4 FAKTOR RISIKO TERBESAR PENYAKIT DEGENERATIF

Hallo Sobat OSC...!!!

Apa kabar nihh? Semoga baik-baik saja yaa. Di tulisan kali ini kita akan membahas mengenai 4 Faktor Risiko Terbesar Penyakit Degeneratif atau secara umum orang-orang mengenalnya Penyakit Tidak Menular. Sebelum kita membahas lebih jauh apa saja faktor risiko terbesarnya, Sobat OSC pasti sudah tahu dong apa yang dimaksud dengan Penyakit Degeneratif? Yupp,, Penyakit Degeneratif terjadi karena adanya perubahan pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh. Secara alamiah, fungsi sel-sel tubuh mengalami penurunan dalam fungsinya akibat proses penuaan. Penurunan fungsi sel juga terjadi pada penyakit degeneratif, penurunan fungsi sel yang terjadi pada penyakit adalah penurunan fungsi sel sebelum waktunya. Jadi semakin kita bertambah usia fungsi jaringan dan organ yang ada di dalam tubuh kita pun semakin mengalami penurunan. 

Menurut World Health Organization (WHO), Penyakit Degeneratif merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit ini telah menjadi epidemi global, terutama di negara dengan tingkat pendapatan sedang dan kecil. Di Indonesia sendiri, tren penyakit degeneratif menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun, tidak hanya pada lansia saja penyakit degeneratif juga rentan terjadi pada usia muda akibat pola makan yang tidak sehat, merokok, jarang berolahraga, dan minum-minuman beralkohol.

Nahh sekarang sudah tahukan apa yang di maksud dengan penyakit degeneratif, ingat yaa guys penyakit degeneratif adalah penyakit yang disebabkan menurunnya fungsi organ tubuh yang biasa diderita orang lanjut usia yang bisa terjadi kepada siapa saja tidak hanya lanjut usia remaja pun bisa terserang penyakit ini, yang masuk penyakit degeneratif seperti Diabetes, Obesiats, Jantung, Stroke, Osteoporosis, Alzheimer, dan Parkinson. Berikut merupakan 4 Faktor Risiko Terbesar Penyebab Penyakit Degeneratif :

1. Pola makan yang  tidak sehat

Era berubah pola makan pun berubah, dampak dari arus globalisasi yang paling nyata terlihat pada masyarakat adalah "Gaya hidup konsumsi makanan" perubahan pola makan masyarakat yang cenderung menjauhkan konsep makanan seimbang, banyak mengonsumsi junk food, fast food maupun health food namun tidak di imbangi dengan pengetahuan dan kesadaran gizi sehingga berdampak pada kesehatan dan gizi. Pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, rendah serat dan rendah zat gizi mikro akan meyebabkan masalah kesehatan seperti kegemukan, gizi lebih, serta meningkatkan radikal bebas yang akhirnya mengakibatkan perubahan pola penyakit dari infeksi ke penyakit kronis non infeksi atau memicu munculnya penyakit degeneratif. Di samping itu kandungan lemak yang tinggi juga akan akan menyebabkan gangguan produksi enzim pencernaan, karena kandungan lemak yang tinggi akan memperlambat proses pengosongan lambung. jadi jangan remehkan peradangan apa lagi yang menimpa organ tubuh bagian dalam, jika dibiarkan bukan tidak mungkin perdangan tersebut menjalar lebih jauh menjadi Kanker, Diabetes atau Tekanan Darah Tinggi.

2. Kurangnya Aktivitas Fisik 

Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Namun seiring dengan kemajuan teknologi juga mempengaruhi langsung dan tidak langsung terhadap berkurangnya aktivitas fisik, tidak hanya dalam hal tersedianya alat-alat yang mengurangi aktivitas fisik tetapi beragam bentuk jasa ditawarkan dengan memberi kemudahan bagi orang yang membutuhkan seperti misalnya jasa laundry yang membuat orang tidak perlu mencuci atau menyetrika. WHO menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan kecacatan, dan lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik atau bergerak. Kurang gerak pada fisik dapat memicu risiko seseorang mengalami penyakit degeneratif.

3. Konsumsi Rokok

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat akrab dengan tembakau dan hasil olahannya (Rokok). Dampak akibat rokok demikian parahnya, dan bahkan diklaim sebagai salah satu peneybab kematian tebesar di dunia diperkirakan ada sekitar tiga juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya akibat rokok. Seringkali rokok diibaratkan sebagai bahan kimia, hal ini dikarenakan banyaknya bahan kimia berbahaya yang dikeluarkan dari satu batang rokok yang dihisap. Bahan kimia tersebut dianatarnya Nikotin (Menyebabkan ketagihan dan penyakit jantung), Tar (Menyebabkan Kanker), CO (Menyebabkan gangguan fungsi jaringan). Paparan asap rokok yang terus menerus bisa menyebabkan penyakit jantung, paru-paru dan kanker. Merokok menyebabkan sekitar 90% kematian akibat kanker paru pada pria dan 80% pada wanita, risiko kematian karena kanker paru 23 kali lebih tinggi pada pria prokok dan 13 kali lebih tinggi pada wanita prokok. 

4. Meningkatnya Stressor dan Paparan Penyebab Penyakit Degeneratif

Pada diri manusia, stres merupakan tekanan yang menimbulkan reaksi fisik dan emosional. Banyak hal yang berpotensi menyebabkan stres atau yang di kenal dengan istilah stressor, secara garis besar penyebab stres dapat di kelompokkan menjadi tiga yaitu penyebab dari segi psikologis, lingkungan dan fisik. Meskipun peneyebab - penyebab tersebut berada diluar tubuh manusia, namun keterkaitannya dengan kemunculan penyakit degeneratif adalah terkait dengan teori "radikal bebas". Sebagian radikal bebas dihasilkan secara alamiah melalui proses pencernaan, pernafasan dan penggunaan energi dalam beraktivitas. Selama tubuh tetap dalam proses kegiatannya, radikal bebas ini tidak berbahaya namun bila tubuh kehilangan kendali radikal bebas dapat menyerang dan merusak sel, kromosom dan DNA yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker, penyakit degeneratif dan membunuh sel-sel tubuh.

 

Untuk dapat hidup sehat, upaya utama yang perlu dilakukan adalah dengan mengendalikan tekanan darah, kadar lemak darah, menjaga berat bada ideal, makan dengan pola gizi seimbang, aktif berolahraga, tidak merokok dan menjauhi alkohol. Apabila terdapat faktor risiko atau sudah ada gejala awal penyakit segeralah ke dokter untuk mendapatkan perawatan atau penanganan, sehingga kejadian penyakit dapat dicegah. Penyakit degeneratif dapat dicegah dengan cara meminimalkan faktor-faktor risiko penyebabnya.

 

Selamat membaca, semoga bermanfaat !

  1682 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts