Hey, Catcalling Bukan Pujian Atau Candaan, Tapi Pelecehan!

Hollaaa Sobat Osc! Jadi, untuk topik kali ini mungkin bisa dikatakan akan sedikit lebih sensitif nih, Sobat Osc. Kita akan membahas mengenai salah satu bentuk pelecehan di jalan atau street harassment yang harus dilawan yang mana sering kali dialami oleh kaum perempuan, yaitu Catcalling. Mungkin ada nih bagi kaum perempuan dari para Sobat Osc yang pernah mengalami ketika lagi jalan sendiri ataupun bareng teman, lalu melewati sekelompok laki-laki, pasti pernah digodain, disiulin, dipanggil-panggil, bahkan sampai dikomentarin bentuk tubuhnya. Misalnya kayak gini, “Hai cewek” “Hai cantik, mau kemana nih” “Cantik, bagi nomernya dong” “Neng cemberut amat, senyum dong biar cantik”, dan lain sebagainya yang bahkan biasanya lebih tidak sopan. Hal seperti ini, termasuk kedalam bentuk pelecehan seksual dijalan, atau yang biasa disebut catcalling. Nah, Sobat Osc harus tahu dan paham nih, bahwa hal semacam catcalling itu bukanlah suatu candaan ataupun pujian, melainkan sebuah pelecehan yang sangat mengganggu kaum perempuan, atau bahkan bisa membuat mereka trauma. Aku sendiri pernah mengalami kejadian catcalling, yang mana bikin aku jadi takut kalau mau keluar rumah atau jalan sendiri dan rasanya panik banget ketika harus jalan lewatin sekelompok laki-laki, padahal tidak semua laki-laki juga berbuat tidka sopan seperti catcalling itu. Namun, karena kejadian itu menjadi menimbulkan trauma dan panik akan menghadapi kejadian yang serupa.

Segala bentuk perilaku, entah itu memanggil, bersiul, ataupun gerak-gerik lainnya yang mana dilakukan dengan maksud menggoda yang dilakukan diruang public atau umum termasuk dalam catcalling.  Hal ini kerap kali menimbulkan rasa tidak aman dan tidak nyaman bagi para korban terutama perempuan yang paling banyak menjadi korban atau objek dari catcalling ini. Seringkali memang perempuan akan diam ketika mengalami kejadian catcalling ini karena takut untuk melawan dan menegur pelaku, namun, ada juga yang berani melawan dan menegur. Akan tetapi biasanya ketika ditegur, si pelaku akan lebih galak lagi dan malah menyalahkan si korban. Apalagi nih, penampilan atau cara berpakaian para perempuan seringkali dijadikan alasan. Ketika mendengar cerita atau berita pelecehan mungkin orang-orang akan berpikiran bahwa korban menggunakan pakaian yang terbuka dan minim sehingga mengundang nafsu dan hasrat laki-laki. Padahal nih, Sobat Osc, korban catcalling ini bukan cuma mereka yang katanya memakai pakaian terbuka itu saja loh, melainkan juga bagi mereka atau bahkan lebih banyak korban yang memakai pakaian tertutup dan berhijab sepertiku. Selain itu, mungkin bagi beberapa perempuan di Indonesia, tanpa disadari ketika mengalami catcalling seperti memanggil atau bersiul kepada mereka, mereka akan menganggapnya sebagai compliment atau candaan. Padahal tanpa mereka sadari itu merupakan tindakan pelecehan atau merendahkan bagi perempuan. Catcalling seperti itu bukan candaan atau pun pujian, melainkan sebuah pelecehan verbal ditempat publik.

Nah, untuk itu, perlu ada tindakan lebih lanjut untuk menangani hal ini. Sekarang sudah banyak public figure, influencer, atau pun para opinion leader, seperti Cinta Laura, Najwa Shihab, dan lainnya, yang mulai menyuarakan pendapat mereka guna mengajak masyarakat untuk berani melawan catcalling atau pun berbagai bentuk pelecehan diruang publik. Seperti yang disampaikan oleh Co-Director of Hollaback, Anindya Restuviani, menyampaikan tindakan apa yang semestinya dilakukan ketika menghadapi catcalling atau pelecehan seksual, yakni dengan cara 5D (Sumber : IDNTimes).

Pertama, Dialihkan, dimana ketika seseorang terlihat akan melakukan pelecehan seksual, kita bisa mencoba untuk mengalihkan perhatian guna mencegah tindakan tersebut, yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mengajak mengobrol, menanyakan sesuatu, dan berbagai distraksi lainnya yang mana bisa mengalihkan perhatian sehingga pelecehan tidak terjadi. Kedua, Dilaporkan, yang mana apabila ragu untuk melakukan pengalihan perhatian atau distraksi, kita juga bisa melaporkan aksi tersebut, tidak perlu langsung kepada pihak yang berwajib, melainkan boleh kepada orang-orang disekitar kita yang bisa menolong korban. Ketiga, Didokumentasikan, dimana zaman sekarang dokumentasi merupakan langkah penting sebagai bukti saksi saat melihat pelecehan seksual, namun harus tetap dengan cara yang tepat dan bijak, serta tidka boleh gegabah dan sembarangan menggunggahnya dimedia sosial. Keempat, Ditegur, apabila memiliki cukup keberanian dan merasa situasi aman, kita bisa menegur langsung pelaku dan disampaikan dengan cepat dan tegas supaya mereka tidak menganggap kamu lemah dan tidak berdaya untuk melawan, sehingga kamu harus berani untuk menegurnya dengan lantang dan tegas. Kelima, Ditenangkan, yang mana ketika melihat kejadian catcalling atau pelecehan seksual, kita seringkali fokus pada pelaku sampai lupa menenangkan korban, padahal korban juga perlu ditenangkan dan mnedapatkan rasa aman setelah mengalami kejadian tersebut.

Tindakan catcalling di Indonesia bisa dikatakan masih belum begitu diperhatikan dan hanya sebagian kecil kasusnya yang mendapat perhatian dan diselesaikan dengan adil dan tuntas. Selebihnya masih banyak kasus catcalling atau berbagai pelecehan seksual yang dibiarkan begitu saja, dan bahkan kebanyakan banyak masyarakat seolah menormalisasikan tindakan pelecehan seksual diruang publik seperti catcalling tersebut, dan juga masih banyak yang malah menyalahkan korban. Padahal sebetulnya catcalling atau pelecehan seksual diruang publik ini merupakan hal yang harus diperhatikan yang mana bisa terjadi bukan hanya pada perempuan, bahkan juga bisa terjadi pada laki-laki. Untuk itu, semoga setelah memahami bahaya catcalling dan pelecehan seksual diruang publik, Sobat Osc bisa lebih berani melawannya dan tau tindakan apa yang sebaiknya dilakukan dengan tips yang sudah dibagikan tadi, karena dengan sebuah tindakan kecil saja kita sudah turut melawan pelecehan seksual atau bahkan menyelamatkan orang lain. Terutama bagi para perempuan untuk bisa belajar agar lebih berani dalam melawan catcalling, ataupun membantu satu sama lain ketika melihat kondisi pelecehan seksual diruang publik.

Ladies, if we don’t stand up for ourselves, who else will?

Thank u for reading! See u!

  190 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts