Refleksi hardiknas 2 mei di tengah pandemi

Pandemi belum usai. Satu tahun lebih sekolah diliburkan, kini sudah masuk pun tetap masih ada yang PJJ (pembelajaran jarak jauh). Pendidikan kita seolah diporakporandakan dengan ketidakpastian. Konsekuensi logis dari diberlakukannya PJJ ini, pelajar di Indonesia lebih mapan teknologinya dan dapat menyalip kecakapan teknologi negara-negara maju. Kenyataan berbanding terbalik, Indonesia sendiri belum cukup siap dalam menghadapi pandemi ini. Dalam sisi yang lain, banyak anak-anak i pelosok negeri yang bahkan tak tersentuh oleh akses teknologi yang layak. 

Bagaimana dengan orang kota? Hanya sedikit diantara sekian banyak siswa yang benar-benar memanfaatkan momentum pandemi ini untuk menggali kecakapan dunia digital. Sisanya? Hanya bermain tanpa belajar. Hanya nonton film tanpa mengerjakan tugas. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk stalking medsos, sementara tugas menumpuk. Lebih parahnya lagi, ada yang terkena gangguan jiwa karenaa masa kanak-kanaknya dihabiskan untuk bermain games.Siapa yang salah? Bukan saatnya kita menunjuk orang lain dalam situasi seperti ini. Semua sedang berlomba memperbaiki keadaan. Sudahkah kita merefleksikan perjuangan Ki Hajar Dewantara yang berjuang memajukan pendidikan di Indonesia.

Seharusnya dimulai dri diri kita, mengambil peran untuk sama-sama berevolusi menjadi lebih baik lagi. Masih banyak di luar sana, anak ataupun orangtua yang btuh edukasi pentingnya kecakapan teknologi di era digital saat ini. Kalau dulu Ki Hajar Dewantara, R.A. Kartini, Raden Dewi Sartika dan pejuang lainnya menjunjung tinggi nilai pendidikan dengan mengentaskan buta huruf. Kini, perlu lahir Ki Hajar Dewantara yang baru untuk mengentaskan kebodohan akibat kemajuan teknologi. Era digital seharusnya menjadi wadah berkreasi dan berkarya sebaik mungkin. Sampai mana kita bisa menanamkan dan mengimplementasokan Tut Wuri Handayani yang digaungkan sudah sejak lama. 

Hari Pendidikan Nasional ini adalah momentum untuk mengencangkan semangat, menggelorakan jiwa muda untuk sama-sama memperbaiki keadaan. Bukan hanya presiden, mendikbud, guru, kepala sekolah atau para pemangku kepentingan yang harus memeperbaiki semua ini. Perlu Kiranya peran kita, dimulai dari diri kita sendiri dan menularkannya kepada orang lain. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Merdeka Belajar.

  7 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts