turun-temurun. Bahkan menjadi suatu kesenian yang sangat popular di kalangan anak muda Demak khususnya anak muda di Kecamatan Bonang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sanggar kesenian di kecamatan tersebut, di Kecamatan Bonang terdapat 3 sanggar semi barongan yaitu Sanggar Kademangan, Kusumo Joyo, dan Putro Turonggo Samudro. Ketiga sanggar tersebut berhasil mengumpulkan 300 pemuda agar aktif melestarikan budaya barongan. Sanggar – sanggar tadi pernah juga malang melintang di ajang pentas bertaraf nasional, bahkan salah satu sanggar yaitu sanggar Kademangan pernah menjadi duta Jawa Tengah untuk pentas di Malaysia dan Singapura. Sanggar seni juga sering pentas mewakili Kab. Demak pada even yang diselenggarakan oleh Diporapar Prov. Jawa Tengah diantaranya even internasional BIAPF ( Borobudur International Art Performance and Festival ) yang diselenggarakan di Taman Wisata Candi Borobudur Kab. Magelang.

Kesenian barongan Demak memiliki ciri khas tersendiri. Selain ceritanya yang pakem, pakaian yang digunakan oleh para pemain barongan juga berbeda dengan barong-barong lain. Barongan Demak biasanya menceritakan tentang perjuangan kaum ulama pada saat membuka hutan Glagah Wangi, diceritakan bahwa kaum ulama mendapat perlawanan dari siluman penghuni hutan Glagah Wangi, namun akhirnya siluman tersebut bisa dikalahkan dan akhirnya siluman tadi mau diajak bersatu untuk menjadikan hutan Glagah Wangi menjadi sebuah kerajaan, yaitu Kerajaan Demak Bintoro.  Sedangkan dari segi pakaian yang dikenakan oleh pemain barongan Demak menonjolkan unsur batik khas pesisiran, motif batik khas pesisiran ini biasa dipakai para pemain barongan meliputi ulam segaran, semangka tegalan dan tiga rangsak. Semua motif batik tersebut rata-rata memiliki warna cerah menyolok.

 

Pelaksanaan Atau Penyelenggaraan

Pada pementasan satu group / kelompok seni barongan biasanya memiliki peran masing -  masing, seperti adsa yang berperan sebagai penari kuda lumping, pemain barongan, pengrawit, penari butonan dan narrator. Selain itu ada juga nanti yang memiliki peran sebagai penampil atraksi, atraksinya pun beragam dari setiap sanggar seni memiliki atraksi sendiri – sendiri. Berikut fungsi dari peran yang dimainkan pemain barongan :

1. Narrator

Mungkin peran narrator sudah banyak diketahui, dan dalam pementasan seni lain juga ada. Di dalam seni barongan peran narrator yaitu sebagai pembawa alur cerita dari barongan tersebut, narrator biasanya bertugas diawal untuk membuka dan selalu memberi pengarahan kepada setiap sesi pementasan barongan.

2. Pengrawit Atau Pemain Karawitan

Pemain karawitan atau biasa dikenal dengan sebutan pengrawit memiliki tugas yaitu mengiringi musik dari pementasan barongan dan juga mengiringi pemain kuda lumping, selain itu pemain karawitan juga biasanya memberikan sound effect saat pementasan barongan yang membuat kita terbawa suasana dan lebih menghayati alur cerita dari barongan. Biasanya pengrawit akan di isi oleh para pemain gamelan dan ditemani beberapa sinden.

3. Pemain Barongan

Dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa pemain barongan tugasnya adalah memainkan barongan, biasanya satu barongan di isi 2 sampai 3 pemain. Pemain pertama biasanya bertugas sebagai pemegang kepala barongan, selain harus mempunyai kekuatan untuk mengangkat barongan pemain pertama juga harus bisa memiliki kepandaian agar barongan bisa terlihat seperti mahluk hidup .

4. Penari Kuda Lumping

Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Penari kuda lumping pada barongan biasanya mengisi bagian awal sebelum barongan di mulai, pada umumnya pemain kuda lumping adalah wanita tapi di beberapa sanggar seni ada juga penari pria. Pada daerah lain memang penari kuda lumping itu pria, dan kuda lumping di daerah lain hanya menampilkan kuda lumping dan atraksinya saja.

5. Penari Butonan / Pentolan

Penari Butonan atau yang juga disebut Pentolan menurut masyarakat Demak adalah penari yang memakai topeng buto ( Raksasa ), Pentolan biasanya saat pementasan selalu bersamaan dengan barongan, tugas dari para pentolan dalam pentas seni adalah menemani barongan melawan kebaikan, tapi ada juga beberapa pentolan yang dikisahkan melawan para barongan. Di samping ada karakter butonan yang menyeramkan adajuga sosok butonan yang lucu dan menghibur, biasanya disebut tembem.

6. Pemain Atraksi

Terakhir adalah pemain atraksi, pemain atraksi biasanya ada yang khusus dan ada juga yang diambil dari pemain barongan, penari butonan, dan pemain kuda lumping. Para pemain yang  melakukan atraksi harus memiliki ketahanan tubuh yang kuat serta dibekali dengan latihan rutin. Diantara beberapa atraksi yang dilakukan saat pementasan seni barongan adalah : memakan beling, memecahkan kelapa dengan kepala, memakan neon hidup, memakan bara api, memakan menyan, bambu gila, dan lain – lain. Atraksi biasanya tergantung sanggar seni dan permintaan dari seseorang yang mempunyai hajatan tersebut.

 

Itulah sedikit informasi mengenai Barongan kesenian khas kota Demak, semoga artikel ini bermanfaat ya teman-teman. Terimakasih buat yang sudah baca dan like.

  2075 Views    Likes  

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

previous post

MASIH SEPI PEMINAT? INI DIA KEUNTUNGAN DARI MASUK JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN!
Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

next post

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

related posts