Cerdas Berliterasi Digital; Say No To Hoax

Cerdas Berliterasi Digital; Say No To Hoax

 

            Di era digital saat ini, kemampuan berliterasi mutlak diperlukan. Dengan kemampuan berliterasi, seseorang dapat menyerap, mengolah, dan memahami segala bentuk informasi denganbaik. Literasi tak terbatas pada kegiatan membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi merupakan sebuah upaya mengubah diri dari tidak tahu menjadi tahu. Di dalamnya ada sebuah proses mempraktikkan apa yang dibaca, didengar atau dilihat. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki hobi menanam tanaman hias. Di masa pandemi covid-19 ini, hobi menanamnya kian menjadi. Satu saat ia ingin menanam tanaman hias berjenis Aglonema yang belum pernah ia tanam sebelumnya. Ia tidak mengetahui bagaimana cara menanam dan merawatnya. Untuk itu ia tak sekadar mencari informasi hanya dari penjual tanaman hias atau kawan-kawan yang mempunyai hobi yang sama dengannya. Ia perlu mencari informasi lebih dari berbagai media massa, cetak maupun elektronik. Setelah ia mendapatkan informasi, misalnya dari laman-laman di media elektronik, ia mulai mempraktikkan apa yang ia baca, ia dengar, dan ia lihat dari media tersebut bahkan ia pun dapat mengkreasikan cara menanam dan merawat tanaman Aglonema sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya. Bisa jadi ketika tanaman Aglonema yang ia miliki kian banyak, ia pun dapat menjualnya. Ia dapat memanfaatkan gawai untuk memasarkan tanaman Aglonemanya. Sebuah keuntungan baginya hidup di era serba modern. Ia leluasa dan dapat dengan mudah mendapatkan informasi. Tak hanya soal tanaman, informasi apapun dapat ia peroleh dengan mudah dari media sosial. Seperti itulah keuntungan bila seseorang memiliki kemampuan berliterasi yang baik.

            Namun, selain memiliki kemampuan berliterasi yang baik, seseorang perlu memiliki sikap bijaksana dalam menggunakan alat-alat komunikasi di era modern ini. Kecanggihan teknologi membuat segalanya lebih mudah. Arus informasi dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah didapatkan. Informasi-informasi tersebut ada yang benar, ada yang belum tentu benar. Di sinilah peran sikap bijaksana akan sangat menentukan kualitas informasi yang didapat seseorang. Masyarakat yang memiliki kemampuan berliterasi rendah akan dengan mudah terpengaruh oleh setiap informasi yang dibaca. Parahnya, apabila mereka menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya tersebut kepada banyak pihak. Hal tersebut dapat membuat kegaduhan, ketakutan, dan situasi yang tidak kondusif di dalam masyarakat bahkan dapat mengancam keutuhan dan kesatuan sebuah negara. Untuk itulah sikap bijak dalam memilih informasi pun sangat diperlukan sebab pembaca yang baik adalah mereka yang berpikir literat, bijak dalam memilah-memilih informasi, mampu menghasilkan karya dan pemikiran-pemikiran positif dari apa yang telah mereka baca. Agar terhindar dari informasi-informasi yang tidak benar alias hoaks, ada hal-hal penting yang perlu dilakukan oleh para pembaca.

Mengecek Narasumber

Masyarakat harus cerdas dalam memilih informasi. Jangan mudah mempercayai sebuah informasi yang tidak mencantumkan narasumber yang jelas. Seringkali dijumpai sebuah kabar berita yang hanya tertulis “dari grup sebelah” tanpa mencantumkan narasumber yang jelas. Informasi-informasi seperti ini hendaknya cukup disimpan saja tanpa harus disebarluaskan. Informasi yang tidak memiliki narasumber yang jelas adalah informasi yang masih diragukan kebenarannya.

Mewaspadai Setiap Gambar dan Video yang Dikirim

Informasi tak hanya berwujud kata dan kalimat. Gambar dan video pun bias menjadi sarana untuk menyampaikan informasi. Di tengah kecanggihan teknologi saat ini, rekayasa gambar dan video sering terjadi. Pembaca perlu mewaspadai tindakan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab yang mungkin ingin menciptakan kegaduhan di dalam masyarakat. Telitilah setiap gambar dan video yang masuk ke dalam gawai Anda sebab kadang apa yang terjadi tidak sama persis dengan objek yang digambarkan.

Membaca Informasi Secara Menyeluruh

Kebiasaan membaca atau mendengarkan informasi secara menyeluruh kiranya menjadi sangat penting agar terhindar dari informasi-informasi yang tidak benar. Seringkali pembaca hanya terpikat pada judul yang ditulis oleh informan. Setelah membaca judul yang tertulis, sebaiknya pembaca membaca dan meneliti isi informasi secara keseluruhan agar memahami isi informasi yang disampaikan.

JanganTerburu-buru Membagikan Informasi

Sikap terburu-buru dalam hal apapun akan membawa dampak yang kurang baik. Begitu pula dengan sikap terburu-buru dalam membagikan informasi yang diterima. Menjadi pembaca yang cerdas adalah perlu. Pembaca sebaiknya meneliti akurasi setiap informasi yang diterima. Jangan sampai apa yang disebarkan oleh pembaca akan menjadi boomerang bagi dirinya bahkan menimbulkan kegaduhan, ketakutan atau kecemasan di dalam masyarakat.

Meneliti Judul yang Dituliskan

Ada yang berpendapat bahwa judul menjadi salah satu faktor penting terkait dengan laku atau tidaknya sebuah karya tulis. Namun, masyarakat dan pembaca perlu meneliti kembali judul-judul berita atau informasi yang mereka baca di media cetak atau elektronik. Tak jarang dijumpai judul-judul yang provokatif dan membuat pembaca menjadi penasaran. Bila menemui hal semacam itu, pembaca dapat mencari berita yang sama dari sumber yang berbeda. Pembaca dapat mengecek kembali narasumber dari informasi yang beredar.

Dengan memerhatikan hal-hal tersebut, diharapkan masyarakat menjadi pembaca yang lebih cerdas, yang mampu memilah-memilih informasi yang diterima. Dengan memerhatikan penjelasan-penjelasan tersebut diharapkan masyarakat lebih literat dan tumbuh menjadi generasi-generasi antihoaks.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  143 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts