Secara harfiah, public speaking bisa disebutkan sebagai seni berbicara didepan umum. Terdiri dari dua kata kunci, yaitu yang pertama “seni”. Karena ini “seni”, jadi tidak ada patokan baku yang bisa menjelaskannya, sehingga kita berkreasi dan berinovasi dengan the way we speaking atau gaya bicara kita. Misalnya para public figure yang memiliki gaya bicara khas seperti Najwa Shihab, Raditya Dika, Deddy Corbuzier yang memiliki ciri khas gaya bicara masing-masing. So, go find your own way, guys. Nah, dalam proses eksplorasi itu sendiri, nantinya kita akan menemukan ciri khas kita dalam menyampaikan sesuatu itu akan seperti apa dan ingin membentuknya seperti apa. Sementara itu untuk kata kunci yang kedua, yaitu “depan umum”, yang mana arti kata kunci ini adalah publik. Sukses atau tidaknya kita dalam public speaking ternyata indikatornya adalah publik, yakni apakah publik mampu menangkap atau terinfluence dengan apa yang kita sampaikan atau tidak. Atau bahkan lebih jauhnya, apakah publik mampu tergerak untuk melakukan apa yang kita inginkan atau tidak.
Nah, Sobat OSC perlu tahu juga nih kalau ternyata rahasia public speaking itu hanya dua, yaitu “transfering the idea” yakni proses menyalurkan ide, dan “feeling the same emotion” yakni merasakan apa yang audiens rasakan. Logika dan perasaan harus bermain, dimana ide harus diterima oleh publik atau berupa common sense serta pandai memainkan intuisi. Tahu bagaimana menyampaikan sesuatu tergantung kelompok audiens tertentu. Hal tersebut adalah hal teknis yang bisa Sobat OSC pelajari dan eksplorasi dengan gaya yang dirasa cocok dengan diri sendiri. Dan kali ini kita akan mencari tahu tentang apa saja prinsip-prinsip utama dalam public speaking.
Batasi dan Fokus Pada Satu Ide Besar
Coba untuk membatasi pada satu ide besar utama, baru nantinya dari satu ide utama tersebut dipecah atau dibagi lagi menjadi ide kecil untuk dirincikan.
Berikan Alasan Mengapa Materi Kita Itu Penting
Diketahui bahwa hanya butuh waktu 2 sampai 3 menit pertama untuk membuat dan meyakinkan orang untuk tetap mendengarkan kita atau tidak.
Membangun Ide Sepotong Demi Sepotong
Dalam dua prinsip sebelumnya tentang persiapan dan pembuka, maka prinsip selanjutnya adalah bagaimana kita mempersiapkan isi dari pembicaraan. Bangun ide dengan data, hasil penelitian, jurnal, contoh, fakta lapangan, ataupun dari analisa pengalaman pribadi.
Gunakan Bahasa Yang Mudah Dipahami
Akan jauh lebih baik jika kita menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh audiens. Jadi, penting untuk menyesuaikan gaya bahasa berdasarkan target atau kelompok audiens yang sedang dihadapi.
Buatlah itu Layak Untuk Dibagikan
Pastikan apa yang kita katakana bisa memberi manfaat untuk audiens, bisa menyelesaikan masalah mereka, dan ter[enting layak untuk dibagikan.
Disamping itu, aspek percaya diri seringkali menjadi penghambat bagi seseorang untuk melakukan public speaking. Seringkali kita merasa deg-degan ketika akan berdiri didepan banyak orang yang mana tak jarang membuat penyampaian atau presentasi kita tidak berjalan maksimal. Nah, untuk itu, yuk coba membangun percaya diri untuk memaksimalkan public speaking dengan rumus “P-R-E-P”.
PointKetika kita lagi berbicara atau presentasi, coba deh buat point-point penting dari apa yang ingin disampaikan. Ingat point penting tersebut, atau jika kesulitan untuk mengingat, kita bisa tulis di notes.
ReasonDari point penting tadi, tentunya kita perlu menyampaikan juga alasan dari penjelasan atau statement yang sudah kita sampaikan tersebut. Alasan yang kita berikan pun harus tetap logis dan disampaikan dengan yakin supaya pendengar pun bisa setuju dengan apa yang kita sampaikan.
ExampleNah untuk memperkuat alasan yang sudah kita samppaikan, bisa ditambahkan lagi contoh-contoh yang pastinya harus punya data atau bukti, ataupun berdasar dari pengalaman yang relate, yang terpenting bukan hanya berdasarkan spekulasi atau dugaan semata.
PointDimulai dari point, dan kembali lagi ke point. Jadi, setelah menyampaikan point, alasan (reason), dan contoh (example), kita bisa mengulang lagi point penting yang ingin disampaikan sebagai kesimpulan terakhir.
Nah, setelah Sobat OSC paham tentang pentingnya skill public speaking, jangan lupa buat dipraktekin ya, dan terus berusaha untuk mengksplorasi diri. Semoga artikel kali ini bermanfaat!
Thank u for reading! See u!