Kekayaan budaya Indonesia memang sudah di akui dunia. Salah satunya adalah tarian tradisional daerah yang menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia.Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tariannya masing-masing. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki lebih dari seribu suku bangsa yang tersebar di berbagai daerah. Setiap daerah tersebut memiliki tarian daerahnya masing-masing.
Aku tumbuh dan besar di Binongko Wakatobi, selain terkenal dengan surga bawah lautnya Wakatobi juga adalah salah satu daerah yang menambah kekayaan budaya Indonesia dengan taian tradisional daerahnya yaitu Tarian Balumpa.
Ironinya, di zaman milenial ini tarian tradisional seakan terlupakan , semakin sulit ditemukan dan semakin sedikit orang- orang yang tahu . Tak salah jika banyak generasi milenial bertanya, “yang mana tarian balumpa itu?”;? “seperti apa tariannya ?” Faktanya, tarian balumpa bukan hanya saja menambah kekayaan budaya Indonesia, tapi tarian balumpa juga memiliki arti yang begitu sangat berarti untuk kami.
Tari balumpa adalah tarian pergaulan yang telah membudaya di kalangan masyarakat wakatobi. Tarian ini berasal dari Wakatobi daerah Binongko dan Buton, Sulawesi Tenggara. Tari balumpa ini disuguhkan untuk menghormati para tamu atau pejabat - pejabat tinggi yang datang ke daerahnya , namun tarian ini juga sering ditarikan pada acara - acara tertentu seperti pertunjukan seni, dan karnaval budaya. Hal ini merupakan bentuk usaha dalam melestarikan tari Balumpa tersebut. Nama Balumpa berasal dari bahasa daerah Binongko yang berarti berjingkrak. Dinamakan demikian karena hampir diseluruh gerakan pada tarian ini sedikit berjingkrak. Hal ini sesuai dengan makna tari balumpa yang mencerminkan kegembiraan masyarakat nelayan Binongko dan Buton dalam menghadapi ombak demi menafkahi keluarga dan menggambarkan rasa gembira dan kelemah lembutan serta keramah tamahan masyarakat Wakatobi dalam menyambut tamu. Tari balumpa ini ditarikan oleh gadis - gadis remaja yang cantik dengan senyum dan kelenturan tubuh serta kesesuain gerak dengan alunan musik pengiringnya membuat memukau para penontonnya. Jumlah penari tarian ini berjumlah 6 - 8 orang. Penarinya biasanya menggunakan pakaian adat khas daerah dengan tambahan gelang- gelang serta kalung. Pengantar tarian ini adalah tabuhan pantun - pantun diiringi dengan gendang juga petikan gambus khas daerah Wakatobi. Contoh pantunnya adalah sebagai berikut. Selamat datang slamat berjumpa Kami ucapkan para hadirin Slamat menonton taru balumpa Semoga hadirin dapat terhibur Buah raut buah rambutan Singgah kepetik buah kosambi Biar jauh langgar lautan Tari balumpa jangan lupakan Para pemimpin dan wakil rakyat Ucapkan salam Assalamu'aikum Selamat datang selamat berjumpa Di bumi pulau tukang besi Sungguh indah di Matahora Tempat mendarat si burung besi Sungguh indah pulau Binongko Disitu tempat si tukang besi Tambang aspal di pulau Buton Jadi banggan si orang Buton Wakatobi taman lautnya Segi tiga karang dunia Kalau ada kata yang salah Maafkan kami insan biasa Selamat berjumpa selamat berpisah Hingga disini tarian kami Kamosangamo kabumalemo Bara no panganta namia Latuha to pada ammalaa Dindeu tamo'afamo.
Bagaimana ? Tarian Balumpa memiliki fakta yang menarik kan ? Kita sebagai anak bangsa di zaman milenial ini harus bangga dengan apa yang dimiliki Indonesia. Melestarikan dan mengembangkan tarian tradisional adalah tugas kita bersama. Mari kita lestarikan kesenian kita, jangan biarkan ia punah ditelan masa karena hadirnya tarian- tarian modern yang merasuki jiwa kaum milenial. Jika bukan kita yang melestarikannya, bagaimana mungkin Indonesia akan terkenal dengan kebudayaan daerahnya dan jika bukan saat ini kapan lagi ? Buktikanlah bahwa kamu memang cinta pada Indonesia.