Mencoba Minim Sampah Dalam Masa Pandemi

Saya masih ingat ketika awal-awal pandemi dan lockdown mulai dijalankan di seluruh dunia, banyak postingan di social media yang berbunyi “Tuhan ingin memulihkan dunia!” karena aktivitas penebangan pohon, industri, lalu lintas, dan banyak kegiatan-kegiatan manusia dihentikan total.  Banyak orang-orang yang berkata pandemi ini diizinkan Tuhan karena bumi sedang ingin melakukan ‘bersih-bersih’.  Saya memang tidak menampik fakta bahwa memang ada bukti dari pernyataan tersebut; seperti udara di Beijing dan India yang tampak lebih bersih ketika lockdown dilaksanakan, kegiatan logging hutan yang dihentikan, dan hilangnya manusia dari tempat wisata alam yang sering menjadi target vandalisme turis-turis.

Namun seiring dengan berjalannya waktu dan kehidupan yang mulai berjalan mendekati kehidupan normal pra-pandemi, efek-efek yang barusan disebutkan di atas tidak berlangsung lama karena manusia mulai kembali beraktifitas.  Pandemi ini justru menyebabkan sebuah masalah baru; yaitu sampah.

Alat-alat sekali pakai, masker medis, sarung tangan lateks, plastik mika, dan barang-barang lainnya yang muncul untuk mencegah penyebaran virus covid-19 ini sangat tidak ramah bagi lingkungan.  Satu rumah sakit dapat menghasilkan belasan ton sampah, kalikan jumlah tersebut dengan banyaknya rumah sakit dalam satu negara.  Kemana plastik-plastik dan benda-benda tidak terurai tersebut akan dibuang?

Mungkin awalnya orang-orang berpikir “Kita membutuhkan alat-alat tersebut agar umat manusia dapat melalui pandemi ini!”.  Namun, adakah perasaan bersalah menghantui kita kala kita sadar bahwa semua alat-alat sekali pakai ini masih akan ada ratusan tahun setelah kita mati?  Adakah perih menggigit hati kita kala tahu plastik ini mungkin tertimbun dalam lapisan tanah untuk selamanya atau justru bisa berakhir di dalam lambung burung-burung liar dan para makhluk di laut?

Sampah pandemi belum bisa diolah dengan baik oleh pihak yang berwajib, namun sebagai individu yang dibekali pengetahuan mengenai dampak limbah sampah ke lingkungan alam, kita wajib berusaha untuk mengurangi sampah pandemi.

Mulailah dari hal kecil, semudah menggunakan masker kain (yang sesuai standar) yang dapat dipakai berulang kali.  Bawalah botol minum dan alat makan pribadi alih-alih membeli plastik sekali pakai yang memiliki label ‘higienis’.  Gunakan botol sanitizer yang sama dan refill ketika isinya sudah habis, agar tidak perlu ada pemborosan botol plastik.  Tolak penggunaan kantong plastik ketika berobat atau berbelanja.

Bumi ini sudah cukup kewalahan dengan timbunan plastik sebelum masa pandemi, mari berusaha untuk tidak menambahkan bobot ke timbunan tersebut.

  38 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts