Strategi Pembelajaran Efektif Bagi Anak Usia Dini

Tujuan proses pembelajaran dapat terwujud apabila terdapat strategi pembelajaran yang tepat dan direncanakan dengan sesuai. Pendidik adalah orang terdekat kedua bagi anak setelah keluarga. Pendidik akan membawa pengaruh besar pada tumbuh kembang kecerdasan anak. Pembelajaran PAUD memiliki prinsip-prinsip, diantaranya fokus pada tujuan, integritas, individualitas, aktivitas, interaktif, inspiratif, menantang, motivasi dan menyenangkan. Strategi pembelajaran yang dapat mendukung pencapaian tujuan proses pembelajaran anak usia dini adalah pembelajaran yang berpusat pada anak sehingga anak bisa mengembangkan kreativitas di dunia nyata. Strategi yang tepat bagi anak PAUD adalah pembelajaran yang menyenangkan, menghibur, kreatif dan dapat memberikan rasa nyaman bagi anak usia dini. Strategi pembelajaran juga dapat menjadi lebih baik apabila dilakukan evaluasi setiap pertemuan.

Anak usia dini memerlukan pendekatan pembelajaran yang memusatkan perhatiannya pada anak. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas menyatakan bahwa PAUD adalah: (1) pertama, proses pembelajaran PAUD adalah mengutamakan interaksi antar anak. (2) Kedua, karakter anak usia dini bersifat aktif sehingga proses pembelajaran diisi aktivitas bermain dalam bentuk belajar sambil bermain. (3) Kegitam aktivitas belajar sambil bermain mengutamakan pengembangan potensi dibidang fisik, kecerdasan, kreatifitas, emosional, serta komunikasi. (4) keempat, penyelenggaraan PAUD perlu memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik. (5) Kelima, sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini. (6) Keenam,, proses pembelajaran terjadi jika anak aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan. (7) Ketujuh, program belajar disusun dengan sistem yang menciptakan kondisi untuk menggugah semangat anak dan memberi kemudahan bagi anak. (8) Kedelapan, sebuah proses pembelajaran akan berhasil apabila telah mencapai pertumbuhan dan pengembangan anak sevata optimal.

Orang tua dituntut untuk memberikan kondisi yang efektif dan nyaman bagi anak. Setiap orang tua juga perlu memberikan stimulus dengan baik. Tujuan dari hal tersebut adalah supaya potensi anak bisa berkembang secara maksimal. Apabila pola asuh orang tua atau pendidik tidak sesuai, maka akan berpotensi menimbulkan anak dapat salah arah. Guru dan orang tua harus bersinergi bersama menciptakan strategi pembelajaran yang tepat agar dapat menunjang peserta didik sejak dini.

Strategi Pembelajaran Inquiry

Strategi pembelajaran inquiry berorientasi pasa mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak bisa diserahkan kepada anak secara langsung tetapi peserta didik mencari lalu menemukan sendiri materi pelajarannya. Dalam strategi pembelajaran ini, pendidik sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar.

Strategi ini berasal dari teori bahwa manusia saat lahir ke dunia ini memiliki kemauan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu mereka adalah kodrat manusia sejak ia lahir. Sedari kecil, anak memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengenal segala sesuatu melalui keenam indra yang dimiliki.

Berangkat dari kelebihan strategi pembelajaran inkuiri di atas dalam tulisan ini dapat diberikan contoh pada anak usia dini. Pembelajaran ini akan menumbuhkan potensi anak untuk menemukan inovasi atau jawaban yang mereka lakukan dengan sendirinya.

1. Pembelajaran manik dan balok

Guru akan memberi perintah pada anak bahwa manik dan balok bukan untuk dimakan. Balok-balok akan dilubangi dengan berbagai macam bentuk lubang dari yang besar hingga yang paling kecil. Anak dapat mengisi lubang pada balok-balok tersebut. Dengan aktivitas pembelajaran ini, anak akan mengetahui bahwa balok yang besar akan terisi dengan lebih banyak manik, sedangkan balok yang kecil hanya bisa diisi sedikit manik.

2. Melukis dengan jari

Kegitan melukis menggunakan tangan akan terlihat berantakan. Namun adanya aktivitas ini akan mengajarkan anak mencelupkan jarinya pada cat dan menggoreskannya pada kertas. Anak akan cenderung tertarik pada sesuatu yang berwarna-warni. Maka anak akan ketagihan dan terkesan dengan aktivitas tersebut. Ketika anak melihat hasil karyanya, ia akan bangga dan lebih percaya diri. Dengan hal ini, dapat menciptakan rasa nyaman dan senang bagi anak usia dini. Langkah selanjutnya adalah mengarahkan anak untuk mewarnai dengan pensil warna atau krayon.

3. Lilin dan plastisin

Lilin dan palstisin Aktivitas membuat plastisin akan melatih gerak motorik anak. Anak akan meraba dan memahami serta menemukan bentuk-bentuk baru dari plastisin yang anak mainkan.

 Berdasarkan kelebihan dan penerapan strategi pembelajaran inkuiri di atas, pembelajaran ini dapat dilakukan denganme mberikan langkah-langkah pembelajaran yang tepat kepada anak didik di usia dini. Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan motivasi nyata kepada anak usia dini.

Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses belajar mengajar pada anak usia dini dapat tercapai dengan optimal sehingga tujuan yang diharapkan sesuai dengan yang direncanakan. Pendidik sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik akan bernilai baik apabila diterapkan dengan maksimal didukung dengan peran orang tua serta mengindahkan prinsip-prinsip pembelajaran pada anak usia dini.

Daftar Pustaka

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/prismasains/article/view/1069/890

https://media.neliti.com/media/publications/269509-strategi-pembelajaran-untuk-anak-usia-di-c34ee18f.pdf

  2960 Views    Likes  

Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan untuk Menghadapi Ujian Akhir Semester

previous post

7 Langkah kecil untuk meredakan emosi
Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan untuk Menghadapi Ujian Akhir Semester

next post

Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan untuk Menghadapi Ujian Akhir Semester

related posts