Tau sama Paham emang beda?
Selalu belajar dengan cara menghafal buku cetak sekolah, langsung search di Google dan langsung mencatat tanpa memahami merupakan hal sia - sia untuk orang yang gaya belajarnya Auditori. Orang dengan dengan gaya belakar auditori mengandalkan kemampuan pendengaran atau atau telinga untuk memahami dan mengingat informasi juga pengetahuan. Sedangkan kenyataannya di kampus atau sekolah penjelasan yang diberikan dosen atau guru didepan kelas hanya gambaran besar nya saja atau pengertian secara umumnya saja. Maka di perlukan proses memahami secara mandiri dirumah supaya mahasiswa atau murid dapat benar - benar faham. Lalu bagaimana nih, cara agar benar- benar faham dan bukan hanya sekedar tahu? Yuk kita coba metode Fenyman !
Sebenarnya, siapa itu Feynman?
Sebelum nerapin cara belajar dengan teknik Fenyman, kita kenalan dulu ya dengan Richard Feynman . Beliau adalah peraih nobel tahun 1965 berkat konstribusinya dalam menyederhanakan teori elektrodinamika kuantum menjadi sebuah diagram.
Sejak kecil, Fenyman ini suka banget penasaran dan suka cari tahu jawaban dari setiap masalah yang dia temui di kehidupan sehari - hari. Dari ngotak-ngatik barang dirumahnya, ngebongkar radio rusak bahkan nih ya beliau ini belajar matematika lewat penyusunan pola ubin kamar mandi rumahnya! Unik dan keren banget ya kan?
Mencatat dan merekam materi, kemudian menuliskannya kembali dengan kalimat yang lebih simpel adalah kebiasaan beliau selama kuliah di Priceton. Biasanya dengan menganalogikan dengan yang ada dikehidupan sehari hari sehingga jadi sederhana dan orang awam mudah mengerti. Sampai - sampai dijuluki sebagai The Great Explainer.
Nah dari kisah beliau di atas, kita jadi tau dan sadar ya kalau belajar tuh nggak cuma dihafal sampai nanti pas ujian bisa jawab soal dengan benar. Tapi, belajar diartikan diartikan sebagai proses menyerap informasi untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari - hari.
Terus gimana caranya?
Kak jadi kita perlu liatin ubin kamar mandi nih biar bisa paham matematika kayak Feynman? Oo ya tentu nggak dong wkwkwk. Ada 4 langkah yang bisa kita lakuin nih temen-temen buat nerapin teknik Feynman ini :
1. Pilih Topik yang Mau Dipelajarin
Ambil selembar kertas. Tulis nama topik yang ingin kamu pelajari diatasnya. Jangan lupa cari tahu tentang topik itu, dan hal - hal penting seputar topik itu.
2. Seolah - oalah ceritakan / jelaskan ke orang lain
Kalau nggak ada partner belajar, kamu bisa pakai boneka atau rekam dengan handphone seolah - olah orang yang mau kita jelasin ini anak kecil berusia 6 tahun yang belum ngerti apapun tentang materi kita ini. Dengan ini kamu bakal coba jelasin dengan kalimat paling sederhana, dan bisa hubungin dengan hal - hal yang ada disekitar kita.
3. Identifikasi dan isi celah pengetahuan yang masih kurang
Kalau misalnya dalam menjelaskan ke orang, boneka, atau direkaman tadi masih aja bingung cara jelasinnya karena ada bagian - bagian yang belum benar - benar kamu pahami jadinya susah dan belibet nih saat jelasinnya. Maka dari itu kamu perlu balik lagi nih ke materi - materi yang kamu pelajari atau cari sumber - sumber lain nih agar kamu lebih paham.
4. Tinjau dan sederhanakan
Coba telusuri kata - kata yang masih sulit dipahami atau belum sederhana. Setelah itu pacu diri kamu untuk bisa menjadikan kata - kata itu sederhana dan mudah dimengerti bahkan oleh anak - anak sekalipun. Kalau perlu atau bahkan lebih baik kamu buat permisalan atau analogi sesuai konsep.
Jadi sekian, teknik Feynman yang bisa kamu terapin secara umum, bukan hanya di sains tapi juga ilmu sosial nih. Semoga berhasil ya teknik belajar Feynman ini di diri kita masing - masing, buktinya pencetus nya menang penghargaan nobel hehehe. Tetap semangat ya guys!!
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan