Law of Attraction

Haloo sobat OSC!! Pada artikel kali ini saya akan membahas sebuah teori yang cukup populer di kalangan masyarakat, yaitu teori law of attraction. Karena kabarnya sudah cukup banyak orang dapat keluar dari zona nyaman mereka dan menjadikan impian mereka menjadi sebuah kenyataan dengan menerapkan law of attraction. Sobat OSC makin pensaran bukan??

Pernahkah kalian mendengar“The mind has a powerful way of attracting things that are in harmony with it, good and bad” yang artinya, pikiran memiliki cara yang ampuh untuk menarik hal-hal yang selaras dengannya, baik dan buruk (Idowu Koyenikan).

Dahulu sebelum beranjak ke usia remaja, saya cukup sering menulis harapan atau impian yang ingin saya capai di sebuah buku harian saya. Harapan kecil seperti bisa bermain alat musik gitar, menjadi pembawa acara di kegiatan-kegiatan sekolah, menjadi seorang Duta Generasi Berencana hingga harapan besar seperti masuk ke perguruan tinggi melalui program beasiswa penuh pada jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bahkan beberapa keinginan saya yang tidak masuk akal, tetapi pada akhirnya tercapai juga. Semesta seolah memudahkan saya untuk mendapatkan semuanya. Saya sempat berpikir bahwa saya sangat beruntung, dan teman-teman saya pun juga berkata seperti itu. Hingga akhirnya saya mengenal sebuah teori yang dikenal dengan sebutan law of attraction, merupakan sebuah hukum tarik-menarik. Ketika kita sangat menginginkan sesuatu dan terus mempercayai bahwa kita akan mendapatkannya, maka kita akan benar-benar mendapatkannya.

Sejarah law of attraction telah ditemukan dalam berbagai penemuan kuno, meskipun tidak terdapat informasi waktu yang  pasti mulai kapan teori ini ditemukan. Tetapi teori law of attraction pernah disebut dalam tulisan-tulisan dalam agama Buddha. Salah satu tulisan dalam agama Buddha ada yang berbunyi “Semua yang kita miliki adalah hasil dari apa yang kita pikirkan”. Konsep law of atraction juga disebut berasal dari konsep karma, yaitu sebuah kepercayaan sebab-akibat yang populer di masyarakat law of attraction. Dalam bahasa Indonesia sendiri, konsep law of attraction ini juga dapat diartikan sebagai hukum tarik-menarik. Dimana ketika pikiran manusia menginginkan atau tidak menginginkan sesuatu, maka alam semesta akan menangkap energi tersebut dan mewujudkannya. Jika kita memikirkan hal-hal baik, maka hal-hal baik tersebut akan terjadi pada kita. Begitu juga sebaliknya, jika kita terus memikirkan hal-hal yang buruk maka hal buruk tersebutlah yang akan terjadi.

Konsep law of attraction di masa ini dipopulerkan oleh Michael J. Lousier dan Rhonda Byrne. Mereka mengungkapkan bahwa manusia merupakan pencipta masa depannya sendiri melalui kekuatan pikiran dan perasaannya. Jika kita yakin mampu mencapai apa yang kita harapkan, maka kita akan terpacu untuk mewujudkan harapan tersebut. Namun, jika pikiran kita merasa tidak mampu maka tidak akan ada dorongan diri untuk bertindak melakukan sesuatu. Seorang psikolog yaitu Carol Dweck, menemukan sebuah fakta bahwa seseorang yang memiliki pola pikir yang maju, yaitu seseorang yang percaya pada kemampuannya sendiri untuk berubah dasn memiliki keinginan untuk mempelajari hal-hal baru. Pikiran dapat menciptakan kehidupan seperti yang kita inginkan, tetapi juga dapat menyiksa kita dengan segala hal negatif. Ketika kita sangat fokus pada sesuatu, kita justru dapat menarik hal negatif disekitar hal itu. Dan sebaliknya, jika kita berfokus pada hal baik dan pasrah maka akan menarik hal-hal baik ke dalam kehidupan kita. Ketika kita berserah tidak berarti bahwa kita tidak melakukan apa-apa atau tidak berjuang, melainkan kita membiarkan energi yang lebih besar dari diri kita bekerja dan mengalir sendiri melampaui pikiran keyakinan, penilaian, dan seluruh hal negatif yang membatasi dan membiarkan semesta yang akan menunjukkan jalannya. Ketika kita bisa membiarkan semesta bekerja, kita bisa berhenti melawan dan berjuang lebih sedikit. “Eerything is within your power and your power is within you” artinya, semuanya ada dalam kekuatan anda dan kekuatanmu ada didalam dirimu (jenis tracemen).

Byrne menjelaskan, bahwa terdapat tiga proses terjadinya law of attraction yaitu :

1. Ask (Meminta) Dengan meminta kita perlu mengetahui dan menentukan dengan jelas apa yang benar-benar kita inginkan hal ini menyatakan bahwa semesta menerima permintaan tersebut

2. Believe.(Percaya) Percaya berkeyakinan penuh dengan apa yang kita inginkan dan percaya bahwa hal itu akan dapat kita capai semakin kita teguh atas keyakinan tersebut maka respon semesta akan semakin kuat

3. Receive (Menerima) Menerima kejadian-kejadian yang kita alami dalam penyelarasan perasaan dan keinginan sehingga semesta menyalahkan lingkungan dan kondisi menuju hal yang kita inginkan.

Lalu bagaimana cara kita untuk menerapkan law of attraction? Kita dapat menerapkan konsep law of attraction ke semua bidang kehidupan kita termasuk dalam pendidikan keuangan pekerjaan kesehatan keluarga, asmara hingga hubungan dengan orang lain. Cara yang tepat ubtuk menerapkan konsep law of attraction yaitu dengan:

1. Bersyukur Dengan bersyukur kita dapat melihat segala sesuatu dari sisi baiknya melihat setiap hal kecil sebagai berkah yang membawa kebaikan dengan bersyukur kita akan lebih bahagia bersemangat dan berpikir positif sehingga dapat menarik hal-hal baik dalam kehidupan kita.

2. Menerima Keadaan Menerima hal baik pasti mudah namun menerima hal buruk merupakan tantangan sendiri namun jika ingin menerapkan law of attraction maka kita harus dapat melihat segala hal dari sisi baiknya percaya bahwa hal ini adalah takdir yang harus kita lalui dan tetap berprasangka baik

3. Berpikir Positif Selalu berpikir positif setiap hal bukan hanya pikiran tapi juga perkataan misalnya kamu ingin menang suatu lomba maka selalu berkata pada diri bahwa aku akan menang bukan aku tidak akan kalah meskipun artinya sama namun efeknya akan sangat berbeda.

4. Mengungkapkan Dengan terus menyebutkan dengan mantap bahwa kamu menginginkannya sehingga lingkunganmu juga akan mengarahkan muka hal yang inginkan contohnya bila kamu sangat menginginkan melanjutkan pendidikan di jurusan hukum lalu kamu sering menyebutnya maka orang disekitarmu bisa saja membantumu mencapai apa yang kamu inginkan temennya juga ingin kuliah di jurusan hukum akan lebih akrab denganmu dapat saling bertukar informasi atau berdiskusi orang yang sudah bekerja di bidang itu juga mungkin akan membantumu dengan masukkan dan bimbingan

5. Percaya bahwa keinginan akan tercapai Yakinkan dirimu bahwa keinginanmu pasti tercapai sehingga pikiranmu akan berfokus pada cara-cara untuk mencapainya kamu dapat membuat langkah-langkah kecil target-target jangka pendek atau mendekatkan diri pada lingkungan yang akan mendukungmu menuju impianmu.

Bagaimana sobat OSC, sekarang sudah tidak penasaran lagi bukan tentang konsep law of attraction. Pada dasarnya konsep law of attraction merupakan sebuah konsep yang dapat menciptakan kehidupan seperti apa yang kita inginkan dengan membentuk sebuah mindset atau pola pikir dalam pikiran kita. Tidak ada aturan baku atau larangan yang serius mengenai konsep ini, sehingga konsep dapat kalian dipelajari atau bahkan kalian praktekan secara langsung.

“when you're Joyful when you say yes to live and have fun and Project Positif itu our new yubico mesen in the center of every Constellation and people want to be near you”  (Shannon L.Alder).

Semoga artikel ini bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel saya berikutnya. Terimakasih

  381 Views    Likes  

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

previous post

Pelantikan Bantara Pramuka: Membangun Generasi Berkarakter
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

next post

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

related posts