Pizza dengan Campuran Tepung Talas

Pizza adalah salah satu makanan yang berasal dari Italia yang juga banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Gerai-gerai yang menjual pizza sudah banyak di lingkungan sekitar saat ini. Salah satu bahan utama yang digunakan dalam pembuatan pizza adalah tepung terigu. Namun, tepung terigu ini merupakan salah satu bahan pangan yang belum bisa diproduksi dalam negeri atau harus diimpor dari negara lain. Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat Indonesia memiliki berbagai sumber karbohidrat lain yang dapat menjadi substitusi dari tepung terigu. Masih banyak substitusi dari terigu yang belum banyak ditelusuri lebih luas pemanfaatannya. Salah satu substitusi tersebut adalah dengan menggunakan tepung talas.

Pizza sendiri dapat diartikan sebagai roti yang biasanya berbentuk bundar dan datar yang dipanggang. Pizza pertama kali ditemukan oleh Pizzeria Itali. Pizza termasuk ke dalam produk bakery yang terbuat dari berbagai bahan mulai dari tepung, ragi, gula, garam, dan air yang kemudian diolah dan diberikan berbagai macam bahan tambahan lain untuk memperoleh rasa yang berbeda-beda dari pizza. Topping dari pizza dapat divariasikan dengan berbagai macam jenis seperti misalnya keju, bola daging (meatballs), sosis, zaitun, pepperoni, nanas, bahkan sampai ada yang menjual pizza yang memiliki topping manis seperti coklat. Mudahnya memvariasikan jenis-jenis dari pizza ini membuat pizza dapat dikembangkan menjadi lebih luas lagi, baik dari toppingnya maupun dari bahan bakunya.

Jika kita sedang berjalan-jalan di daerah Bogor, kita akan menemukan salah satu benda yang hampir di setiap jalan dijajakan oleh penjual. Bukan hanya itu, benda ini juga merupakan salah satu bahan utama dari oleh-oleh khas dari Bogor. Betul, talas adalah jawabannya. Talas (Colocasia esculenta (L) Schott) merupakan jenis dari umbi-umbian yang sangat popular di kota Bogor. Produksi talas di kota Bogor sendiri mencapai 57.000 ton per tahunnya. Produksi talas sangat melimpah setiap tahunnya namun pemanfaatannya masih terbatas. Sebagian besar talas dibuat menjadi bahan baku pembuatan kue, dikukus, dan dibuat menjadi keripik yang terbuat dari talas.

Minimnya pengolahan terhadap talas, membuat kesempatan untuk mengolah talas menjadi menu lainnya masih sangat luas dan perlu dikembangkan lagi. Talas memiliki kandungan zat gizi yang cukup tinggi. Zat gizi tersebut adalah protein, lemak, karbohirat, serat kasar, zat besi, kalsium, vitamin C, beta karoten, dan energi. Talas dapat diolah menjadi tepung talas. Pengolahan menjadi tepung ini memiliki beragam manfaat mulai dari memperpanjang umur simpan dari talas sampai dapat mengurangi kandungan oksalat pada talas sehingga aman untuk dikonsumsi. Pengolahan dari talas menjadi barang setengah jadi ini juga dapat membuat tepung dapat diolah menjadi produk-produk yang bermacam-macam seperti kue, roti, dan yang lainnya.

Proses dari pembuatan tepung talas adalah sebagai berikut:

Talas disortasi, dikupas dan dicuci hingga bersih. Kemudian talas dipotong menjadi ukuran lebih kecil. Talas direndam dengan air garam 10% selama 60 menit untuk mereduksi kandungan oksalat di dalamnya. Setelah itu talas direndam dengan air bersih selama 60 menit. Talas yang sudah direndam dikukus selama 20 menit yang mana fungsinya adalah untuk menghilangkan sisa-sisa oksalat dalam talas. Talas dirajang dan dikeringkan dengan oven selama 8 jam dengan suhu 60 derajat celcius atau menggunakan sinar matahari. Talas yang sudah kering kemudian dihancurkan dengan alat pembuat tepung dan diayak agar didapatkan partikel-partikel tepung yang halus.

Pizza sendiri dibuat dengan cara menyiapkan alat dan bahan. Kemudian semua bahan kering seperti tepung terigu, tepung talas, ragi, gula, garam, dan air dimasukkan ke dalamnya. Kemudian setelah bahan kering dan air tercampur, tambahkan minyak dan diaduk kembali sampai kalis. Setelah kalis, adonan pizza dicetak dan dibiarkan mengembang. Setelahnya, adonan pizza dipanggang dengan api sedang selama 15 menit, dikeluarkan dan diberi topping, kemudian dipanggang kembali hingga matang.

Pembuatan pizza dengan menggunakan 100% tepung talas dapat menyebabkan terjadinya perubahan tekstur atau kondisi dari roti pizza yang mana akan menjadi padat dan keras. Hal ini dikarenakan tepung talas memiliki jumlah gluten yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tepung terigu. Oleh karena itu, tepung yang digunakan dalam pembuatan pizza dapat berupa campuran dari tepung terigu dan tepung talas. Penggunaan campuran tepung membuat hasil roti yang memiliki kandungan air yang lebih tinggi dan lebih disukai jika dibandingkan dengan tepung terigu saja.

Pemanfaatan tepung talas menjadi bahan campuran dari pizza akan membantu dalam diversifikasi produk pangan lokal khas Indonesia menjadi lebih luas lagi. Selain itu, dengan penambahan talas, maka kita dapat memanfaatkan potensi lokal dan membuat produk inovatif yang akan menarik minat masyarakat dan membuat konsumsi talas meningkat.  Untuk itu, ayo bersama-sama membantu petani lokal dengan membuat kreasi dari bahan pangan lokal salah satunya dengan pizza dengan campuran tepung talas ini.

  105 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts