Kesalahan-Kesalahan Dalam Menulis Proposal

Kesalahan-Kesalahan Dalam Menulis Proposal

Hallo sobat OSC, sebagai mahasiswa tentunya tidak asing bukan dengan istilah proposal penelitian?. Dalam membuat proposal penelitian seorang peneliti hendaknya memperhatikan bagaimana struktur dan sistematika dalam penulisan proposal penelitian serta penting sekali untuk memperhatikan kesalahan- kesalahan yang ada. Berikut beberapa kesalahan yang ditemukan dalam membuat proposal penelitian, baik metode kualitatif, kuantitatif maupun penelitian lainnya.

Dalam artikel (Surjowati et al., 2021)

Dari sisi sitematika kesalahannya terletak pada bab metode penelitian dimana penulis kurang dapat menuliskan dan menyebutkan secara rinci tentang hal hal yang harus dilakukan dalam penelitian tersebut. Komponen dalam bab metode ini merupakan komponen yang cukup penting mengingat bab metode dapat memberikan gambaran yang jelas tentang Langkah Langkah yang akan dilakukan dalam penelitian dan memberikan beberapa informasi tentang hal hal yang memang harus ada dalam penelitian. Berikut komponen yang lengkap dalam bab metode yaitu: 1) Latar dan Subjek Penelitian, 2) Rancangan Penelitian, 3) Perencanaan, 4) Prosedur pelaksanaan tindakan dan pengamatan, 5) Refleksi, 6)Instrumen Pengumpulan Data Penelitian, 7) Teknik analisis data, 8) Penyiapan partisipan, 9) Jadwal Penelitian. Dari segi isi proposal, peserta lebih banyak membuat kesalahan sebagai berikut: 1) judul tidak mencerminkan karakeristik PTK, beberapa banyak membuat judul dengan menggunakan istilah keefektifan yang mana hal tersebut overlap dengan penelitian eksperimen, karena ciri dari judul PTK yang umum adalah ada istilah meningkatkan. Tampaknya peserta kurang memahami hal tersebut sehingga Sebagian besar mereka tidak menggunakan istilah meningkatkan dalam penulisan judul PTK nya, 2) dalam bab pendahuluan hampir seluruh peserta memberikan penjelasan Panjang lebar tentang dunia Pendidikan secara umum, hal tersebut tidak perlu dilakukan karena membuat tulisannya tidak focus dan pembahasan terlalu melebar, penulis juga tidak menyebutkan permasalahan dikelas secara spesifik dimana seharusnya PTK hanya berlaku pada permasalahan yang ditemui pada satu topik bahasan dalam satu mata pelajaran (mapel). Umumnya penulis menyebutkan kesalahan kesalahan umum yang ditemui pada pata pelajaran yang akan diangkat dalam penelitian, misalnya IPA atau IPS. Seharusnya PTK diangkat dari satu permasalahan pada satu topik dalam satu mata pelajaran, misalnya gaya dalam pelajaran IPA. Selain itu, penulis tidak menjelaskan konsep solusi dengan runtut serta teori yang mendasari penenelitian tersebut, sehingga dalam bab pendahuluan, keurgensian dan alasan yang kuat untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan media atau model pembelajaran tertentu tidak dapat diidentifikasi. Yang terakhir adalah penulis hampir tidak ada yang menyebutkan tujuan penelitian dalam bab pendahuluan, dimana seharusnya tujuan penelitian diletakkan pada paragraph terakhir dari bab ini, 3) dalam bab metode penelitian. Penjelasan yang diberikan oleh penulis tidak runtun dan detail tentang prosedur penelitian dan prosedur pengumpulan data. Ada beberapa konsep yang tidak dipahami oleh mahasiswa misalnya tentang bentuk data dan sumber data. Ketiga hal tersebut mendapatkan perhatian yang cukup serius dari Tim pelaksana mengingat kesalahan kesalahan tersebut sudah sering terjadi sehingga dapat mempengaruhi kualitas peneleitian yang dilakukan.

Dalam artikel (Darmadi, 2018)

Kesalahan pertama yang teridentifikasi adalah dalam penggunaan spasi, titik, koma, huruf besar, dan penggunaan kalimat yang disebabkan mahasiswa tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kesalahan kedua yang teridentifikasi adalah kesalahan dalam pengumpulan data adalah data kurang alami, data kurang mendalam, dan data kurang luas yang disebabkan mahasiswa tidak memiliki ketrampilan dalam wawancara. Kesalahan ketiga yang teridentifikasi adalah dalam memberi alasan dalam memilih metode penelitian dan kesalahan dalam memfokuskan penelitian sehingga menyebabkan ketidaksesuai hasil yang diperoleh dengan tujuan penelitian kualitatif.

Nah yang telah dipaparkan diatas merupakan beberapa kesalahan yang ditemukan dalam penulisan proposal penelitian, semoga kesalahan tersbut nantinya tidak terlihat dalam proposal penelitian sobat OSC yaaaaaaa

Referensi

 

Darmadi, D. (2018). Jurnal Math Educator Nusantara ( JMEN ) 2017 Analisis Kesalahan – Kesalahan Dalam Penyusunan Skripsi ( Studi Kasus Pada Skripsi Penelitian Kualitatif ). Jurnal Math Educator Nusantara, 3(2). http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/matematika/article/view/11802

Surjowati, R., Bekti Wirawati, & Heru Wibowo. (2021). Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru guru Bahasa Inggris SMP se MGMP Kabupaten Mojokerto. Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), 3(3), 129–137. https://doi.org/10.36312/sasambo.v3i3.514

  881 Views    Likes  

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

previous post

Pelantikan Bantara Pramuka: Membangun Generasi Berkarakter
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

next post

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

related posts