Gapyear Di Kalangan Fresh Graduate

Halo Sobat OSC! Siapa di sini yang sudah tidak asing lagi dengan konsep "Gap Year"? Atau mungkin sudah ada dari Sobat OSC yang merencanakan untuk gap year setelah lulus dari bangku SMA/SMK sederajat? Eitz, kali ini aku akan membahas konsep gap year di kalangan fresh graduate, terkhusus bagi Sobat OSC yang baru lulus SMA/SMK sederajat di tahun 2022 tentu saja ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk Sobat OSC mengambil keputusan.

Gap year atau dalam bahasa Indonesia adalah tahun jeda. Yang berarti setelah kelulusan SMA/SMK sederajat siswa yang bersangkutan tidak langsung melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan. Lho, kok bisa? Bisa dong! Itulah yang dinamakan Gap Year. Muncul pertanyaan, "Kok ada orang yang memutuskan untuk gap year?" Yah, tentu saja ada. Salah satunya Aku. Alasan setiap siswa yang memutuskan untuk gap year tentu berbeda-beda. Ada yang karena tidak lolos SNMPTN, SBMPTN atau bahkan Seleksi Mandiri PTN yang diincarnya. Ada juga siswa yang masih binggung menentukan program studi dan memutuskan untuk gap year sembari mencari perguruan tinggi dan program studi yang cocok dengannya agar tidak salah jurusan nantinya.

Kondisi ekonomi keluarga yang tidak mendukung juga menjadi alasan seseorang memutuskan untuk gap year. Alasan ini paling sering ditemui di dunia pendidikan. Nyatanya tidak semua anak diberi kesempatan untuk bisa melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi dengan berbagai alasan. "Sekitar 3,7 juta pelajar lulusan SMA,SMK dan MA setiap tahunnya namun tak semua pelajar lulusan setingkat SMA tersebut bisa meneruskan ke bangku perguruan tinggi. Dari data Kemenko PMK hanya sebanyak 1,8 juta lulusan setingkat SMA bisa meneruskan kuliah ke perguruan tinggi, kurang lebih 1,9 juta orang yang tidak terserap oleh perguruan tinggi," kata Deputi Menteri Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Moderasi Beragama (Kemenko PMK) Prof. R. Agus Sartono dalam Webinar Nasional: "Strategi Kampus dan Sekolah Menyiapkan Penerimaan Mahasiswa Baru".

Konsep gap year ini masih dipandang sebelah mata di Indonesia. Sering kali kita mendengar perspektif orang-orang yang tentu saja tidak benar mengenai seseorang yang memutuskan untuk gap year. Di cap sebagai seseorang yang melakukan kegagalan, tidak sepintar anak-anak yang lolos di PTN lewat seleksi SNMPTN, atau SBMPTN, bahkan ada yang menganggap gap year sama seperti seorang pengangguran. Salah besar!

Gap year bukanlah sebuah kegagalan yang patut disesali. Gap year adalah proses seseorang menggapai cita-citanya dengan caranya sendiri. Gap year tidak sama dengan menganggur. Seseorang yang memutuskan gap year tidak sedang bersantai, leha-leha sambil menikmati hari tanpa ambil pusing esok akan seperti apa. Tidak. Mereka memutuskan untuk gap year karena ingin mempersiapkan masa depannya, mereka sedang mengusahakan cita-citanya, dan berupaya tidak mengecewakan orang tuanya. Dengan perspektif di atas, dengan pelabelan yang diberikan masyarakat tak jarang membuat mental anak-anak gap year tangguh dan kuat, jadi jangan menganggap anak gap year itu lemah! Anak gap year itu tangguh-tangguh, lho.

Untuk Sobat OSC yang baru lulus di tahun 2022 dan tengah merencanakan untuk gap year tahun ini, kalian cuman harus ingat kata-kata ini, "Gap year bukan sebuah kesalahan." Gap year adalah cara Tuhan agar kita berusaha lebih keras lagi dari usaha sebelumnya. Anggap saja kita sedang berusaha menyakinkan Tuhan kalau kita pantas untuk berkuliah sama seperti teman-teman lainnya.

Jadi bagaimana Sobat OSC sudah siap dengan keputusan gap year nya?

  272 Views    Likes  

meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

previous post

Mengenal Lebih Dekat Dengan Universitas Mercu Buana Jakarta
meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

next post

meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

related posts