Definisi Berpikir Kristis dari Berbagai Tokoh

Sering kali kita mengira Berpikir Kritis adalah kemampuan mengkritisi suatu hal saja. Berdasarkan buku yang saya baca, yakni: “ BERPIKIR KRITIS: KECAKAPAN HIDUP DI ERA DIGITAL” yang ditulis oleh Kasdin Sihotang pada halaman 35-37, saya menemukan 3 definisi Berpikir Kritis dari 3 tokoh yakni sebagai berikut. 1. John Dewey

John Dewey mengungkapkan berpikir kritis sebagai pertimbangan yang aktif dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja. Keyakinan atau bentuk pengetahuan itu dikaji dengan mencari alasan-alasan yang mendukung kesimpulan-kesimpulan. Penekanannya terhadap karakter kritis yakni pada keaktifann seseorang dalam berfikir. Secara negatif dapat dikatakan orang yang berpikir kritis tidak diam, dan tidak menerima begitu saja apa yang didapat dari luar dirinya, melainkan menyaringnya. Ia mempertentangkan pertimbangan aktif dan pertimbangan pasif. Orang yang tidak berpikir kritis gampang menerima sesuatu, mudah terbawa arus, mudah kehilangan orientasi dan mudah tergilas arus global. 2. Edward Glaser

Definisi berpikr kritis Glaser merupakan pengembangan dari Dewey. Glaser menekankan sikap berpikir kritis pada kepiawaian menggunakan metode-metode penalaran dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan pengetahuan. Menurutnya, karakter orang berpikir kritis terletak pada kemampuan menggunakan metode-metode berpikir. Metode berpikir tersebut yakni metode deduktif dan metode induktif. Metode deduktif membuat seseorang mengasah penalarannya dengan menerapkan prinsip-prinsip silogisme dalam berargumentasi, sedangkan metode induktif melatih seseorang dalam meningkatkan ketelitian dalam mengamati gejala-gejala dan mengelompokkannya sebagai dasar untuk menyimpulkan sesuatu. Menurutnya, orang berpikir kritis tidak asal berbicara, melainkan memiliki dasar rasional dalam mengambil kesimpulan. 3. Robert Ennis

Robert Ennis mendefinisikan berpikir kritis sebagai pemikiran yang reflektif dan kemampuan untuk menganbil keputusan. Tekanan Ennis ialah proses refleksi, yang berarti

sikap kritis tidak hanya berhenti pada kemahiran dalam menyimpulkan atau berargumen, tetapi juga pada kemampuan untuk melakukan evaluasi terhadap pernyataan-pernyataan. Daya kritis seseorang tidak hanya pada nalarnya, tetapi juga pada kemampuan merefleksikan diri sendiri dengan orang lain. Dengan evaluasi orang bisa memilah-milah mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk.

  598 Views    Likes  

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

previous post

Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan
SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

next post

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

related posts