Menyusun Rencana Hidup Pribadi
“ Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan “
Kalimat diatas, menandakan bahwa manusia dapat memiliki rencana hidup agar bisa mencapai cita-cita nya, namun Ketika Tuhan menentukan jalan lain dalam hidup manusia, sebagai manusia harus menerima dan menjalani dengan ikhlas kehendakNya, agar hidup kita tetap bahagia.
Inti dari menjalani hidup adalah untuk beribadah, dimana ada dua jenis ibadah yaitu ibadah secara vertikal, menjaga hubungan manusia dengan Tuhan, dan ibadah secara horizontal yaitu menjaga hubungan antar sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan. Kedua jenis hubungan ibadah tersebut saling berkaitan, karena muaranya adalah ibadah ntuk mendapatkan pahala dan Keridhoan Tuhan, serta mendapatkan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Untuk hal itu manusia menempuh beberapa cara sesuai yang telah diajarkan pada agama masing-masing. Maka hal yang harus dilakukan setelah merencanakan hidup adalah berdoa dan tawakal atu berserah diri agar tidak merasa kecewa jika Tuhan menentukan lain.
Rencana ke depan dalam hidup yang penulis sampaikan menggunakan patokan tujuan hidup yang telah diuraikan diatas.
Yang pertama adalah untuk beribadah secara horizontal, menjaga hubungan baik dengan sesama manusia dan sesama makhluk, hal ini tercermin jika kita sebagai pribadi dapat memberikan manfaat pada orang lain atau pada sesama makhluk.
Yang kedua agar hidup kita bahagia dan tenang menjalani maka tujuan hidup juga beribadah secara vertikal, menjaga hubungan dengan Tuhan, untuk itu kita harus dapat menjalankan syariat agama dengan baik, yang terkadang memerlukan dukungan materi walaupun tidak wajib, maka kita juga harus merencanakannya.
Untuk dapat bermanfaat bagi orang lain, kita sebagai pribadi harus memiliki kompetensi atau keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan orang lain atau sesama makhluk tuhan, dengan memberikan manfaat kepada orang lain maka selain mendapatkan pahala juga bertujuan mendatangkan rejeki yang cukup sehingga hidup dapat hidup sejahtera, dengan demikian akan mampu menjalankan syariat agama dengan baik seperti misalnya seorang muslim dapat menjalankan ibadah haji ke Mekah dan ibadah lainnya.
Dalam tulisan ini akan penulis sampaikan salah satu cara menyusun rencana hidup beserta contohnya untuk bisa menjadi salah satu referensi yang praktis. Tentunya ada banyak pilihan dalam membuat rencana hidup, disini penulis sampaikan salah satu cara yang membantu kita untuk menentukannya.
Kita sebagai manusia diberi waktu di dunia ini terbatas, maka kita harus memilih tujuan hidup yang spesifik dan terukur. Kita akan kewalahan jika terlalu banyak tujuan yang ingin dicapai. Langkah menentukan tujuan adalah sebagai berikut, terlebih dulu kita menuliskan kehidupan seperti apa yang menjadi impian kita, agar kita memiliki gambaran seperti visi dan misi hidup. Visi bisa diartikan impian hidup, misalnya ingin hidup sejahtera dan bahagia. Selanjutnya kita menentukan misi. Misi adalah untuk apa kita hidup, secara praktis contohnya kita ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Kemudian kita menurunkan misi menjadi tujuan hidup, bisa banyak tujuan hidup untuk menjalankan misi kita. Namun kita harus memilih agar focus dan tidak berat menjalaninya.
Untuk ini kita melakukan identifikasi tentang diri kita, apa passion kita, apa kelebihan dan kelemahan kita, menganalisa kondisi atau dimana posisi kita sekarang, kemudian dari hal tersebut kita dapat menentukan pilihan atau prioritas, ingat agar focus maka kita harus membuat pilihan prioritas. Sebagai contoh setelah identifikasi ditemukan pilihan bahwa kita akan memilih tujuan hidup berkarier menjadi expert/ ahli di bidang Teknologi Informasi, dengan alasan kita akan menjadi orang yang bermanfaat, keahlian ini dibutuhkan orang di masa mendatang dan passion kita di bidang ini, dan tentunya ditambah alasan yang lain sesuai kondisi ketika identifikasi diri.
Nah …setelah kita menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun strategi bagaimana kita akan mencapai tujuan tersebut, sebagai contoh diatas bagaimana kita agar menjadi seorang yang expert/ahli di bidang Teknologi Informasi (TI). Maka kita akan membagi cara mencapai tujuan menjadi beberapa tahapan.
“ Langkah besar dihasilkan dari langkah yang kecil-kecil “
Pepatah diatas mencerminkan strategi untuk mencapai cita cita, misalnya : untuk mencapai menjadi ahli di bidang IT , maka perlu direncanakan secara bertahap, misalnya tahapan akan dibagi dengan periode 5 (lima) tahunan.
Lima Tahun Pertama, sesuai dengan alur contoh rencana diatas, disini akan penulis sampaikan contoh detail rencananya, yaitu : kita ingin memiliki kompetensi di bidang Teknologi Informasi. Sebagai gambaran karir di bidang ini diantaranya : Programmer, Web Developer, IT Business Consultant dan sejenisnya, untuk ini kita akan kuliah di Jurusan Teknik Informatika,
Disamping kuliah, tentunya juga akan mengilkuti kegiatan lain yang mendukung mempercepat mencapai kompetensi yang dinginkan, misalnya kursus dan sertifikasi di bidang Teknologi Informasi (TI), dan kursus bahasa asing. Setelah memiliki kemampuan tentu mencari pengalaman kerja di bidang TI, untuk selanjutnya bekerja menekuni bidang tersebut, sehingga mulai mendapatkan rejeki.
Bisa saja di lima tahun pertama juga mengikuti kegiatan yang mendukung dalam membangun jejaring / networking, untuk mulai merintis usaha di bidang TI.. Yang terpenting dalam menyusun rencana diatas perlu menentukan kapan waktu tercapainya, dan bagaimana mencari biayanya, bisa biaya orang tua atau mencari beasiswa.
Rencana diatas disusun sebagai rencana lima tahunan, sehingga kita bisa menuliskan kegiatan kita dengan detail aktivitas selama kurun waktu lima tahun, disertai dengan dengan timeline dan biaya atau komponen apa saja yang diperlukan untuk mencapai kondisi dapat bekerja di bidang TI. Misalnya kita mulai kursus dan sertifikasi di tahun kedua dan ketiga, dan seterusnya.
Selanjutnya nanti dengan tahapan lima tahun berikutnya, kita mulai menulis aktivitas kita misalnya mulai merintis usaha sendiri, menikah, memiliki anak dan membangun keluarga, memiliki rumah dan kendaraan, mencari beasiswa melanjutkan ke studi S2, meningkatkan kompetensi dengan sertifikasi sampai pada tahap master.
Ketika sudah mulai memiliki rejeki yang cukup, mungkin dapat melaksanakan ibadah Haji, membangun yayasan sosial dan seterusnya. Dengan analogi yang sama kita sertai rencana dengan timeline dan biaya atau komponen yang diperlukan. Sampai pada akhirnya tercapai cita cita hidup sejahtera dan bahagia.
Tentu pada realitanya rencana bisa saja berjalan mulus, bisa juga ada kendala, maka diperlukan komitmen yang kuat, disiplin pada rencana serta kontinuitas menjalankannya. Dengan memiliki rencana yang tersusun membuat kita focus, bersemangat dan tidak mudah goyah, tidak gampang beralih arah, efisien dan efektif dalam menggunakan waktu.
Kesimpulannya kita dapat menulis rencana hidup dengan identifikasi diri, kemudian disusun bertahap, misalnya mendetailkan menjadi rencana lima tahun atau lebih pendek lagi, dengan disertai target timeline yang realistik, dengan menginventarisir apa saja yang diperlukan dan berapa biaya untuk mencapai rencana itu, serta darimana kita dapat memenuhi kebutuhan dan biaya untuk mencapai rencana itu.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca yang sedang merencanakan hidupnya.