Peran dan Persoalan Perempuan Indonesia Sebagai Pekerja Migran Internasional

Migrasi Internasional

Migrasi internasional adalah bentuk mobilitas penduduk yang melampaui batas wilayah negara serta suatu budaya tertentu. Migrasi internasional juga merupakan aktivitas perpindahan penduduk seperti perpindahan tempat tinggal, tujuan migrasi, serta keinginan menetap atau tidak menetap di suatu daerah tersebut.

Gender merupakan pembagian peran serta kedudukan antara perempuan dan laki laki dan hal ini telah ditetapkan oleh masyarakat atas dasar karakteristik perempuan dan laki-laki yang terbentuk dari norma-norma, adat istiadat, kepercayaan serta kebiasaan masyarakat. Dalam migrasi internasional, perempuan Indonesia mampu meningkatkan perekonomian keluarganya. . Tak hanya laki-laki yang mampu mencari nafkah, namun para perempuan Indonesia yang bekerja di luar negeri mampu mencari nafkah bagi keluarganya. Oleh sebab itu konsep feminisasi migrasi menjadi penting untuk mengungkapkan peran perempuan pekerja migran yang membantu pengentasan kemiskinan melalui remitansi yang dikirim ke keluarganya yang ada di kampung halamannya. Hal ini juga untuk menghentikan pandangan bahwa perempuan memiliki pekerjaan yang rendah dan tidak butuh keterampilan tertentu. Pandangan ini mengakibatkan para pekerja migran perempuan ini rentan di eksploitasi oleh majikannya dan mendapat perilaku kekerasan.

Permasalahan global migran internasional perempuan

Persoalan klasik yang masih dihadapi oleh perempuan migran adalah adanya eksploitasi dan kekerasan yang dilakukan oleh majikan. Masalahnya, pada negara tujuan migran, masih minim mengenai aturan perlindungan ketenagakerjaan, hak perempuan, kekerasan dalam rumah tangga dan tidak ada penegakan hukum khusus bagi agen tenaga kerja yang mengeksploitasi, oleh karena itu migran perempuan rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi. Selain itu majikan juga sering menahan paspor, visa kerja bermasalah, pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan janji yang ditetapkan serta mereka dipekerjakan secara ilegal. Hal lain yang masih menjadi momok bagi migran perempuan adalah kejahatan lintas negara dimana ada banyak kasus perdagangan manusia yang menjual migran ke luar negeri secara ilegal. Institute for Policy Analysis of Conflict juga menemukan adanya paparan ideologi yang ekstrem atas nama agama terhadap para pekerja migran perempuan terutama di negara Suriah, Arab, dan Timur Tengah.

Fenomena kejahatan internasional terhadap migran perempuan ini menjadi masalah serius yang harus segera dituntaskan. Kejahatan ini semakin menyudutkan posisi perempuan sebagai pekerja migran yang telah tersubordinasi dan rentan pada pandangan negatif. Adanya upaya mitigasi ancaman kejahatan internasional pada para perempuan pekerja migran ini harus didorong untuk mencegah dan melindungi mereka.

Perlindungan bagi perempuan pekerja migran internasional

Negara bertanggungjawab untuk melindungi para pekerja migran, baik negara yang mengirim ataupun menerima pekerja migran tersebut. Konsep yang berkenmbang di tingkat lobal adalah konsep migrasi aman yaitu menggunakan prosedur yang aman bagi para pekerja migran untuk meminimalisir kerentanan dan melindungi pekerja migran serta memberikan hak pada pekerja migran. Indonesia telah membuat undang-undang mengenai tata kelola migrasi tenaga kerja namun belum memasukkan dimensi gender yang dibutuhkan supaya perlindungan ini bisa merespon persoalan perempuan pekerja migran internasional. Selain itu, ketika pekerja migran ini telah mengakhiri pekerjaannya, maka pemerintah patut memperhatikan para pekerja migran ini agar bisa tetap produktif di kampung halamannya dengan program pengembangan dan pemberdayaan perempuan purna pekerja migran. Hal ini dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan memberdayakan perempuan di Indonesia.

 

By Gracelia Audriana Dewi

  54 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts