Pakaian Mencemarkan Lingkungan, Kok Bisa?!

Hollaa Sobat OSC, kalian tau gak kalau ternyata limbah pakaian bisa menyebabkan pencemaran lingkungan, loh. Terdapat banyak jenis sampah yang dihasilkan manusia setiap harinya yang tanpa disadari dapat membahayakan kondisi lingkungan. Seperti salah satunya pakaian yang menjadi kebutuhan sehari-hari yang begitu penting, apalagi saat ini trend fashion yang semakin diminati dan terus berubah. Industry pakaian dan tekstil merupakan pencemar terbesar ke-2 setelah minyak. Pakaian setiap tahunnya terus bertambah seiring dengan perkembangan trend atau modelnya. Masyarakat terus berganti dan menambah pakaian. Tapi setelah pakaian sudah tidak digunakan akan menjadi limbah yang mengancam lingkungan.

Fast fashion ialah satu penyebab tingginya jumlah limbah pakaian dan tekstil. Ini merupakan istilah metode desain, manufaktur, dan pemasaran yang berfokus pada produksi pakaian dengan jumlah besar dan cepat. Pakaian diproduksi murah dan trendi, dengan bahan baku yang tidak berkualitas dan tidak tahan lama, yang mengambil contoh ide budaya selebriti lalu diproduksi dengan kecepatan sangat tinggi untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal ini memunculkan sebuah pola pikir baru di masyarakat, bahwa jika ingin tampil menarik dan relevan dengan masa sekarang, maka harus memakai pakaian model terbaru saat ini.

Seperti apa dampak dari limbah industry fashion?

Menyumbang 10% dari total emisi karbon dunia yang berdampak pada perubahan iklim. Pencemaran air karena menggunakan pewarna tekstil yang berbahaya, sehingga berdampak pada ketersediaan air bersih. Menurunkan kualitas tanah. Menimbulkan serat mikro yang meningkatkan jumlah sampah plastic, dan sebagainya.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan mengacu pada pakaian yang dirancang, diproduksi, didistribusikan, dan digunakan dengan cara yang ramah lingkungan. Dapat dilakukan dengan menyewa pakaian, memilih baju dengan masa pakai panjang, membeli pakaian dengan bahan katun, tencel, dan liten, serta mengupayakan alternative pemanfaatan kembali baju yang sudah tidak layak pakai seperti memperbaiki kerusakan atau mengganti fungsinya menjadi benda lain

Thrifting, yakni membeli barang bekas dari orang lain. Dengan thrifting, kita bisa membuat laju konsumsi fashion menurun dan berkontribusi dalam pengurangan sampah di bumi. Selain harga yang lebih murah, thrifting bisa mendukung program zero waste yang sangat baik bagi lingkungan kita.

Dan yang tak kalah penting kendalikan diri untuk membeli produk fashion secukupnya. Hargai baju yang sudah kita punya, dan rawatlah sebaik mungkin untuk memperpanjang umurnya.

Masalah yang ditimbulkan industry fashion tidak hanya berhenti pada muara saja, namun terus menyeret sampai proses hulu. Pengolahan serat bahan baku, proses pembuatan dan jumlah pakaian yang diproduksi, proses pencucian, hingga limbah pakaian dari konsumen terbukti menjadi penyumbang polusi yang merusak dan membahayakan ekosistem lingkungan. Fakta-fakta mengerikan ini mungkin bisa membantu kita untuk membuka mata untuk lebih sadar dan peduli dengan isu yang terjadi dari industry fashion terhadap lingkungan. Jangan sampai hanya demi fashion, kita semua turut menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar dunia.

Semoga artikel kali ini bermanfaat!

 

Thank u for reading! See u!

  149 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts