Salatiga, kota kecil di Jawa Tengah yang kaya akan budaya dan sejarah. Sering disebut sebagai miniatur Indonesia dengan tingkat toleransi yang begitu tinggi. Menjadi tujuan nyaman untuk menghabiskan waktu, melakukan kegiatan wisata dan tentu mencicipi kuliner khas yang tak hanya memanjakan lidah namun juga menyimpan cerita didalamnya. Tumpang koyor, ronde, sate sapi, soto serta berbagai olahan UMKM dari singkong seringkali mampu membuat wisatawan rindu untuk kembali ke kota ini. Hal inilah yang akhirnya menjadi salah satu pendorong majunya Salatiga sebagai nominasi Creative City of Gastronomy ke Unesco Creative City Network (UCCN). Namun sayangnya belum banyak masyarakat yang tahu apa sebenarnya Gastronomi, sebagian orang menyamakannya dengan wisata kuliner. Meskipun berkaitan ini tetap merupakan dua hal yang berbeda. Lalu apa sebenarnya Gastronomi?
Gastronomi atau bisa disebut juga seni makanan dapat merujuk pada gaya memasak di daerah tertentu. Dengan kata lain Gastronomi mengacu pada makanan dan makanan lokal. Hal ini sebenarnya erat kaitannya dengan keberlanjutan, mengenai sebuah gagasan bahwa sesuatu baik pertanian, perikanan bahkan persiapan makanan hendaknya dilakukan dengan cara yang efektif memanfaatkan sumber daya alam yang dapat dilanjutkan ke masa depan tanpa merusak lingkungan maupun kesehatan manusia. Maka dari itu Gastronomi Berkelanjutan (Sustainable Gastronomy) memiliki arti masakan yang memperhitungkan darimana bahan yang digunakan, bagaimana makanan tersebut diolah hingga bagaimana makanan tersebut dapat disajikan dan dinikmati.
Gastronomi Berkelanjutan merupakan salah satu bagian gerakan dari United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) guna memfasilitasi peringatan Sustainable Gastronomy Day. Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik akan keterlibatannya terhadap pembangunan berkelanjutan. Adapun beberapa inisiatif yang dilakukan oleh UNESCO diantaranya, mempromosikan energi bersih untuk restoran lokal seperti penggunaan gas dan listrik sebagai pengganti batu bara serta penggunaan gas alam daripada karbon. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Sustainable Gastronomy melalui saluran makanan di televisi atau acara lain seperti pameran makanan.
Sehingga dapat disimpulkan wisata kuliner merupakan bagian dari Gastronomi yang lebih luas, yang memilik begitu banyak aspek dan jenis didalamnya. Kini setelah mengetahui apa itu Gastronomi, kami tunggu kedatangan anda di Salatiga, Kota Hati Beriman.
Sumber gambar: https://tribunjatengtravel.tribunnews.com/2020/01/22/alun-alun-pancasila-salatiga-sudah-dibuka-untuk-umum-hari-ini-dilengkapi-cctv-dan-jogging-track