Reminder untuk mahasiswa baru, ubah mindset dan kuasai skill ini

Siapa yang sudah tidak sabar untuk menjadi mahasiswa baru? Merasakan lingkungan serta suasana belajar yang berbeda dari sebelumnya. Atau mungkin teman-teman pembaca sekalian sudah melewati beberapa semester di bangku perkuliahan. Selamat, kalian sukses menaklukkan berbagai tantangan hingga bisa diterima di kampus impian teman-teman semuanya.

“Tapi saya harus terpaksa menerima kenyataan bahwa saya tidak kuliah di kampus impian saya...”

Tenang, kamu tidak sendiri. Dan saya tegaskan bahwa di manapun dan di kampus apa pun kamu menimba ilmu sekarang tidak akan ada bedanya. Tempat hanyalah tempat, meski fakta mengatakan bahwa akreditasi tak kalah penting, namun kembali lagi. Segala kualitas ada pada dirimu. Kamu adalah subjek dalam kalimat tentang kehidupan yang sedang kamu susun.

Oleh karena itu, penting untuk menata pola pikir dan menyetting goal untuk mengurangi resiko penyesalan di akhir nanti, yaitu setelah kelulusan.

“Saya kuliah untuk apa?”,

“Setelah kuliah saya mau apa?”,

“Saya akan kerja dimana?”

Beberapa pertanyaan sederhana ini mungkin terlihat mudah untuk dijawab, namun kenyataannya butuh sedikit trial and error untuk menemukan jawabannya.

Baik, mungkin inti dari tulisan ini masih belum tersampaikan dan masih terkesan abstrak. Dan seperti inilah gambaran ketika kita masih duduk di awal bangku perkuliahan. Oleh karena itu, agar tidak abstrak lagi yuk simak terus tulisan ini sampai akhir. Namun perlu diingat, kita saling belajar jadi semoga teman-teman tidak berpikir bahwa tulisan ini bertujuan untuk menggurui yaa.

Pertama-tama tanyakan kepada diri masing-masing, kita kuliah untuk apa. Mencari ilmu, menambah relasi, menambah pengalaman, desakan keluarga, gengsi, gelar, atau prasyarat untuk mencari pekerjaan. Kalau jawabannya IYA pada beberapa alasan yang saya sebutkan diatas maka yang perlu dicatat adalah bahwa kuliah telah berbeda dengan masa SMP ataupun SMA. 4 tahun akan terasa sangat cepat.

Teman-teman bebas mengikuti segala macam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ataupun organisasi di luar kampus. Namun jangan lupa dengan niat awal kita, yaitu kuliah. Kuliah untuk mendapatkan pengetahuan dan keahlian di suatu bidang tertentu. Namun yang terpenting adalah tetap menjaga kesehatan fisik dan mental, karena melihat dari pengalaman, umumnya mahasiswa kecapekan fisik dan tertekan mental. Jadi kita harus pintar-pintar bagi waktu.

Nah, karena judul tulisan ini memuat kata “Skill”, jadi inilah beberapa skill yang harus teman-teman kuasai baik bagi yang ingin bekerja setelah lulus ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang kian hari kian penting. Tidak hanya untuk keperluan ke luar negeri, namun bahasa Inggris kini banyak menjadi prasyarat untuk melanjutkan studi ke dalam dan luar negeri hingga mencari pekerjaan. Teman-teman bisa menengok prasyarat program S2 di beberapa kampus dalam negeri. Hampir semuanya mewajibkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL, apalagi untuk kampus luar negeri. Begitu juga bagi teman-teman yang memiliki impian untuk bekerja di perusahaan. Perusahaan besar biasanya mencantumkan persyaratan yaitu memiliki kemampuan berbahasa inggris baik secara lisan ataupun tulisan.

Kemampuan Komputer

Kemampuan dasar yang wajib dikuasai berikutnya adalah kemampuan komputer. Hal paling pokok yang dibutuhkan biasanya adalah penguasaan Microsoft Office. Saya sempat melihat beberapa persyaratan kerja di luar lulusan Administrasi juga membutuhkan kemampuan ini. Tidak terbatas pada pekerjaan, kemampuan komputer akan sangat membantu teman-teman dalam mengerjakan tugas kuliah hingga tugas akhir, seperti skripsi. Tak lupa dengan skill desain yang juga sangat berguna akhir-akhir ini.

Komunikasi

Tidak ada manusia yang hidup berdampingan tanpa adanya komunikasi. Segala hal membutuhkan komunikasi. Menyampaikan pendapat, mempresentasikan hasil tugas kelompok, tahapan beasiswa, dan tahapan seleksi kerja hampir semuanya memerlukan komunikasi. Komunikasi menjadi hal yang sangat berharga ketika kita berada dalam tahapan wawancara.

Membuat lamaran dan CV (Curriculum Vitae)

Lamaran dan CV tak hanya dibutuhkan oleh para pencari kerja. Mendaftar beasiswa terkadang juga memerlukan CV yang membuat seseorang mengenal kita dengan lebih baik. Selain itu, melalui CV kita dapat menunjukkan kemampuan kita. Namun sangat disayangkan ketika saya melihat di luar sana masih banyak teman-teman freshgraduate yang kebingungan tentang bagaimana membuat surat lamaran hingga bagaimana membuat CV yang menarik atau tidak tahu apa saja yang harus di cantumkan ke dalam CV.

Inilah yang harus digarisbawahi oleh para mahasiswa baru, yaitu mengumpulkan pengalaman sebanyak mungkin agar nantinya mudah dalam menyusun CV. Selain pengalaman, perlu juga pemahaman bagaimana menyusun CV yang baik agar informasi yang kita cantumkan dapat tersampaikan dengan maksimal.

Tes Potensi Akademik dan Tes Psikologi

Siapa yang ingin menjadi ASN, atau pegawai di perusahaan swasta ternama, atau menjadi awardee beasiswa S2 medcom?

Inilah jawabannya, kuasai tes potensi akademik (TPA) dan tes psikologi. Umumnya tes potensi akademik terdiri dari Verbal, Numerik dan Figural. Baik TPA maupun tes Psikologi hampir tidak pernah diajarkan di bangku sekolah dan perkuliahan. Namun mempelajari Tes potensi akademik tidak hanya berhenti dan usai setelah kita melaksanakan SBMPTN ataupun setelah kita diterima kuliah. Namun kedua tes ini akan lebih sering kita temukan setelah lulus dari perkuliahan.

Tes psikologi ini yang agak tricky. Tes ini berguna untuk mengenal diri kita, bahkan cenderung tidak ada yang benar atau yang salah. Namun teman-teman akan menemukan alasan mengapa ada orang yang tidak lolos dalam jenis tes ini.

 

Itulah sedikit skill yang mungkin dapat mulai diasah sejak dini. Ingat, manusia berbeda-beda dan jangan berputus asa dalam belajar, karena kita tidak dituntut untuk menjadi sempurna, namun kita dapat melakukan yang terbaik. Skill di atas hanyalah beberapa yang dapat saya simpulkan setelah melihat sebagian besar kebutuhan dunia kerja dan pendidikan akhir-akhir ini, bisa jadi nanti zaman sudah berubah, dan apa-apa yang dibutuhkan juga ikut berubah.

Dan ingat, kuliah untuk belajar. Tidak ada salahnya kita memiliki tujuan lain. Saya pernah mendengar ucapan yang mengatakan bahwa jangan pernah menetapkan tujuan kuliah adalah untuk bekerja. Ya saya setuju, dalam artian ketika kita berada di dunia luar kelak kita akan tahu bahwa bangku perkuliahan akan sangat berbeda dengan dunia kerja.

Semasa kuliah kita bisa fokus pada pendidikan dan pengalaman, serta mengasah skill. Tak lupa skill-skill yang tidak diajarkan di bangku kuliah. Agar kita kelak semakin siap. Itulah tulisan saya hari ini yang sekaligus merupakan tulisan pertama saya di OSC medcom. Semoga teman-teman berkenan dan termotivasi.

Terimakasih telah membaca, salam.

 

Oleh: Fitri Alfia Ardi

Sumber gambar: Aplikasi Canva

  1604 Views    Likes  

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

previous post

Menjadi Raksasa di Udara, Yuk Ketahui Lebih Banyak Fakta Tentang Pesawat Terbang
Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

next post

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

related posts