Trading Saham Lagi Ngetrend Nih. Yuk Kenali Saham dengan Benar Dulu

Sumber gambar: Marketplace.com

 

Sadarkah kalian saat sedang scroll Instagram atau lihat-lihat story teman kalian, banyak dari mereka yang memposting aktivitas trading yang mereka lakukan. Yaaa, trading memang sedang ngetrend selama masa WFH ini di kalangan mahasiswa, ntah itu trading saham ataupun crypto. Banyak orang-orang yang terjun ke dunia trading mengikuti trend yang ada tanpa belajar dan mengenal saham terlebih dahulu.

Trading saham memang bisa menghasilkan cuan gede, hanya kita juga harus berhati-hati karena trading saham juga dapat membuat kita "cut loss" terus-terusan. Akhirnya bukan untung, malah rugi banyak. Duh, gamau kan yah kalau rugi-rugi gitu. Untuk itu, sebelum kalian terjun ke dunia jual-beli saham ini, ada baiknya kalian belajar dulu cara trading yang benar dan mengenali cara kerja saham itu sendiri.

 

Pertama-tama kita mulai dulu dengan pengertian dari saham. Apa sih saham itu???

Saham adalah bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan. Nah dengan memiliki saham ini, artinya kalian memiliki kepemilikan dari sebuah perusahaan sesuai dengan saham yang kalian miliki. Oleh karena itu, ketika perusahaan tersebut mengalami keuntungan, kalian berhak untuk mendapatkan deviden atau bisa disebut bagi hasil. Harga saham juga bisa naik-turun sesuai dengan kondisi perusahaan atau faktor-faktor eksternal lainnya. Nah, fenomena naik-turunnya harga saham inilah yang dimanfaatkan oleh para trader untuk memperoleh cuan atau keuntungan.

 

Ada 2 jenis saham.

Perlu diperhatikan juga bahwa dalam dunia saham, ada 2 jenis saham yang dikenal:

- Saham Preferen, yaitu saham yang pemegangnya akan didahulukan dalam pembagian deviden, pengembalian modal, dan pembagian aset.

- Saham Common, yaitu saham biasa yang bisa kita peroleh dengan mudah melalui berbagai sekuritas.

 

Apa aja yang membuat harga saham naik turun?

Nah, bagian ini perlu sangat diperhatikan kalau kalian ingin untung dalam melakukan trading saham. Jadi waktu jual dan beli saham perlu sangat diperhatikan loh biar bisa cuan lebar.

1. Kondisi Fundamental Ekonomi Makro

Faktor ini dapat berupa kenaikan suku bunga dari banyak sentral, tingkat inflasi ataupun deflasi. Saat terjadi peningkatan suku bunga di Bank, harga saham di bursa cenderung akan turun tajam.

 

2. Fluktuasi Kurs Rupiah

Kurs Rupiah dapat mempengaruhi harga saham pada bursa, namun naik-turunnya akan tergantung dari masing-masing perusahaan. Jika sebuah perusahaan memiliki beban utang mata uang asing, maka kemungkinan besar saham dari perusahaan tersebut akan turun ketika kurs Rupiah melemah.

 

3. Faktor Panik

Nah, sering kali berita-berita yang tergolong "bad news" dapat mempengaruhi saham dari perusahaan yang terlibat. Seperti contohnya ketika ANTM mengalami kasus, pemilik saham ANTM menjadi panik dan menjual sahamnya. Hasilnya, saham ANTM jatuh dan bahkan mengalami ARB beberapa hari berturut-turut.

 

4. Proyeksi Kinerja Perusahaan

Performa perusahaan dapat dijadikan acuan bagi para investor untuk memutuskan apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak. Banyak hal yang dapat menjadi referensi seperti tingkat deviden tunai, rasio utang, PBV, EPS, dan tingkat laba perusahaan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham (terutama jika ingin disimpan dalam jangka panjang) pastikan bahwa kalian memahami dengan benar kinerja dari perusahaan tersebut.

 

5. Faktor Fundamental Perusahaan

Faktor ini merupakan faktor utama penyebab harga saham naik atau turun. Saham dari perusahaan yang memiliki fundamental yang baik akan membuat tren harga sahamnya naik, dan tentunya sebaliknya ketika fundamentalnya buruk, maka akan menyebabkan tren harga sahamnya turun.

 

  36 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts