Masjid Tiban Turen Malang merupakan salah satu masjid terunik di Indonesia. Pada awalnya, masjid ini merupakan sebuah pesantren bernama Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri'asali Fadlaailir Rahmah. Masjid ini dirancang sendiri oleh pendirinya, KH. Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam. Namun karena keunikan dan kemegahannya, masjid ini kemudian terkenal dan akhirnya menjadi tempat yang harus dikunjungi jika datang ke kota Malang.
Terdapat mitos-mitos yang tersebar di antara masyarakat yang tinggal di sekitar masjid Turen ini. Masjid itu dipercaya muncul secara tiba-tiba di tengah pemukiman yang padat penduduk. Konon katanya, pembangunan masjid ini selesai dalam kurun waktu satu malam saja dengan bantuan tentara jin. Setiap ruangan masjid juga memiliki keistimewaan sendiri. Ruangan-ruangan tersebut dibangun atas petunjuk dari salat istikharah Romo Kiai Ahmad. Pembangunan selalu menunggu istikharah, hingga urusan ukuran, ornamen, warna cat dan hiasan yang digunakan.
Pembangunan ruangan dengan segala desainnya dibiayai oleh para jamaah. Mereka mengerjakannya secara gotong royong sesuai kemampuan. Ada yang hanya membantu tenaga, serta ada pula yang membantu biaya. Untuk saat ini, Ada sekitar 325 santri yang menetap di lingkungan pesantren. Sementara jumlah santri yang tidak menetap jumlahnya mencapai ribuan. Para santri itu juga membantah mitos bahwa masjid Turen ini dibangun oleh jin dan selesai dalam satu malam. Mereka berkata bahwa pembangunan masjid ini sudah dimulai sejak tahun 1978 dan baru dibuka untuk umum setelah setengah jadi.
Terlepas dari semua mitos negatif tersebut, Masjid ini tetap menjadi tujuan favorit wisatawan karena keindahan dan kemegahannya. Nuansa warna biru dan putih yang menyelimuti masjid ini memberikan kesan menenangkan. Begitu datang, pengunjung akan melihat gerbang gapura setinggi 30 meter. Arsitektur masjid ini merupakan gabungan dari tiga kebudayaan yaitu Timur Tengah, China, dan modern. Beberapa dindingnya memiliki ukiran berwarna emas yang membuatnya terkesan megah.
Masjid ini sendiri dibangun setinggi sepuluh lantai. Tingkat satu sampai dengan empat digunakan sebagai tempat beribadah dan kegiatan para santri lainnya. Sedangkan lantai enam dijadikan seperti ruang keluarga. Dan pada lantai lima, tujuh, dan delapan terdapat toko-toko kecil yang di kelola oleh para santri wanita. Toko-toko itu menjual berbagai macam makanan ringan dengan harga murah, dan peralatan salat seperti sajadah, jilbab, tasbih dan sebagainya. Selain itu, terdapat pula kolam renang yang dilengkapi perahu yang hanya khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak. Di dalam komplek masjid itu juga terdapat berbagai jenis binatang seperti kijang, monyet, kelinci, aneka jenis ayam dan burung.
Lokasinya juga mudah dijangkau. Masjid ini terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Malang, Jawa Timur. Hanya membutuhkan sekitar 40 kilometer dari Kota Malang. Dari stasiun Malang dapat ditempuh dengan angkutan umum jurusan AG (Arjosari-Gadang) dengan tarif Rp 4000, turun di terminal Gadang. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki mini bus dengan tarif Rp 7000, turun di pangkalan ojek. Dari pangkalan ojek, Anda bisa minta diantar ke Masjid Tiban dengan tarif 10 ribu.
Para pengunjung yang membawa motor atau mobil bisa langsung parkir melalui pos informasi 1, lalu akan diarahkan menuju lahan parkir dan informasi 2. Namun untuk wisatawan yang berjalan kaki bisa langsung menuju pos informasi 2 melalui lorong dengan warna kemasan yang megah. Pengunjung hanya akan ditanya perihal nama atau pemimpin rombongan, jumlah rombongan dan kendaraan yang digunakan. Tidak ada pungutan biaya apapun, bahkan jika membutuhkan pendamping akan disediakan pemandu dengan cuma-cuma. Pihak pengelola sebenarnya menolak Masjid Tiban Turen ini disebut sebagai tempat wisata. Karena masjid ini asalnya dibangun sebagai pesantren, maka pengunjung diharapkan bersikap selayaknya di pesantren, seperti mengenakan pakaian sopan atau berjilbab bagi yang muslimah dan turut menjaga kebersihan.
Menurut saya, masjid Tiban Turen ini adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke kota Malang. Sepintas mungkin terlihat seperti masjid pada umumnya, namun ketika kita sudah memasuki masjid ini, kita akan dibuat takjub oleh keindahan yang unik, yang tak akan ditemukan pada masjid lain di Indonesia. Hanya saja, pembangunan masjid ini belum sepenuhnya selesai. Jadi ada beberapa tempat yang rawan sehingga pengunjung diharapkan tetap waspada.
Dikutip dari berbagai sumber.
Cr. pict : pinterest