Belajar Mengendalikan Emosi Dengan Baik

Setiap orang pasti memiliki emosi yang berbeda-beda, dari senang, sedih, marah, takut dll. Tanpa emosi, seseorang tidak dapat bertahan hidup, karena ekspresi emosi terhubung dengan semua tindakan atau keputusan kita.    Itulah mengapa penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana mengatur emosi yang kita miliki, sehingga kita dapat bertindak dengan bijaksana, tidak terburu-buru atau merugikan orang lain.   PENGERTIAN REGULASI EMOSI  Regulasi emosi seperti yang didefinisikan oleh Gross (1998) adalah:  “Bagaimana individu mempengaruhi diri mereka sendiri untuk menjelaskan emosi apa yang mereka rasakan, kapan mereka merasakan  emosi, dan bagaimana mereka mengekspresikannya. Regulasi emosi dapat terjadi secara otomatis atau terkontrol, sadar atau tidak sadar dan memberikan implikasi pada aspek dari proses yang menghasilkan emosi."   Regulasi emosi dapat diterapkan sebelum seseorang mengalami emosi (antecedent-focused emotion regulation) dan setelah seseorang bereaksi terhadap emosinya (response-focused emotion regulation).   Regulasi emosi melibatkan down-regulation atau pengurangan intensitas emosi, seperti ketika orang sedih mencari hiburan untuk mengurangi kesedihannya. Selain menjadi berkurang, emosi juga bisa meningkat atau disebut up-regulation, misalnya saat kita harus menghadapi tantangan.   FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REGULASI EMOSI  Menurut Hendrikson (2013), faktor-faktor yang berbeda mempengaruhi emosi setiap individu dan ketika individu diperlukan untuk mengatur keadaan emosinya. Faktor-faktor tersebut adalah:  1. Faktor lingkungan, yaitu faktor lingkungan dimana individu berada, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Keharmonisan keluarga, kenyamanan di sekolah dan kondisi masyarakat yang kondusif sangat mempengaruhi perkembangan emosi.   2. Parenting (Pola Asuh Orang Tua). Ada banyak model pengasuhan yang berbeda, seperti pola asuh yang otoriter, lembut, acuh tak acuh dan ada pula yang penuh kasih sayang. Bentuk pola asuh orang tua mempengaruhi pola emosi yang dikembangkan seseorang.   3. Pengalaman traumatis, peristiwa masa lalu yang meninggalkan kesan traumatis, mempengaruhi perkembangan emosi seseorang. Oleh karena itu, ketakutan dan juga kewaspadaan yang berlebihan mempengaruhi kondisi emosional mereka.   4. Jenis kelamin (Gender). Perbedaan gender juga berkaitan dengan perbedaan strategi regulasi emosi yang digunakan. Seorang wanita berusia 7-17 tahun lebih mampu memicu emosi yang menyakitkan daripada anak laki-laki seusianya (Salovey dan Sluyter, 1997).   5. Usia, kematangan emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis seseorang. Tingkat hormon seseorang menurun seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan penurunan pengaruh emosional mereka.   6. Perubahan fisik. Perubahan fisik yaitu perubahan hormon yang mulai bertindak menurut jenis kelamin. Misalnya, perubahan kulit wajah yang awalnya tidak berjerawat dapat memicu emosi yang akan dikeluarkan.   7. Perubahan pandangan eksternal, perubahan pandangan eksternal dapat menimbulkan konflik perasaan. Seperti pandangan dunia luar yang tidak konsisten tentang kepribadian manusia, yang membedakan antara perempuan dan laki-laki, dunia luar menggunakan ketidakstabilan laki-laki untuk mencapai efek negatif.   BAGAIMANA CARA MEREGULASI EMOSI ? Terdapat tiga kategori utama strategi regulasi emosi yang dapat digunakan, yaitu:  1. Mengelola perhatian (Attentional Control) Mengalihkan fokus dari stimulus yang membangkitkan emosi. Contohnya termasuk mencari distraksi dengan berpikir atau melakukan hal-hal lain.    2. Penilaian ulang kognitif (Cognitive Reappraisal) Memikirkan tentang masalah dari perspektif yang berbeda.   3. Modulasi respons (Response Modulation) Penekanan respons emosional yang tidak diinginkan, seperti menahan air mata selama kesedihan. Namun cara ini hanya efektif dalam jangka pendek. Jika kita terus-menerus menekan emosi kita, ini dapat berkontribusi pada kurangnya kontrol emosi, yang mengarah ke psikopatologi.   Selain strategi, kita harus memiliki beberapa keterampilan dalam meregulasi emosi:  • Kesadaran diri (Self-Awareness) Menyadari dan mengenali emosi yang  kita rasakan.    • Kesadaran penuh perhatian (Mindful Awareness) Gunakan latihan kesadaran seperti pernapasan dan relaksasi otot tubuh   • Kemampuan beradaptasi (Adaptability) Mengevaluasi diri secara objektif   • Belas kasih diri (Self-Compassion) Belas kasih diri melalui jurnal, perawatan diri, dan afirmasi positif    • Dukungan emosional (Emotional Support) Mencari dukungan emosional dari diri sendiri, orang lain, atau bantuan profesional jika diperlukan     Sahabat OSC, itu dia informasi tentang regulasi emosi. Semoga kedepannya kita bisa lebih pintar dalam menghadapi beragam emosi yang kita rasakan, ya!

  61 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts