Pesan Moral dari Novel Bumi Cinta

Pesan Moral dari Novel Bumi Cinta

            Halo Sobat OSC, bila dikatakan terlambat sungguh terlambat aku menemukan novel  yang istimewa ini. Baru-baru ini aku telah menamatkan novel yang cetakan pertamannya pada tahun 2012, yaitu novel Bumi Cinta karya dari Kang Abik. Setelah novel adi karyanya Ayat-ayat cinta yang mampu membuat siapa saja hanyut dalam ceritanya, novel ketika Cinta Bertasbih yang menumbuhkan semangat untuk mahasiswa- mahasiswa tingkat akhir, kedua novel tersebut merupakan hasil taddaburnya terhadap Al- Quran. Ayat Ayat Cinta, misalnya, novel itu ditulis usai menadabburi firman Allah dalam QS. Az Zukhruf (43): 67, yang berbunyi, "Teman-teman akrab (yang berkasih-kasihan) pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."

Setelah menadabburi ayat di atas, lantas Kang Abik lahirkan tokoh rekaan yang bernama Fahri. Lewat Fahri menyampaikan kepada khalayak, agar mereka berhati-hati kala membangun cinta di dunia ini. Sebab, banyak orang yang di dunia ini saling mencintai, mengasihi, dan berkasih-kasihan, kelak di akhirat mereka justru saling bermusuhan. Kecuali orang yang membangun cintanya atas landasan takwa karena Allah Swt. Itulah kenapa kemudian, Fahri selalu menjaga cintanya atas landasan cakwa. Ia cintai teman-teman seflacnya seperti Saiful, karena Allah semata. Ia cintai Aisha karena Allah semata, dengan bersegera menikahinya. Ia juga menjaga hubungan dengan orang-orang non-Muslim, seperti Maria yang Kristen Koptik juga karena Allah semata.

Semua itu, tak lebih, karena penulis ingin menyampaikan betapa pentingnya cinta dikembalikan kepada fitrahnya yang suci. Yaitu cinta yang dibangun atas landasan iman dan takwa. Sebab, cinta seperti itulah yang akan terus dibawa hingga ke akhirat kelak. Dan sosok rekaan Faliri adalah medium yang penulis gunakan untuk menyampaikan pesan itu. Tak jauh berbeda dengan Ayat Ayat Cinta. Novel penulis berikutnya, Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2, juga merupakan hasil penulis ketika usai menadabburi firman Allah dalam QS. At Taubah (9): 105, yang berbunyi, “Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu..."

Dan kini  Sesungguhnya, Bumi Cinta adalah hasil radabbur penulis atas firman Allah dalam QS. Al Anfal [8]: 45-47, yang berbunyi, "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh-hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan."

QS Al Anfal ayat 45-47 di atas, sesunguhnya merupakan kunci kemenangan orang-orang yang beriman, manakala menghadapi musuh yang berat. Musuh yang bisa datang dari mana saja. Musuh yang siap meluluhlantakkan bangunan keimanan orang-orang yang beriman. Musuh itu bisa berupa, hawa nafsu yang ingin bebas, godaan perempuan-perempuan cantik, lingkungan yang tidak mendukung, dan seterusnya. Nah, dalam konteks kekinian, penulis merasa bahwa orangorang yang beriman sedang menghadapi ujian (musuh-musuh iman) yang mahaberat. Free sex dan pergaulan bebas sudah mewabah di bumi Indonesia, dan di manapun. Pornografi pornoaksi, liberalisme, dan lain sebagainya sedang menjamur di sckeliling kita bak cendawan di musim hujan. Televisi-relivisi dan bioskop-bioskop kita memasarkan produk-produk syaithani "pornografi” dan “pornoaksi" dengan terang-terangan. Kalau kita tidak hati-hati, niscaya iman kita bisa melayang

            Dan di Rusia itulah, tokoh beriman, scorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas berjuang mati-matian menghadapi musuh-musuh iman. Ia berjuang sampai titik darah penghabisan. Dan agar memenangi pertarungan melawan musuh-musuh iman itulah, dalam jiwa sosok Ayyas penulis tiupkan ruh QS. Al Anfal di atas. Namun, apakah kemudian Ayyas berhasil mempertahankan imannya? Novel Bumi Cina inilah yang akan menjawabnya. Yang jelas, tokoh Ayyas penulis hadirkan dalam novel ini, sebagai sosok yang tidak mengharapkan pujian dan mengundang rasa kasihan bagi orang-orang yang mencintai dan berempati padanya. Pun tidak sebagai tokoh yang takut dibenci dan dicaci bagi orang yang tidak menyukainya. Muhammad Ayyas adalah senandung jiwa hamba Allah yang terus berjuang mempertahankan keimanan, keyakinan, dan akidahnya. Perjuangan yang tidak ringan dan gampang Apalagi sebagai manusia biasa, imannya kadang bertambah, kadang berkurang (Shirazy, 2012)

Hasil dari analisis narasi pesan moral pada tokoh dalam novel Bumi Cinta oleh (Indriani, 2013) terdapat beberapa bentuk kategori pesan moral yang meliputi: hubungan manusia dengan Tuhannya, dari tokoh-tokoh dalam novel kepada sang pencipta Allah SWT. Seperti dalam tokoh Ayyas yang berpegang teguh terhadap ajaran agamanya, yakni Islam. Yang mana keteguhan akan keyakinan itu harus berbenturan dengan kehidupan masyarakat Rusia terutama lingkungan tempat dia tinggal, yang sarat dengan nilai kebebasan tanpa pijakan teologis atau keyakinan agama. Hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam lingkungan sosial, berupa tolong menolong, menghargai, dan menghormati sesama, keramahan, sopan santun, kesetiaan dan sebagainya. Seperti dalam tokoh Bibi Margareta yang bersedia menolong Yelena yang pada saat itu dalam keadaan sekarat. Dan juga seorang Dr. Anastasia Palazzo sebagai asisten Profesor yang pada saat itu tidak bisa mendampingi atau membimbing penelitian Ayyas, yang dengan senang hati Dr. Anastasia membantu Ayyas dalam menyelesaiakan tugas penelitiannya. Dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri berupa rasa cinta, rindu, ambisi, cita-cita, dan sebagainya.

Alur yang ada dalam novel Bumi Cinta, pada intro atau pengenalan cerita pengarang memulainya dengan menceritakan awal kedatangan Ayyas di Moskwa untuk melakukan penelitian akhir tesisnya tentang Sejarah Islam di Rusia sampai kepada pertemuannya dengan beberapa tokoh lain. Dimulai dari bagian awal, yakni pada bagaian Tiba di Moskwa sampai pada pertengahan cerita di mana semua tokoh yang paling dominan sebagai pendukung jalannya cerita disajikan secara utuh. Awal perselisihan di sini, sampai pada bagian Pertarungan Sengit yang menceritakan terjadinya perkelahian antara Ayyas dengan Sergei. Perkelahian tersebut diakibatkan oleh penolakan Ayyas terhadap perbuatan asusila yang dilakukan oleh Sergei dan Linor di ruang tamu apartemen dan di sisi lain Linor dan Sergei pun menganggap Ayyas telah mengganggu kesenangan mereka dengan membunyikan suara muratal keras-keras. Dari alur diatas terdapat pesan moral antara manusia dengan Tuhan di mana seorang Ayyas harus bias menahan hawa nafsu terhadap godaan yang ada di sekitarnya selama ia berada di Rusia. Serta pesan moral antara manusia dengan manusia, dalam cerita narasi dalam novel,

Bumi Cinta ini membuat para pembaca untuk menerapkan ajaran-ajaran agama dalam menentukan batas mengenai perbuatan, sikap dan akhlak. Sehingga ending dari novel ini diakhiri dengan beberapa peristiwa menakjubkan yang dialami oleh para tokoh. Pengarang dengan sengaja membuat perjalanan beberapa tokoh di dalamnya seperti tak saling berkaitan.

Referensi

Indriani, D. (2013). Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta.

Shirazy, H. El. (2012). Bumi Cinta. Ihwah Publishing House.

 

 

 

 

 

 

 

 

  516 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts