Tujuan atau goals sudah menjadi hal yang lumrah bagi para mahasiswa di zaman sekarang ini. Terlebih bagi mereka yang sudah merencanakan tujuan mereka sedetail mungkin. Pada awalnya, kita termotivasi untuk tujuan yang telah kita tetapkan itu. Namun seiring berjalannya waktu, kita justru merasa semakin bosan untuk mencapai tujuan itu. Sehingga tak jarang dari kita yang akhirnya mengabaikan tujuan kita sebelumnya. Nah, tahukah teman-teman mengapa kita bisa bosan padahal awalnya kita sudah merasa niat yang penuh untuk mencapai goals yang kita inginkan?
Bukan sebab tujuan kamu yang tidak jelas, tetapi hanya saja cara kamu mencapai tujuan itu yang bisa jadi permasalahan utamanya. Kita yang harusnya berfokus pada proses mencapai tujuan itu, malahan kita lebih menginginkan tujuan atau goals kita cepat tercapai. Ini yang mungkin saja menjadi permasalahan karena kita tidak mencintai proses yang telah kita lalui ketimbang kita ingin goals secara instant.
Mungkin teman-teman muncul pertanyaan dalam benak seperti: lalu gimana dong solusinya? Gimana sih mencintai proses itu? Kayaknya butuh waktu yang lama dan sulit untuk mencintai proses ini. Nah sejumlah pertanyaan teman-teman mungkin akan terjawab melalui artikel aku yang satu ini, dengan harapan besar permasalahan yang teman-teman alami bisa terjawab dan menjadi lebih efektif lagi dalam mencapai tujuan. Berikut solusi berdasarkan pengalaman aku dan teman-temanku yang lainnya.
1. Menetapkan goals yang spesifik
Yang paling utama ialah menentukan tujuan kamu terlebih dahulu. Coba teman-teman pikirkan, apa yang ingin kamu capai dalam masa perkuliahan ini? Lulus S1 dalam kurun waktu 3,5 tahun? Mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri? Atau membuka bisnis di semester ketiga?
Setelah menentukan tujuan tersebut, buatlah spesifik mungkin. Kamu dapat menentukan ingin di angka indeks prestasi berapa sebelum lulus S1 3,5 tahun ini. Atau kamu dapat menentukan bisnis dengan produk apa yang akan kamu jual, perhitungan perencanaan keuangan usaha berapa, dan sebagainya.
2. Jalani goals dengan terarah
Jangan sampai kamu terdistraksi oleh hal-hal yang membuat kamu lupa tujuan utama kamu itu apa. Tujuan utama cukup satu, jangan sampai kamu kehilangan arah dan motivasi untuk mencapai tujuanmu ini. Terlebih bahwa tantangan dalam mencapainya juga mungkin ada banyak lika-likunya.
3. Goals yang dapat tercapai
Jangan menetapkan goals yang memang terlalu sulit untuk dicapai. Sekurang-kurangnya tetapkanlah sesuai dengan standar kamu sendiri yang tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu rendah juga.
4. Goals yang memiliki batas waktu tertentu
Perlu diperhatikan juga bahwa goals yang efektif ialah goals yang mempunyai waktu yang relatif tidak terlalu lama. Mengingat kembali bahwa goals bisa saja menjadi terasa jenuh jika terlalu lama waktunya. Seefektif mungkin buatlah list tujuan berikutnya dengan menetapkan jangka waktu yang tidak panjang.
5. Mencintai prosesnya, bukan hasilnya
Ini merupakan bagian yang terpenting, ketika kita tidak mengutamakan output daripada proses yang telah kita jalani. Proses ini membuat kita belajar begitu banyak hal untuk mencapai tujuan yang kita tetapkan.
Nah, itu saja solusi berdasarkan pengalaman aku dan teman-temanku juga. Sebenarnya tidak mudah mengatakan bahwa goals itu gampang untuk dicapai, pada kenyataannya kita juga lebih mencintai hasil yang instant bukan? Lebih memilih menyontek mendapat nilai 90 daripada mendapat nilai 30 karena kemampuan baru kita dalam memahami materi sendiri secara jujur. Perlu diketahui, bahwa aku sendiri percaya mencintai proses memahami materi itu memang relatif tidak mudah, tetapi jika dilakukan dengan prinsip yang sungguh, semua yang kita lakukan pasti akan memberikan habit positif yang baru untuk ke depannya. Sampai jumpa pada artikel berikutnya, semoga bisa memberikan insight baru mengenai goals ini yaa.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan