Cara Untuk Berpikir Kritis (Critical Thinking)

Apa itu berpikir kritis?

Berpikir kritis adalah suatu proses berurutan yang terdiri dari mengidentifikasi suatu masalah, mengobservasi, menganalisa, mengevaluasi, menginstrospeksi, dan membentuk opini berdasarkan informasi yg kita punya dan akhirnya memutuskan sesuatu. Untuk berpikir secara kritis, kita harus mau untuk belajar secara aktif (active learning) yaitu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya lalu memahaminya secara mendalam dan tidak langsung percaya mentah-mentah begitu saja dari informasi yang kita dapatkan. Berpikir kritis itu bukan sekedar setuju/tidak setuju atau iya/tidak tapi mengevaluasi masalah tersebut secara keseluruhan dan selanjutnya memahami dan mempertimbangkan semua yg berhubungan dengan masalah tersebut.

Mengapa berpikir kritis itu penting?

Setiap hari, mau tidak mau kita akan selalu dihadapkan dengan berbagai permasalahan, isu-isu, narasi-narasi. Permasalahan tersebut bervariasi, ada yang mudah, ada yang sulit, ada yang tidak berpengaruh dalam hidup kita, dan ada juga yang sangat berpengaruh untuk hidup kita. Sedangkan, tidak semua permasalahan itu bisa kita selesaikan dengan cara berpikir yang biner yaitu memilih antara ya/tidak, setuju/tidak setuju, benar/salah karena seringkali permasalahan tersebut memiliki wilayah abu-abu (grey area) yaitu sesuatu yang bisa ditafsirkan berbeda oleh banyak orang. Tidak sesimpel hitam dan putih. Maka dari itu dibutuhkan skill yang membuat kita bisa membuat keputusan yang matang dan bijaksana.

Meski kelihatannya simpel, tetapi ternyata banyak orang yang tidak bisa berpikir kritis. Berpikir kritis adalah hal yang penting untuk dikuasai, bahkan saking pentingnya, berpikir kritis termasuk dalam 21 skill yang harus dikuasai di abad ke 21. Berpikir kritis tidak hanya diperlukan ketika di sekolah, di kuliah, di tempat bekerja, tapi setiap hari kita harus bisa berpikir kritis.

Inti dari berpikir kritis adalah bertanya. Kita harus punya rasa ingin tahu yang tinggi sehingga muncul pertanyaan- pertanyaan yang membuat kita yang tadinya bingung, menjadi mengerti. Tetapi, seringkali lingkungan tidak mendukung kita untuk berpikir kritis. Seseorang akan akan dianggap agak negatif oleh lingkungan kalau terlalu banyak bertanya. Dianggap terlalu ribet, sok tahu, sok pintar dan sebagainya. Padahal bisa jadi dia bertanya karena dia memang tidak tahu, tidak pintar, tapi dia ingin menjadi tahu dan menjadi pintar dengan cara bertanya.

Contoh lingkungan yang tidak mendukung yaitu ketika kita bertanya ke orang yg lebih tua, kita dianggap ngeyel, kurang ajar, dan lain-lain.  Contoh lainnya, ketika bertanya tentang agama, maka kita akan dianggap akidah/imannya rendah. Contoh selanjutnya, ketika di kelas ada anak yang sering bertanya, dia akan dianggap sok ambis, sok cari perhatian, dan lain lain. Akhirnya, banyak dari kita yang malu bertanya ujung-ujungnya akan memiliki “inherited opinion” yaitu kita mempercayai/melakukan sesuatu hanya karena orang lain memberi tahu kita untuk mempercayainya/melakukannya. Terkadang kita melakukan sesuatu karena hal tersebut sudah lumrah di masyarakat sekitar, tanpa tahu kenapa kita melakukan hal ini, dan apa gunanya untuk diri kita. Tapi bukan berarti hal itu tidak baik,  tapi ada baiknya jika kita juga punya kemerdekaaan dalam berpikir supaya kita bisa mengidentifikasi, menganalisa isu itu secara mandiri. Sebelum kita melakukan sesuatu,mempercayai sesuatu, memegang suatu nilai, cobalah untuk menganalisa supaya jelas kenapa hal itu masuk akal.

Kenapa kita butuh kemampuan berpikir kritis ?

1. Mempunyai kebebasan dalam berpikir dan mempunyai keputusan yg 100% berasal dari diri kita sendiri sehingga kita bisa meminimalisir resiko yang terjadi.

2. Percaya diri dengan opini/keputusan diri kita sendiri yag objektif karena kita sudah berusaha  mengurangi bias yang ada

3. Meningkatkan functional literacy, yaitu kemampuan untuk memahami sesuatu secara menyeluruh.   

4. Terhindar dari berbagai manipulasi entah itu dari media, berita bohong/hoaks, penipuan dan sebagainya.

Lalu bagaimana cara untuk berpikir kritis?

1. Berpikir objektif dan seadil mungkin terhadap suatu topik atau isu. Cobalah untuk menjadi netral terlebih dahulu dan menerima bahwa akan terdapat banyak argumen atau sudut pandang yang berbeda. Mungkin saja hal yang selama ini kita percayai/lakukan mempunyai banyak kekurangan/kesalahan. Dan bisa jadi ada suatu argumen atau sudut pandang yang lebih baik daripada sudut pandang kita yang sebelumnya.

2. Menganalisa faktor apakah yang terlibat atau berkontribusi pada topik atau isu tersebut.

3. Menyadari bahwa ketika kita dihadapkan oleh suatu masalah atau isu pasti akan ada pendapat pribadi (personal preference), bias, suka dan tidak suka, mendukung dan menentang mengenai gagasan tersebut. Sebisa mungkin, kita harus meluruskan bias-bias tersebut dengan cara mengidentifikasi argumen atau sudut pandang lain yang berkaitan dengan isu tersebut , dan menganalisa apakah argumen tersebut relevan atau tidak. Oleh karena itu kita harus mengumpukan banyak informasi yang objektif.

4. Setelah kita memilih salah satu argumen yang menurut kita relevan, lalu kita harus mengevaluasi lagi untuk menentukan apakah argumen kita valid atau tidak. Karena pasti argumen kita mempunyai kekurangan, maka alangkah lebih baik jika kita mengetahuinya.

5. Kemudian memperhatikan apa efeknya argumen yang kita pilih untuk kedepannya, dan apa plus minusnya dari argumen kita

 

Tidak setiap saat kita bisa berpikir kritis, karena cara berpikir kita sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi kita. Kita harus sadar, ketika kita sedang emosional, argumen yang kita buat tidak akan rasional. Oleh karena itu penting untuk mengetahui keadaan emosi kita.

Dibutuhkan latihan setiap hari untuk bisa menguasai kemampuan berpikir kritis, salah satunya adalah dengan cara menulis. Menulis akan membantu kita untuk berpikir secara sistematis. Di otak kita, ide atau gagasan itu seperti benang yang kusut. Ketika kita menulis, kita membuat ide kita menjadi rapi, kita jadi bisa memilah milah mana informasi yang penting dan mana yang kurang relevan. Karena dalam menulis mengharuskan setiap paragraf yang kita buat harus mudah dicerna/dipahami, kita jadi terlatih untuk menyambungkan berbagai pemikiran abstrak di kepala kita.

Berpikir kritis juga bisa diasah dengan cara membaca, namun tidak sekedar membaca tetapi juga memahaminya secara menyeluruh dan menanyakan tentang apa yang kita baca. Berikut adalah beberapa buku untuk dijadikan referensi :

The righteous mind

Thinking fast and slow

The art of thinking clearly

Asking the right questions: a guide to critical thinking

Critical thinking by moore/parker

 

Terimakasih sobat OSC telah membaca artikel ini. Share ke teman-teman kamu supaya lebih banyak orang yang mengerti cara berpikir kritis ya.

 

Source : https://youtu.be/BIV9ZlEqd-k

Image source : https://www.flickr.com/photos/engagevisually/36230964651

  783 Views    Likes  

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

previous post

Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan
SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

next post

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

related posts