ORGANISASI VS AKADEMIK

Hallo Sobat OSC!

Gimana nih kabarnya?? saya do’akan semoga kalian sehat-sehat aja yak. Nah, kali ini kita akan membahas suatu kasus yang sering kali ada pro dan kontranya di kalangan mahasiswa. Sesuai judul, tentunya saya sudah riset terlebih dahulu ke beberapa narasumber yang pro dan kontra tentang penting mana sih organisasi atau akademik? bener gak sih organisasi bisa memudahkan dapet kerja? dan katanya nilai IPK tinggi bisa memudahkan dapet kerja? Baiklah langsung saja kita mulai paparkan di bawah ini :

Perusahaan tidak melihat nilai kamu besar atau kecil, setiap perusahaan sudah mempunyai standar nilai rata-rata. Biasanya standar nilai IPK yang harus di miliki adalah 3 dan biasanya disana tercantum nilai IPK minimal yang harus dipenuhi dan beberapa perusahaan membedakan standar minimal IPK tergantung perusahaan yang kamu incar. Cumlaude bisa mudah dapet kerja dong? eitsss,, tidak semudah itu guys semua rata. IPK hanya meloloskan kamu ke tahap administrasi. Yang perlu kamu ingat juga adalah bahwa IPK tinggi tidak menjamin kamu pasti diterima kerja disebuah perusahaan. Akan tetapi, IPK tinggi akan memberikan keleluasaan kamu untuk memilih dan melamar pekrjaan dimana pun kamu menginginkannya.

Ketika lolos administrasi, kamu akan interview dan interview ini berlapis-lapis ada HRD, ada user juga. di sinilah kemampuan berbicara, critical thinking, etika menjawab, kemampuan softskill kamu digunakan dan faktor penting dalam dunia kerja adalah relationship, teamworking, dan netwrorking. Bagaimana cara melatih softskill? ketika ditanya alasan kamu ikut organisasi ini apa kebanyakan mahasiswa menjawab ingin melatih softskill. Kenapa demikian? karena organisasi di lingkup kampus dapat dijadikan sebagai wadah mahasiswa untuk mengasah keterampilan umum baik softskill ataupun hardskill. organisasi berpengaruh terhadap peningkatan softskill, organisasi merupakan tempat untuk berproses mencari jati diri dan meningkatkan kemampuan dalam diri. Softskill wajib dimiliki oleh mahasiswa, karena hal tersebut dapat menjadi penunjang kamu bersaing dengan orang lain di dunia luar. 

Orang yang aktif berorganisasi bisa dengan mudah lolos interview dong? eitsss, tidak semua orang yang aktif berorganisasi ketika interview bisa lolos. organisasi doang tanpa increase your skill itu sia-sia guys. Setiap profesional muda butuh soft skill yang mumpuni untuk bisa bersaing di dunia kerja. Pasalnya, nilai akademik dan hard skill saja memang tidak cukup. maka dari itu kamu perlu meningkatkan keahlian, melatih soft skill berpikir keritis, komunikasi yang baik, jiwa kepemimpinan dan kreatif. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak berorganisasi? apakah tidak lolos interview juga? belum tentu juga guys karena kamu bisa berlatih cara menjawab interview HRD dan user di rumah, kamu bisa mengikuti kelas public speaking, kamu bisa membaca buku, dan lain-lain yang bisa menambah pengetahuan berbicara kamu. kamu juga bisa ikut kegiatan-kegiatan komunitas diluar kampus. pengalaman organisasi memang cukup penting untuk melamar pekrjaan tapi perlu kamu ingat ketika bergabung di organisasi jangan sampai akademik kamu abaikan karena tujuan awal kamu kuliah untuk belajar. 

Istilah mahasiswa kupu-kupu dikalangan mahasiswa tentu sudah tidak asing lagi, jangan sampai kamu menyesal hanya jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang. Prioritas kamu untuk mempertahankan nilai IPK yang tinggi  mengakibatkan kurangnya keterlibatan kamu pada aktivitas kemahasiswaan yang sebenarnya sangat penting sebagai modal mencari kerja. Aktif di kegiatan mahasiswa di dalam atau luar kampus tidak hanya berguna untuk meningatkan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan kamu, tapi juga penting untuk memperindah CV. CV yang lebih ‘ramai’ cenderung lebih menarik perhatian perusahaan. Tapi ingat ya guys, ramai di sini bukan berarti semua kegiatan kamu harus dimasukkan ke CV. Pilihlah yang paling relevan dan usahakan panjang CV tidak lebih dari dua halaman.

Jadi kesimpulannya  jika saya ditanya, lebih penting mana antara kuliah dan organisasi saya akan menjawab lebih penting keduanya. Nilai IPK tinggi tidak bisa menjamin ketika lulus seseorang itu bisa langsung mendapatkan pekerjaan bahkan menjadi tolak ukur bisa sukses atau tidaknya seseorang, begitupun sebaliknya punya banyak pengalaman berorganisasi tidak bisa menjamin seseorang itu langsung mendapatkan pekerjaan begitu saja.

Seseorang yang sukses itu bukan dilihat dari nilai di setiap  mata kuliah tetapi melainkan softskill yang terus di asah sehingga ketika mahasiswa lulus dari perkuliahan nanti, mereka mendapatkan bukan hanya ilmu di perkuliahan saja melainkan juga mendapatkan softskill yang bisa di dapat dalam berorganisasi yang tidak mahasiswa dapatkan ketika perkuliahan berlangsung.

Apabila kita hanya mementingkan akademik saja kita tidak bisa mendapatkan kemapuan softskill, sedangkan apabila kita mengikuti organisasi dan mengesampingkan perkuliahan kita bisa terlambat lulus dari perkuliahan. Pasti teman-teman  semua  tidak mau hal itu terjadi, jadi ketika teman-teman memutuskan ingin memiliki pengalaman organisasi ketika kuliah dan ingin mendapatkan nilai IPK tinggi maka keduanya harus seimbang antara organisasi dan akademik. 

Selamat membaca, semoga bermanfaat!

  3292 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts