Sobat osc apa kalian pernah bertanya-tanya, bagaimana bisa bangunan dengan puluhan bahkan ratusan lantai dapat berdiri tegak meskipun di terpa angin kencang mapun gempa bumi? Apalagi dengan perubahan ekstrim cuaca di Indonesia. Namun begitu, Indonesia juga memiliki cukup banyak Gedung pencakar langit. Tentu saja bangunan tersebut didukung dengan struktur dan pondasi yang kuat. Sebelum membangun sebuah Gedung pastinya banyak hal yang perlu di perhitungkan seperti tekstur tanah, menghitung kekuatan bangunan menahan beban mati, beban hidup, beban lantai dan juga faktor alam lainnya.
Struktur dan pondasi ini sangatlah penting untuk sebuah bangunan. Tanpa struktur maupun pondasi maka bengunan tersebut dapat di pastikan rubuh. Karena pondasi yang akan menancap pada kedalaman tanah hingga mencapai lapisan keras tanah yang berfungsi menahan seluruh beban dari bangunan itu sendiri.
PONDASI
Pondasi pada high rise building memakasi pondasi yang dinamakan Pondasi Tiang Pancang. Apa itu Pondasi Tiang Pancang? Jadi sobat osc Pondasi Tiang Pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban vertikal maupun horizontal, beban vertikal merupakan beban dari struktur yang berada di atas tanah sedangkan beban horizontal merupakan hempasan angin yang berhembus kearah bangunan. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Pondasi juga tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda. Pondasi Tiang pancang ini memiliki 2 jenis yaitu,
Friction PilePondasi friction pile digunakan pada struktur tanah yang memiliki kekerasan yang cukup. Pondasi friction pile pemasangannya dengan cara dipukul masuk kedalam tanah menggunakan mesin hingga menancap sampai pada tanah keras.
Bore PilePondasi bore pile digunakan pada struktur tanah yang berlumpur atau yang memiliki kekerasan tanah yang kurang atau kurang padat. Pemasanganbore pile dilakukan dengan cara mengebor tanah sampai pada lapisan tanah keras, setelah itu di masukkan kerangka besi lalu dicor sedikit demi sedikit hingga membentuk tiang pancang.
BASEMENT
Sobat osc pasti mengetahui apa itu basement. Basement sering kita jumpai biasanya di jadikan tempat parkir kendaraan pada mall atau hotel. Sebenarnya basement sendiri merupakan pengalih fungsi atau pemanfaatan lahan, karena setelah sebuah Gedung selesai di bangun akan ada ruang kosong di bawah bangunan dan diatas pondasi lahan kosong tersebut yang kita sebut sebagai basement sekarang. Basement digunakan untuk lahan parkir, Gudang, tempat penyimpanan genset atau AC.
CARA STRUKTURNYA BERTAHAN DARI BENCANA ALAM
Apakah sobat osc tahu bagaimana gedung-gedung pencakar langit dapat bertahan dari bencana alam seperti, gempa bumi ataupun angin kencang? Sobat osc semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin kencang angin berhembus, karena kecepatan angin yang diatas permukaan tanah dan yang berhembus pada ketinggian tertentu sangat berbeda. Indonesia pun menjadi negara yang sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi. Oleh karena itu gedung-gedung pencakar langin tentunya mempunyai cara untuk mengatasi agar gedung tersebut tidak rubuh saat gempa terjadi.
Untuk mengatasi angin kencang kaca-kaca pada gedung tentunya dilapisi silicon terlebih dahulu sebelum dipasang agar saat kaca memuai tidak langsung pecah saat berbenturan langsung dengan beton. Dan di belakang kaca ada ruang hampa yang mengakibatkan ketika angin berhembus kearah Gedung tidak langsung menerpa melainkan angin melewati ruang hampa. Angin berhembus sangat kencang di bagian puncak pencakar langit dari pada di atas permukaan tanah.
Untuk melawan gempa bumi bangunan bangunan tinggi pastinya sudah mengantisipasinya yaitu dengan memasang alat peredam gempa atau tuned mass damper yang terdiri dari sebuah massa, pegas, dan peredam yang terhubung dengan struktur utama yang bertujuan mengurangi getaran dinamik dari beban angin dan beban gempa. Tuned mass damper letakkan di puncak gedung.
Selain tuned mass damper masih ada alat peredam gempa lain seperti Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)
Lock Up Device (LUD)
Fluid Viscous Damper (FVD)
High Damping Device (HIDAM)
Sebuah gedung juga diperkuat dengan core atau inti bangunan ini dibangun ditengah-tengah bangunan yang berbentuk sebuah kolom utama yang sangat besar dan core tersebut dibangun dari lantai dasar hingga lantai atas yang bertujuan agar gedung tersebut tidak mudah beguncang. Dan untuk bertahan dari guncangan gempa gedung tersebut di pasang dinding geser atau shear wall yang berguna untuk menahan gaya geser yang di hasilkan oleh gempa bumi. Penempatan shearwall pun di titik titik rawan bangunan guna meredam gaya lateral gempa.
SISTEM TRANSPORTASI DIDALAM GEDUNG
Bangunan tinggi pun mempunyai alat transportasinya sendiri untuk mencapai lantai tertinggi Gedung. Jalur transportasi di dalam Gedung ada yang vertical dan ada yang horizontal juga ada bekerja secara mekanis dan juga ada yang masih manual. Sistem vertikal maupun horizontal ada yang mekanis seperti lift, escalator, konveyor dan travellator ada juga yang masih manual seperti tangga dan jembatan atau bordes.
Vertikal
Lift
Escalator
Tangga
Ramp
Horizontal
jembatan penghubung atau bordes
Lorong
Koridor
Selasar
Foyer
Sumber :
http://sci-geoteknik.blogspot.com/2012/02/pengenalan-pondasi-tiang-pancang.htm
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan