Hindari Kecanduan '_Doomscrolling_'! Ini Dia Bahayanya 

Fenomena doomscrolling mulai kian merambah saat terjadi pandemi Covid-19. Keharusan orang untuk lama berdiam diri di rumah berakibat pada cepat bosan. Sehingga banyak yang memilih mengalihkan perhatian pada sosial media, atau membaca kanal berita.  Efek dari kecanduan bersosial media itu dapat memunculkan keadaan bernama doomscrolling 

Doomscroliing merupakan aktivitas seseorang di mana terus menggulir media sosial guna mendapatkan atau melihat berita buruk. Terutama berita yang sedang hangat, berita krimil, atau berita menyeramkan terkait covid-19.  Dilansir dari bbc.com (https://www.bbc.com/worklife/article/20210226-the-darkly-soothing-compulsion-of-doomscrolling) doomscrolling membuat seseorang merasa nyaman saat membaca berita buruk, penelitian yang dilakukan selama pandemi telah menguatkan hal ini. 

Mengaitkan kecemasan dan depresi dengan konsumsi media terkait berita buruk dan peningkatan waktu yang dihabiskan di smartphone. Berikut bahaya yang harus diketahui bagi yang telah kecanduan doomscrolling.

Pertama, Menyebabkan Kecemasan Berlebihan 

Studi yang dilakukan oleh ahli psikolog klinis di California, Dr. Carla Marie Manly, menerangkan jika doomscrolling akan membuat seseorang berpikir akan merasa lebih aman dengan terus mengikuti berita terbaru. Namun, tidak sadar bahwa konsumsi berita negatif secara berlebihan dapat menyebabkan cemas, takut, dan stres yang lebih besar.  Dilansir dari boldsky (https://www.boldsky.com/health/wellness/doomscrolling-and-covid-19-134724.html) tingkat kecemasan akan meningkat karena suasana hati yang memburuk. Meskipun hanya melakukan kesalahan kecil, dengan kecemasan yang meningkat dapat membuat gangguan kecemasan serius atau depresi klinis.

*Kedua, Berdampak Pada Kesehatan Fisik dan Mental* 

Kecemasan dengan terus mengkonsumsi berita negatif akan mengganggu pada kesehatan fisik dan mental. Kesehatan mental misalnya panik yang berlebihan hingga terjadi gejala mirip serangan jantung. Kesehatan, seperti gangguan tidur hingga makan berlebihan yang berujung pada obesitas.  Ketika terus-menerus dikelilingi oleh berita negatif, otak akan terdorong mendorong ke arah pemikiran negatif. Ini tentunya akan lebih parah, jika terjadi pada seseorang yang tengah mengalami gangguan mental. 

*Ketiga, Racun Pesimistis dan Mudah Tersebar Berita Palsu* 

Saat mendapat berita buruk, tentu seseorang merasa jika hal itu terjadi pada dirinya apa yang akan terjadi. Racun pesimis seperti itu akan mudah terjadi jika sudah kecanduan doomscrollingDoomscrolling juga sangat memungkikan dapat menjadikan seseorang terserang berita bohong atau hoax. Seperti dilansir dari Wired (https://www.wired.com/story/stop-doomscrolling/) perilaku terobsesi pada berita buruk seseorang untuk terus melakukan scrolling sehingga mudah membenarkan sebuah berita yang tidak benar.

Bagaimana masih ketagihan scroll berita buruk? Setelah mengetahui bahayanya lebih baik alihkan pada hal positif lain yang lebih bermanfaat dan tidak berdampak negatif. Meskipun berita dan informasi sangat penting untuk diketahui, tetapi jangan lupakan dampak negatifnya. Sebagai konsumen yang baik, berhati hati dalam memilah dan memilih berita menjadi sebuah keharusan. 

  75 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts