Pada 21 April 2025 Pukul 07.35 Waktu Vatikan, dunia dikejutkan oleh berita wafatnya Paus Fransiskus, seorang pemimpin rohani yang selama lebih dari satu dekade menjadi simbol pentingnya dan keberanian. Di balik figur yang penuh belas kasih ini, tersimpan kisah medis luar biasa: dia menghabiskan hampir seluruh hidup orang dewasanya hanya dengan sebagian paru-paru akibat infeksi berat yang dideritanya saat muda.
Latar Belakang Medis : Pneumonia Ganda
Pada usia 21 tahun, Jorge Mario Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus) mengalami kondisi medis serius yang disebut pneumonia ganda (pneumonia ganda). Pneumonia ganda adalah istilah yang digunakan ketika kedua paru-paru (kiri dan kanan) mengalami infeksi secara bersamaan, berbeda dengan pneumonia biasa yang seringkali hanya mengenai satu sisi paru.
Secara medis, pneumonia ganda :
Disebabkan oleh infeksi bakteri (seperti Streptococcus pneumoniae) atau virus yang menyebar luas. Menyebabkan inflamasi alveoli di kedua paru-paru, mengakibatkan penumpukan cairan, kesulitan oksigenasi, dan gangguan pertukaran gas. Dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan cepat, terutama sebelum era antibiotik modern.
Dalam kasus Paus Fransiskus, infeksi berat tersebut berkembang hingga menyebabkan kerusakan jaringan paru yang tidak dapat terjadi, sehingga memerlukan tindakan Lobektomi yaitu suatu prosedur penghentian sebagian lobus paru yang terinfeksi untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi lebih lanjut seperti sepsis atau gangren paru.
Adaptasi Fisiologis Setelah Lobektomi
Manusia memiliki lima lobus paru-paru yaitu tiga di kanan dan dua di kiri. Kehilangan sebagian lobus mengurangi kapasitas paru, namun berkat mekanisme Kompensasi paru :
Lobus yang tersisa mengalami hiperinfasi kompensatorik untuk meningkatkan volume udara. Difusi oksigen diperbaiki melalui peningkatan efisiensi vaskularisasi alveoli yang tersisa. Fungsi pernapasan bisa tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh dalam aktivitas normal.
Pada Paus Fransiskus, adaptasi ini sangat efektif, memungkinkan dia menjalani kehidupan aktif hingga usia lanjut meskipun dengan fungsi paru yang tidak utuh.
Risiko Jangka Panjang dan Kesehatan Respirasi
Hidup dengan kapasitas paru berkurang tentu membawa risiko, antara lain :
Penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik berat. Kerentanan lebih tinggi terhadap infeksi saluran pernafasan. Potensi berkembangnya penyakit paru obstruktif di usia lanjut.
Namun, dengan perawatan kesehatan yang baik, gaya hidup teratur, dan pengawasan medis berkala, Paus Fransiskus mampu mempertahankan kualitas hidup yang luar biasa, termasuk melakukan perjalanan panjang dan aktivitas publik intensif sebagai pemimpin Gereja Katolik.
Refleksi Medis
Kisah Paus Fransiskus membuktikan bahwa:
Penanganan dini pada pneumonia berat bisa menyelamatkan nyawa, meski terkadang dengan konsekuensi jangka panjang. Rehabilitasi paru dan manajemen kesehatan yang konsisten sangat penting pasca operasi paru. Kapasitas mental, spiritual, dan semangat hidup dapat menyeimbangkan keterbatasan fisik.
Penutup
Perjalanan hidup Paus Fransiskus tidak hanya meninggalkan jejak spiritual yang mendalam, tetapi juga menjadi contoh nyata ketahanan biologis manusia. Dalam dunia medis, kisah beliau menjadi pengingat bahwa kualitas hidup tidak semata-mata ditentukan oleh kesempurnaan anatomi, melainkan oleh ketekunan, adaptasi, dan harapan.
Sumber Referensi
Mayo Clinic. (2023). Pneumonia. Diperoleh dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204 American Lung Association. (2022). Hidup dengan Satu Paru-Paru. Diperoleh dari https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-procedures-and-tests/lobectomy Zheleznyakova, GY, & et al. (2019). Adaptasi Paru Setelah Lobektomi: Mekanisme dan Hasil Klinis. Respiratory Medicine, 152, 74–81. https://doi.org/10.1016/j.rmed.2019.04.007 Vatican News. (21 April 2025). Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88: Warisan Belas Kasih dan Kesederhanaan. Diambil dari https://www.vaticannews.va Inisiatif Global untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (GOLD). (2023). Penyakit Pernapasan Kronis Setelah Lobektomi. Diambil dari https://goldcopd.org