Yuk Simak 5 gender di suku bugis!

Halo Sobat OSC! Indonesia yang sangat beragam juga punya hal yang unik di Suku Bugis, loh! Tahu tidak, Suku Bugis mempunyai 5 sistem gender yang dipercayai. Eits, sebelumnya anggapan gender di sini bukanlah mengenai jenis kelamin. Gender berbeda dengan sex atau jenis kelamin yang dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Gender disini lebih diartikan sebagai pembagian pekerjaan. Di Sulawesi Selatan atau tepatnya daerah Suku Bugis, masyarakat sudah mempercayai ini selama ribuan tahun lalu. Yuk simak kelima jenis gender ini.

 

1. Orowane

Dalam bahasa Bugis, Orawane adalah sebutan laki-laki. Orawane memiliki sikap yang tegas serta maskulin. Apabila ia sudah berkeluarga, ia bertanggung jawab penuh untuk menafkahi keluarganya.

 

2. Makkunrai

Sebutan perempuan dalam bahasa Bugis adalah Makkunrai. Kedudukannya sangat dihargai dalam suku Bugis karena dianggap sebagai martabat keluarga. Apabila ingin menikahi Makkunrai, laki-laki harus mengeluarkan uang panai’ (mahar) dengan nominal berdasarkan status sosial dari si perempuan.

 

3. Calabai

Nah, Calabai ini adalah sebutan bagi kaum yang terlahir sebagai laki-laki namun berperilaku seperti perempuan dalam kesehariannya. Walaupun demikian, masyarakat suku Bugis ini tetap menganggap mereka sebagai laki-laki walaupun sikap dan sifat yang dimiliki berbeda dari lelaki pada umumnya. Yang leibh unik lagi, Calabai dapat berperan sebagai ibu pengantin dalam prosesi ritual tradisional dalam mempersiapkan pesta pernikahan.

 

4. Calalai

Yang ini berkebalikan dari Calabai. Calalai merupakan sebutan bagi kaum perempuan yang berperilaku seperti laki-laki dalam kesehariannya, dan masyarakat suku Bugis tetap menganggap mereka sebagai perempuan. Mereka punya sikap dan sifat yang berbeda dari yang dimiliki perempuan pada umumnya. Kaum inipun juga tidak menganggap diri mereka sebagai laki-laki.

 

5. Bissu

Yang terakhir adalah gender Bissu. Ini merupakan perpaduan dari semua gender yang ada di suku Bugis. Sifat maskulin serta feminin ada pada gender Bissu. Yang membuatnya juga unik adalah sifatnya yang tidak tertarik dengan laki-laki atau perempuan karena mereka berpegang teguh pada filosofi masyarakat Bugis kuno yang mengatakan, “Manusia sempurna adalah manusia yang memiliki unsur keperempuanan dan kelaki-lakian secara seimbang dan adil.” Gender Bissu dianggap oleh masyarakat Bugis sebagai orang suci dan memiliki kedudukan tinggi dan penting.

 

Nah, gimana Sobat OSC? Menarik, bukan?

  285 Views    Likes  

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

previous post

Menjadi Raksasa di Udara, Yuk Ketahui Lebih Banyak Fakta Tentang Pesawat Terbang
Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

next post

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

related posts