MENGAPA JATUH CINTA SEBAHAGIA ITU DAN PATAH HATI SESAKIT ITU?

Halooo sobat OSC ...!!

Gimana nih kabar kalian? Aku harap sih selalu baik-baik aja ya. Oiya jika biasanya aku membahas mengenai budaya atau kuliner, kali ini aku ingin membahas mengenai psikologi yang aku yakin hampir sebagian besar dari kita pernah mengalaminya. 

Okay tanpa perlu berbasa-basi lagi mari kita bahas, let's this out...!!

Mengapa Jatuh Cinta Begitu Membahagiakan?

Adakah di antara kalian yang tengah berbunga-bunga lantaran jatuh cinta? Hampir sebagian besar manusia pernah mengalami fase dimana mereka menaruh perasaan lebih pada seseorang dengan berbagai alasan entah karena pembawaan diri, kebersamaan, atau bahkan sekedar perhatian dan perlakuan kecil yang terkadang membuat orang yang ada di fase jatuh cinta menjadi begitu bahagia. Namun pernahkah kalian bertanya mengapa ketika jatuh cinta terasa begitu membahagiakan? 

Dalam tubuh manusia terdapat hormon yang mengatur berbagai emosi mulai dari sedih, bahagia, marah, atau yang lainnya. Cinta dapat bersifat adiktif, karena ketika seseorang jatuh cinta otak memberikan sinyal agar melepaskan hormon dopamin dan juga hormon oxytocin dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini yang menyebabkan seseorang jauh lebih bahagia dan merasa nyaman ketika jatuh cinta. Bahkan sekedar mengingat tingkah lucu atau melewati jalanan tertentu saja sudah dapat membuat hati orang yang tengah jatuh cinta berbunga-bunga sedemikian rupa. Dan hormon ini juga dapat meningkatkan mood seseorang dalam melakukan sesuatu. Sehingga tidak jarang orang yang tengah jatuh cinta tampak lebih bersemangat dan produktif dari biasanya.

Mengapa Pula Patah Hati Bisa Sesakit Itu?

Berbanding terbalik dengan jatuh cinta, orang yang merasakan patah hati cenderung merasa sedih, putus asa, kehilangan semangat, dan bahkan ada yang sampai kehilangan nafsu makan. Adakah di antara kalian yang tengah berada di fase ini? Dan pernahkah kalian bertanya, mengapa ketika patah hati dada terasa sesak, jantung berdebar lebih cepat, gelisah, dan terasa aman sakit serta menyiksa?

Selama jatuh cinta otak terlalu banyak melepaskan hormon dopamin dan juga hormon oxytocin sehingga ketika patah hati otak berhenti melepaskan kedua hormon tersebut dan sebagai gantinya otak melepas hormon adrenalin dan juga hormon kartisol. Hormon adrenalin inilah yang menyebabkan jantung berdebar lebih cepat dan hormon kartisol sebagai berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Namun ketika pelepasan kedua hormon ini secara berlebihan justru akan menimbulkan perasaan gelisah, lemas, pusing, dan bahkan bisa berakibat fatal pada kesehatan jantung.

Tidak ada yang dapat memprediksi kapankah seseorang dapat sembuh dari patah hati, namun ketika kalian berada di fase ini aku menyarankan agar kalian membuat suasana baru sehingga tidak selalu terbayang akan kenangan bersama si ‘dia’. Bagaimana pun hanya diri kalianlah yang dapat menyembuhkan luka yang tengah kalian alami. Jangan libatkan orang lain ya sobat, kasian jika orang tersebut harus bernasib sama seperti kekasih joji 

Okay cukup sekian pembahasan aku kali ini, semoga bisa menambah pengetahuan kalian. Tetap semangat dalam menjalani hari, selalu jaga kesehatan, and see you later again..!!

  74 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts