KESENIAN DOLALAK TARI TRADISIONAL KHAS PURWOREJO

KESENIAN NDOLALAK TARI TRADISIONAL KHAS PURWOREJO

Dolalak merupakan kesenian khas kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Tarian ini muncul karena pengaruh dari Belanda yang dimulai oleh tiga orang pemuda dari Sejiwan, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, yaitu, Rejotaruno, Duliyat, dan Ronodimejo dan didukung oleh masyarakat sekitarnya. Musik yang mengiringi kesenian dolalak mengunakan musik yang sederhana yang berisi lantuanan syair-syair dan pantun-pantun Jawa. Alat musik yang digunakan mengunakan alat musik tradisional yaitu, Jidhur, terbang,dan kendang.Seiring dengan perkembangan zaman banyak pula yang menambahkan alat music keyboard saat pentas. Musik utama dalam kesenian Ndolalak adalah syairnya dan Jidur dimana keduanya sangat mempengaruhi gerak tari yang ditarikan.

Kesenian Dolalak memiliki nilai dari gerakan menunduk (manggut manggut) yang memiliki maksud ajaran akhlak terhadap orang lain berupa penghormatan (menunduk) atau menghargai kepada orang yang lebih tua.Kesenian Dolalak juga diharapkan menjadi media pengenalan nilai kepada masyarakat sebagai warisan yang dapat diestarikan dan nilai yang ada di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa budaya akan terus dipertahankan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Fungsi tari Dolalak dilingkungan Kabupaten Purworejo dan sekitarnya sebagai berikut:

 Hiburan di kalangan masyarakat biasanya ditanggap (Jawa) 

 Penyambutan Tamu

Dan tari Dolalak sering dipentaskan saat hari besar nasional dan hari raya kejawen.

Dolalak awalnya dimainkan oleh laki-laki dengan mengenakan seragam warna hitam dan bercelana pendek. Seragam yang dikenakan meniru seragam tentara Belanda pada zaman dulu. Seragam tersebut antara lain kemeja lengan panjang hitam, dipadu dengan celana pendek berwarna hitam, dilengkapi atribut mirip tentara Belanda, topipet, sampur, kaos kaki panjang, dan kacamata. Seiring perkembangan jaman munculah penari putri dan memodifikasi seragam yang dikenakan seperti ditambah perhiasaan atau menak menik yang berwarna warni dan berhias emas. Gerak yang ditarikan adalah wujud pengabungan budaya Belanda dengan budaya daerah, hal ini dilihat dari gerak dansa dan gerak pencak silat jawa.Pementasanya dilakukan berkelompok dan para penari bersandingan dengan pemain musik secara berhadap-hadapan. Saat iringan syair mulai berbunyi dan musik dimainkan semua penari duduk bersila diarea pertunjukan kemudian berdiri dan mulai menari secara bersama-sama lalu dilanjutkan berpasangan, dan berkelompok. Puncaknya saat tarian dilakukan secara tunggal dan penari tersebut akan keseurupan, (ndadi).

Sumber:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/dolalak/

https://id.wikipedia.org/wiki/Dolalak