Halo semua... Yaahowu buat teman-teman saya yang berada di Pulau Nias. Saya bukan lah bersuku Nias, namun saya tinggal di Nias selama 4 tahun.
Pertama kali menginjak pulau ini, saya pergi berkunjung ke Pantai Toreloto. First Impresion saya terhadap pantai ini adalah TIDAK ADA OMBAK nya. Saya bertanya-tanya, kenapa pantai ini tidak berombak, melainkan ombak nya pecah di tengah laut yang menabrak batu karang ditengah laut tersebut.
Ternyata pantai ini ada sejarahnya nih. Kalau kalian ingat tentang Tsunami Aceh 2004, maka kalian mesti tahu bahwa tanggal 28 Maret 2005 ada bencana Gempa besar terjadi di Pulau Nias. Gempa yang berkekuatan 8,7 SR secara perlahan menurun menggocangkan pulau Nias selama Seminggu.
Gempa ini membuat sebuah misteri yang menyurutkan air laut sejauh 2 kilometer di Nias Utara dan menenggelamkan beberapa pulau kecil di Nias Selatan. Tidak ada fakta ilmiah yang mampu memecahkan masalah ini, namun setelah kejadian ini, masyarakat berasumsi bahwa Pulau Nias akan tenggelam.
Namun faktanya, sudah 17 tahun sejak kejadian tersebut pulau Nias masih aman. Dengan surutnya air laut tersebut Pantai Toreloto yang indah menampakkan diri nya bak penghiburan bagi masyarakat Nias.
Pantai ini memiliki kadar garam yang tinggi, dan kita mampu mengapung saat berenang di pantai ini. Di pantai ini, tidak ada tumbuhan yang tumbuh melainkan terumbu karang yang mati yang bertebaran dipantai tersebut.
Masyarakat setempat sangat menjaga tempat bersejarah ini, terlihat tidak ada sampah dan air laut nya sangat bersih. Sebagian masyarakat sekitar menjadi nelayan yang menangkap ikan di tengah laut tersebut.
Pemerintah juga membangun Rumah Apung bagi wisatawan yang ingin menginap di Pantai tersebut. Infrastruktur jalan sebagai akses ke pantai ini juga sudah beraspal.
Tempat ini cocok untuk menjadi list kalian untuk berlibur. Untuk yang ingin terapi pantai juga sangat dianjurkan untuk berendam dipantai ini.
Sekian cerita singkat dari saya, semoga bermanfaat.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan