CEGAH DAN DETEKSI KANKER SERVIKS

Sampai saat ini, kanker serviks masih merupakan maslaah kesehatan perempuan di dunia. Kanker serviks adalah kanker terbanyak kelima pada wanita di seluruh dunia, penyakit ini banyak terdapat pada wanita Amerika Latin, Afrika dan negara-negara berkembang lainnya di Asia termasuk Indonesia. Kanker serviks di negara-negara maju menempati urutan keempat setelah kanker payudara, kolorektum, dan endometrium sedangkan di negara-negara berkembang menempati urutan pertama. 

 

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel tak terkendali pada leher rahim (serviks). Leher rahim merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uterus. Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), ada dua golongan Human Papilloma Virus (HPV) yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58 sedangkan HPV risiko rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32.

Selain virus HPV, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kanker serviks anatara lain :

Wanita yang melakukan hubungan seksual pertama kali sebelum 18 tahun Berganti-ganti pasangan seksual Menderita atau memiliki pasangan yang menderita infeksi menular seksual (IMS) Merokok aktif maupun pasif Imunitas buruk, misalnya pada penderita HIV atau mengkonsumsi steroid dalam jangka waktu lama. 

Penyebab utama tingginya kasus kanker serviks ini tak lain karena minimnya kesadaran akan bahaya penyakit ini. Hampir sebagian besar kasus kanker serviks pada stadium awal cenderung tidak bergejala. Adapun gejala kanker serviks yang lebih dari stadium 1 ditandai oleh beberapa ciri, diantaranya :

Keputihan dalam jumlah yang banyak dan berbau Perdarahan vagina ketika melakukan hubungan seksual Siklus menstriuasi tidak teratur dan cenderung lebih panjang Rasa sakit pada panggul (di perut bagian bawah), pinggang (punggung bawah) atau kaki. Hilangnya nafsu makan Badan terasa lemas dan mudah lelah

Bagi perempuan kanker serviks sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian terutama jika terlambat mendapatkan penanganan. 

 

Referensi : Rasjidi, I. (2009). Epidemiologi kanker serviks. Indonesian Journal of cancer, 3(3).

  23 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts