TANAMAN INDUSTRI DALAM BUMDes SEBAGAI PENOPANG EKONOMI MASYARAKAT DI ERA GLOBAL.

      BUMDes?  

BUMDes merupakan singkatan dari Badan Usaha Milik Desa, merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan desa. Adapun jenis usaha yang bisa dijalankan BUMDes yakni bisnis sosial(serving), keuangan(banking), bisnis penyewaan(renting), lembaga perantara(brokering), perdagangan(trading), usaha bersama(holding), kontraktor(contracting).

       sudah mendapat gambaran mengenai BUMDes?, nah buat kalian yang sedang membaca artikel ini boleh dong ya buat menekan tombol like. karena apa? karena tombol like itu  gratis hehehe. oke lanjut baca lagi ya. kalimat tebal bergaris bawah merupakan penekanan atau kesimpulan dari paragraf, disarankan bagi teman-teman yang merasa bila penulisan artikel ini kepanjangan.

         Dalam artikel ini akan kita bahas mengenai perdagangan(trading) dengan objeknya adalah tanaman industri seperti kelapa sawit, lada, kopi, teh dan sebagainya. Yang merupakan bahan dasar pengolahan produk industri pabrik. Hasil dari kegiatan ini juga mendatangkan penghasilan yang dapat membantu ekonomi masyarakat serta meningkatkan pembangunan fasilitas desa.

Sumber foto : pedomanindonesia.com

Apa saja tahapan yang diperlukan dalam kegiatan BUMDes ini (dalam hal ini penggunaan tanaman industri)?.

 

A. PERENCANAAN

Kenapa tanaman industri? Hal ini karena iklim tropis Indonesia mendukung bagi perkembangan tanaman industri di Indonesia disertai kontur tanah dan tingkat kesuburan tanah yang mencukupi. Sebagai salah satu contoh tanaman industri adalah yang cukup dikenal adalah kelapa sawit yang menduduki peringkat 1 komoditas ekspor terbesar di Indonesia serta sebagai penyumbang terbesar devisa negara dilansir dari cekindo.com, nilai dolar tahunan minyak kelapa sawit mencapai 14,4 miliar dolar.

Sumber foto : seputarforex.com

       Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan BUMDes? Berikut 5 hal dasar pelaksanaan kegiatan BUMDes:

 

​  Musyawarah perangkat desa dan masyarakat desa mengenai rancangan lokasi, jenis tanaman, jumlah pekerja, dan peralatan serta biaya yang dibutuhkan. Pemilihan struktur organisasi mulai dari kepala program hingga anggota pelaksana Pembagian tugas dan jadwal kepada masing-masing masyarakat. Mencari 'pembeli' hasil usaha berupa badan, pabrik, atau perseorangan yang jelas dan bertanggung jawab. Pengawasan jalannya kegiatan mulai dari proses awal hingga manajemen hasil pendapatan agar tidak terjadi pelanggaran.

        Selain hal diatas kita juga perlu pengetahuan dasar akan jenis tanaman yang akan kita lakukan penanaman. Contoh dasar adalah jumlah dan waktu pemupukan, sifat tanah terhadap tanaman dan sebaliknya, pengetahuan mengenai hama yang timbul beserta penanganannya. Tanaman industri yang berbeda tentu akan berbeda pula penanganannya.

 Sebagai contoh:

Nama tanaman       : Kelapa sawit

Waktu pemupukan : rata-rata 6 bulan sekali, dengan curah hujan tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah. Dengan jarak pupuk dari pohon = 0,5 meter

Jenis pupuk            : NPK, TSP, UREA, KCI, MOP, dan sejenisnya

Hama                         : setora nktens(ulat api), tungau merah(oligonychus)

Pengendalian hama : pemberian predator ulat dengan mengikat inang lalu diberi berupa tanaman turnera subulata dan antingonon leptopus.

Perawatan yang baik dan benar secara konsisten akan berdampak juga pada hasil kuantitas dan kualitas tanaman tersebut.

Sumber foto : blog.agromaret.com

 

B. PROSES PANEN

  

   Setelah tanaman industri telah dilakukan perawatan dan menunjukkan tanda-tanda bahwa tanaman tersebut dapat di panen, maka tahap selanjutnya perangkat desa dapat melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat mengenai tata cara panen. Atau bisa juga dengan mendatangkan pihak yang berkompeten pada bidang keahlian tersebut( dalam hal ini ialah instansi pemerintah terkait). Bila terjadi kesalahan dalam proses panen, bukan tidak mungkin bila tanaman akan rusak dan tidak dapat menghasilkan kembali.

C. PENJUALAN HASIL PANEN

     Setelah tanaman selesai dipanen. Disarankan untuk dikumpulkan pada satu lokasi yang strategis agar mudah dalam akses pengangkutan untuk dijual. Kriteria lokasi  yang disarankan adalah:

Akses jalan mudah, tidak hanya untuk pengumpulan namun juga pengangkutan hasil kepada 'pembeli' serta harus aman baik dari fisik jalan maupun kondisi lingkungan sosial yang ada. Lokasi diketahui dan dikenal oleh masyarakat desa serta pembeli agar terjadi transparansi dalam penjualan. Tidak sedang digunakan untuk kegiatan lain ataupun digunakan dalam waktu dekat.

Sumber foto : borneonews.co.id

2. HARGA PASAR

 

       Demi tercapainya prinsip dasar perdagangan yaitu "menekan biaya produksi sekecil-kecilnya, dan mendapat keuntungan sebesar-besarnya". Maka pihak 'penjual'harus mengetahui harga pasar masing-masing hasil tanaman industri dalam jumlah satuan tertentu(Kg, gr, ons, dsb). Harga pasar akan menjadi patokan kesepakatan harga beli  yang akan digunakan dalam penjualan.

       Informasi mengenai harga pasar tanaman industri dapat dicari melalui internet.

INGAT! BILA MENCARI HARGA PASAR MELALUI INTERNET, MAKA PASTIKAN DARI SUMBER TERPERCAYA DAN TANGGAL RILIS TIDAK LEBIH DARI 1 BULAN YANG LALU!

Sumber foto : disbun.kukarkab.go.id

3. PENGELOLAAN HASIL PENJUALAN

    Setelah selesai terjual dan mendapatkan imbalan(dalam hal ini uang hasil penjualan), selanjutnya masyarakat pengelola badan usaha, dan perangkat desa melakukan musyawarah dalam hal pembagian hasil keuntungan penjualan yang telah didapatkan. Adapun keuntungan penjualan disalurkan pada:

 

Anggota masyarakat yang mengelola usaha tersebut. Kas desa untuk selanjutnya dilakukan pembangunan fasilitas desa. Biaya perawatan tanaman industri.

D. EVALUASI

      Setelah semua rangkaian kegiatan usaha telah dilakukan, maka selanjutnya masyarakat, perangkat desa, dan pengelola badan usaha melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki demi tercapainya hasil yang optimal pada proses selanjutnya.

Kontribusi masyarakat dalam melaksanakan program usaha yang telah dirancang akan sangat berpengaruh dalam hasil setiap kegiatan. Perlunya inisiatif masyarakat untuk mencari informasi dan pengetahuan baru demi meningkatkan keahlian dan perkembangan usaha, kuantitas dan kualitas usaha terlebih di era globalisasi perkembangan teknologi dan informasi meningkat pesat dan semakin mudah diakses.

    terimakasih telah membaca artikel ini, jangan lupa like ataupun di-share.

Sumber foto pada judul : folderdesa.com

 

  575 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts