Nih Teknik 10.000 Jam, Pelajari agar Kamu Bisa Jadi Sang Ahli!

Halo, Sobat OSC!

Bagaimana kabar semuanya? Stay safe and health guys!

Sukses mungkin menjadi satu kata kunci utama yang menjadi target bagi semua orang di muka bumi. Tidak peduli tua muda, anak-anak atau orang dewasa kalau ditanya apasih harapan hidup di masa mendatang, jawabannya pasti bermuara kepada satu hal. Menjadi orang yang sukses tentunya, walaupun setiap orang sebenarnya punya definisi sukses yang berbeda-beda.

Dalam dunia karier atau profesional misalnya, salah satu cara untuk meraih kesuksesan itu sendiri adalah menjadi sang ahli dalm suatu bidang. Misalnya, seorang pembisnis andal, tentulah beliau ahli dalam memanajemen kerajaan bisnisnya. Seorang atlit tentulah orang yang mahir dalam bidang olahraga. Ilmuwan adalah orang yang berkecimpung dalam dunia sains begitu dalam.

Well, untuk menjadi seorang ahli inilah yang perlu kita pertanyakan. Masalahnya keahlian atau kemahiran yang kita kuasai tidak akan datang sendirinya atau terjadi dalam semalam saja. Tahu ngga sih, ada suatu teori oleh Malcolm Gladwell dalam buku non-fiksi karangannya Outliers namanya teori 10,000 jam. Bunyinya kira-kira begini :

"Seseorang akan menjadi ahli dalam suatu bidang tertentu yang diinginkan setelah dia melakukan dan mempelajarinya dalam waktu 10,000 jam."

Bercerita dari mana teori ini bisa lahir dari gagasan Gladwell, ternyata ini mengacu pada observasinya terkait berbagai hal. Menurutnya, the Beatles, musisi internasional dengan sisi musikalitas yang tidak perlu diragukan lagi mungkin telah menghabiskan waktu 10,000 jam dalam bermusik sejak tahun 1960-an. Contoh lain, Bill Gates juga mendedikasikan diri dengan jumlah waktu yang sama untuk mengulik pemrograman secara otodidak sebelum dirinya mendirikan Microsoft dan kini menjadi salah satu manusia terkaya sedunia. 

Berawal dari sinilah, istilah practice makes perfect muncul. Bukan tanpa sebab, teori 10,000 jam ini sendiri bertolak dari pemahaman akan kerja keras karena jika anda ingin sukses, anda perlu bekerja keras hingga mencapai waktu 10,000 jam. Jangan salah sangka dulu, Sobat! 10,000 jam bukan berarti kamu terus-terus melakukan kerja keras tersebut tanpa henti. Kamu masih bisa kok menikmati kehidupan -misalnya dengan refreshing, jalan-jalan, menonton televisi, ibadah, dan masih banyak lagi. Tidak perlu juga perhitungan yang terlalu matematis. Teori 10,000 itu artinya akumulasi dari jumlah belajar kamu dari waktu ke waktu, bukan secara sekaligus. 

Walaupun tidak mutlak benar, teori ini perlu kamu coba. Bagaimana caranya? Inilah beberapa tips dan trick menerapkan teori 10,000 jam ala Malcolm Gladwell dalam kehidupan kamu sehingga kamu terus dapat belajar, bertumbuh, dan berkembang. Serta pada akhirnya mampu mewujudkan kesuksesan yang kamu idam-idamkan selama ini.

 

Awali dengan Niat, tekad, dan Yakin yang Kuat

Sebelum memulai segala sesuatu, kamu harus memastikan niat dari dalam diri kamu sendiri dulu. Niatkan semua kerja keras dan upaya yang akan kamu jalani kedepannya itu semata-mata demi kata "sukses" yang hendak digapai, bukan cuma perkara kompetisi atau material saja. Dengan begini, nantinya kamu akan selalu mengenggam erat-erat tekad dan komitmen untuk terus melakukan hal ini secara tekun dan berkelanjutan. Kamu juga perlu yakin dengan kemampuan diri kamu bahwasanya kamu bisa dan kamu mampu. Semua pilihan, melangkah atau berhenti ada di tangan kamu. Selama yakin masih ada, kamu tidak perlu khawatir karena kamu sejatinya akan sanggup melewati segala hal yang ada tak peduli sebesar apa halang dan rintang yang menanti kamu di masa mendatang.

"When our actions are based on good intentions, our soul has no regrets." -Anthony Douglas William

Kalau sudah punya Niat, Kamu Perlu Tekun dan Konsisten dari Waktu ke Waktu

Sekarang, kalau kamu sudah menemukan niat dan tekad yang tersembunyi dari dalam jiwa kamu, waktunya eksekusi tindakan! Belajar dan bekerja keras dengan tekun dan gigih. Juga perlu sikap konsisten dalam menjalaninya dari waktu ke waktunya. Jangan cuma semangat berapi-api dalam sehari dua hari, lantas kemudian mulai melembek. Jangan ya! Nggapapa kok, sedikit-sedikit dulu di awal, namanya juga permulaan. Akan tetapi, dalam jangka yang berkelanjutan. Nanti seiring berjalannya waktu, kamu bisa menambah intensitas waktu atau kompleksitas bidang tersebut jika dirasa sudah mampu. 

Kata orang, kalau mau hidup lebih daripada yang lain, kamu perlu mengorbankan atau mempertaruhkan sesuatu yang lebih besar juga. Going extra miles than others. Sebab orang yang sudah mahir dan ahli dibidangnya telah melewati masa-masa dimana mereka mengalokasikan waktu, pemikiran, dan energi yang mereka miliki lebih banyak.

Bahkan ya, William Arthur Ward pernah bilang salah satu resep sukses adalah begini "Study while others are sleeping; Work while others are loafing; Prepare while others are playing; and Dream while others are wishing". Jadi, nggak ada salahnya bekerja lebih keras demi hasil yang lebih baik, bukan?

Bimbingan dan Dukungan Mentor Itu Perlu karena Kamu tidak bisa melakukan segalanya sendirian

Selama melakukan perjalanan panjang menuju 10,000 jam, ada baiknya kamu menemukan seorang mentor yang mampu membimbing dan memberikan dukungan maksimal atas apa yang kamu pelajari dan kerjakan. Mentor akan berperan penting dalam memberikan arahan kepada kamu ketika kamu merasa kesulitan atau kebingungan dan memperbaiki ketika kamu menemukan kesalahan. Juga menggali potensi kamu hingga titik terdalam.

Dengan begitu, tingkat efektivitas dan efisiensi belajar dan usaha kerja keras kamu akan mencapai tingkat maksimal. Mentor juga dapat menjadi role model kamu, sumber inspirasi dan motivasi yang mengingatkan kamu untuk terus bangkit ketika mulai merasa bosan, jenuh, dan ingin menyerah.

Kriteria mentor yang tepat memangnya gimana sih? Nih, coba simak kutipan terkenal dari Oprah Winfrey berikut ini :

"A mentor is someone who allows you to see the hope inside yourself. A mentor is someone who allows you to know that no matter how dark the night, in the morning joy will come. A mentor is someone who allows you to see the higher part of yourself when sometimes it becomes hidden to your view."

Tantang dan Eksplor diri kamu pada setiap tahap belajar dan kerja keras

"Sometimes even to live is an act of courage." -Lucius Annaeus Seneca. Pernah dengar kata-kata ini sebelumnya?

Dalam satu buku yang pernah saya baca, kutipan ini diletakkan sang penulis di awal bab sebagai prolog. Singkat tapi sarat akan makna. Intinya sendiri bahwasanya terkadang hidup itu adalah tentang keberanian. Dalam setiap detik, kita butuh keberanian sekedar untuk mengayunkan kaki, mengambil langkah ke depan. Juga keberanian besar untuk berlari sekencang yang kita bisa demi sesuatu yang kita kejar.

Seperti halnya kehidupan, dalam belajar dan bekerja keras, kita akan temukan berbagai hal sulit yang menghadang. Kita memang punya opsi untuk memundur kemudian berbalik arah. Menyerah. Akan tetapi sayangnya, lantas apa yang akan kita dapatkan kalau kita semudah itu menyerah akan mimpi dan sukses yang hendak diraih? Nothing, but regret.

Jadi, dalam usaha kamu untuk menjadi seorang ahli, kamu perlu menantang diri sendiri. Buat target-target yang akan membantu kamu berprogres. Mulai dari sesuatu yang ringan sampai yang sulit sekalipun. Keluar dari zona nyaman. Sulit? Pasti. Tetapi modal utamanya adalah berani aja dulu. Jangan pernah ragu untuk mencoba karena kalau tidak dicoba, kita tidak pernah tahu hasil baik apa yang akan menanti kita kedepannya, bukan? Dengan begitu, kamu akan menemukan lebih banyak hal baru dan ini akan menjadi step penting dalam mengantarkan kamu menjadi seorang ahli.

"We don't grow the things are easy; We grow when we face challenges" -unknown

Jangan Pernah Sekali-Kali takut Salah!

Sebagai seorang pembelajar dan pekerja keras, kita juga tetap berada pada kodrat kita sebagai manusia yang tidak akan pernah luput dari yang namanya kesalahan. So, wajar aja kalau kita menemukan kesalahan dan gagal di dalamnya. Trial and errors. Biasanya inilah yang banyak membuat orang-orang patah semangat, lantas menyerah kemudian. Padahal, salah dan gagal bisa menjadi guru yang baik bagi kita.

Kita bisa berkaca dari banyak sekali tokoh terkenal yang mengalami kegagalan berulang-ulang kali sebelum dia berhasil. Misalnya, Thomas Alfa Edison harus menerima 1,000 kali kegagalan sebelum akhir melahirkan bola lampu yang kita digunakan seluruh umat manusia untuk menerangi seluruh penjuru muka bumi. J.K Rowling harus berlapang dada ketika naskah Harry Potter yang dia tulis ditolak berkali-kali oleh perusahan penerbitan sampai akhirnya buku karangannya ini menjadi salah satu buku fiksi dengan penjualan terlaris di seluruh dunia. Colonel Sanders juga hampir berkecil hati ketika resep ayam goreng buatannya ditolak puluhan outlet restoran di Amerika hingga akhirnya KFC kini kita kenal sebagai restoran cepat saji termashyur dengan cabang bisnis dimana-mana.

Kita bisa belajar tentang benar dari sesuatu yang salah. Jadikan kesalahan dan kegagalan yang ditemui sebagai batu tolakan untuk melambung lebih tinggi kedepannya. Admit it, learn from it, and don't repeat it. Ini juga bisa menjadi sarana evaluasi bagi kamu untuk menjadi lebih baik kedepannya. Sebab dalam salah satu animasi Walt Disney yakni Winnie the Pooh, ada kutipan bagus yang perlu kita cerna maknanya secara seksama. Bunyinya begini :

"Life is not about how fast you run or how high you climb. But, how well you bounce."

Tahap Selanjutnya ialah Evaluasi Kinerja , Adakah yang Perlu di Perbaiki?

Pada beberapa titik yang telah kamu lalui, kamu perlu mengevaluasi kinerja yang selama ini kamu lakukan. Evaluasi ini dapat mengacu pada monitoring terhadap kinerja dan usaha kamu tadi. Dalam evaluasi yang baik, kamu perlu menemukan kelemahan dan kesalahan dari kinerja yang kamu lakukan, kemudian mencari cara untuk memperbaikinya. Untuk mempermudah, kamu bisa membuat daftar progress berjangka misalnya harian atau mingguan. Nah, setiap kali kamu berkinerja, di akhir nanti sisihkan waktu untuk mengevaluasi diri berdasarkan data tabel tersebut. Nanti perlahan-lahan langkah perbaikan harus diterapkan dalam kinerja belajar dan bekerja kamu demi mendapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang.

Bukan hanya berdampak pada hasil kinerja saja, lho! Ternyata evaluasi juga menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan daya analisis dan problem solving kamu. Dengan begitu, bukan hanya menjadi master di bidang keahlian dan kemampuan saja, tetapi juga mentalitas dan karakter. Widih!

"Without proper self evaluation, the failure is inevitable." -John Wooden.

Sesekali boleh berhenti sejenak untuk beristirahat, Charge diri sebelum nanti bertempur lagi

Setelah belajar dan bekerja keras begitu lama, adakala kita merasa bosan, jenuh, dan letih. And it's okay as we're still a human.

Ketika kamu sampai pada titik ini, semua yang kamu perlukan hanya mengambil jeda barang sejenak saja. Biarkan tubuhmu beristirahat sementara waktu. Biarkan pikiran kamu yang tadinya kalut menjadi tenang kembali. Biarkan juga paru-paru kamu meraup oksigen lebih banyak sebelum nanti kamu akan berlari lebih kencang lagi. 

Istirahat menjadi waktu yang tepat untuk meng-charge energi hingga penuh sebelum akhirnya kamu harus turun ke medan pertempuran, meraih sukses dengan teori 10,000 jam. Kamu bisa beristirahat dengan melakukan hal-hal yang menjadi healing buat kamu misalnya berolahraga, meditasi, berjalan-jalan, membaca buku, berkebun, main games, dan masih banyak lagi. Lakukan apapun yang akan membuat kamu senang dan lepas dari segala beban.

Jangan pernah memaksa dan memforsir diri untuk tetap belajar dan bekerja keras ketika sampai pada titik ini sebab kamu akan berakhir makin kelelahan dan jenuh. Ini malah tidak baik untuk kondisi fisik dan psikis kamu. Kalau kamu jatuh sakit dan tertekan, 10,000 jam yang hendak tercapai akan semakin lebih lama dan jauh dari genggam. Ckckck, jangan ya! 

Ingat sekali dulu salah seorang teman saya pernah berkata begini, "Untuk sukses, kamu perlu dua hal. Kesehatan dan kesempatan. Kalau kamu punya kesempatan tetapi kamu sakit, apa bisa sukses? Apalah arti sukses di masa mendatang kalau kamu sakit-sakitan? Masih ngga bisa menikmatinya juga dong!" Begitu katanya.

"Take some time to rest and recovery. You don't always have to be so busy pushing yourself so hard. Step back and take care of yourself. Those moments of self-care will add value, energy, purpose, and creativity to everything you do. Find a healthy balance and enjoy your life." -Unknown

Nggak kalah Penting, Berdoa dan Memohon Pada yang Maha Kuasa itu Kunci Utama

Nah, yang satu ini salah satu faktor paling penting dalam perjalanan belajar dan kerja keras kita karena tanpa-Nya lah kita bukan dan tidak akan menjadi apa-apa. Kalau kamu sudah berusaha begitu keras, kamu juga perlu mengiringinya dengan doa yang tidak kalah panjangnya. Memohonlah kepada Tuhan, sang pemilik semesta dengan semua kekuasaannya karena bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Ini adalah semacam faktor X lain yang mempengaruhi usaha kamu. Dengan berdoa, kamu akan mendapatkan kekuatan baru dalam menjalani setiap hal menuju 10,000 jam kamu. Kamu juga akan dibantu dengan cara-cara luar biasa yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Karena Tuhanlah sebaik-baiknya penolong bagi umat manusia.

Di halaman terakhir buku bank soal kimia semasa SMA dulu, ada suatu perumpaan yang sangat menarik tentang kekuatan doa. Tepat pada bab Reaksi Kesetimbangan, kataya doa itu ibarat katalis yang akan mempercepat laju reaksi kamu menuju kesuksesan. 

Atau pernah baca kutipan ini ngga di internet, "Usaha tanpa doa itu sombong. Doa tanpa usaha itu omong kosong" ?

Itulah beberapa langkah yang dapat kamu tempuh untuk mengaplikasi teori 10,000 jam dalam kehidupan kamu ya, Sobat OSC. Pada intinya, semua yang kamu perlukan adalah niat, usaha, komitmen, dan doa. Karena sejatinya, perjuangan untuk menjadi sang ahli dan pemenang itu tidaklah mudah. Pastilah berat dan sulit, ada aja rintangan yang ngehalangi dan memukul mundur kita. Listen! Pain is temporary but pride is forever. Tetapi tekadkan pada diri sendiri bahwa selama raga ini masih diberi hidup dan napas, kita ada yang tidak bisa kita wujudkan selama Tuhan mengkehendaki.

Sebab tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini bagi seseorag yang bekerja dan berusaha keras. Successful people are not gifted; they just work hard, then succeed on purpose.

Are you the one of the successful and expert candidates in the future? Who knows. Let your dreams and works be your wings.

Pictures edited by Canva Premium

  5589 Views    Likes  

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

previous post

Pelantikan Bantara Pramuka: Membangun Generasi Berkarakter
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

next post

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MODEL KOLB DAN MODEL GROUP INVESTIGATION

related posts